Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Alasan Arsenal Babak Belur

9 November 2020   09:58 Diperbarui: 9 November 2020   10:02 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saka pun harus belajar efektif dalam mengeksekusi peluang. Gambar: Pool via Reuters

The Gunners sebenarnya bisa menang dengan skor lebih banyak, tetapi itu urung terjadi karena minim efektivitas di kotak penalti lawan. Namun, karena bermain tandang, gaya main oportunis sangat sah dilakukan.

Sangat berbeda jika bermain di kandang. Ada kewajiban laten, bahwa tim tuan rumah harus bermain lebih bagus--semua lininya--dari lawan.

Sayangnya, Arsenal tidak memiliki itu. Mereka bagus di tengah saat bertahan, juga lini belakangnya yang cukup solid. Tetapi, tidak demikian di lini depan.

Arsenal mengandalkan kekuatan di lini belakang, tapi sepak bola juga harus menyerang dan mencetak gol. Gambar: Pool via Reuters
Arsenal mengandalkan kekuatan di lini belakang, tapi sepak bola juga harus menyerang dan mencetak gol. Gambar: Pool via Reuters
Alhasil, kekalahan telak seperti ini yang terjadi. Mereka tidak mampu memainkan keunggulan mereka--bertahan kuat, dan berupaya mendominasi lawan tapi tidak efektif.

Faktor terakhir yang bisa mempengaruhi hasil buruk Arsenal adalah performa lini depannya yang--dengan cepat--drop setelah beberapa laga awal musim terlihat menjanjikan. Ini tidak hanya pada Aubameyang, tapi juga pada Lacazette, dan Willian.

Ini memang bisa dikarenakan mereka tidak memiliki penyokong dari tengah--playmaker, yang membuat bola bisa tinggal 'guyur' di depan gawang lawan. Namun, hal itu juga bisa dibantah dengan preferensi dari Liverpool.

Dua musim terakhir (2018-2019), Liverpool sangat berbahaya meski tidak ada playmaker. Alasannya adalah kerja sama trio penyerangnya.

Mereka ada Sadio Mane yang mampu melayani juga mengeksekusi peluang. Hal ini seharusnya bisa juga ditiru perannya oleh Willian.

Artinya, bermain tanpa playmaker juga bukan persoalan besar. Lagipula, Arteta sudah cukup terbantu dengan formasi 3-4-3.

Mikel Arteta harus memikirkan banyak rencana untuk timnya jika terdapat masalah di satu rencana. Gambar: Pool via Reuters
Mikel Arteta harus memikirkan banyak rencana untuk timnya jika terdapat masalah di satu rencana. Gambar: Pool via Reuters
Itulah yang membuat Arsenal seharusnya tidak terlalu mempermasalahkan itu. Walaupun di sisi lain, memang seharusnya Arsenal memiliki seorang pemain yang seratus persen adalah playmaker.

Itu juga yang sedang diupayakan Liverpool saat ini, yaitu memiliki dua bentuk permainan. Bermain tanpa playmaker dan dengan playmaker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun