Akhir bulan Oktober seperti menjadi momen yang menarik, karena ditutup dengan libur panjang. Ada cuti bersama untuk momen hari besar umat muslim, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW.
Banyak orang terlihat sumringah menyambut momen berlibur ini. Tetapi, saya melihat masih ada orang-orang yang tetap bekerja di hari-hari libur.
Dari sekian pekerjaan yang masih berjalan, saya memutuskan hanya mengudarakan empat saja. Jika Anda merasa ingin menambahkan pekerjaan yang masih beraksi kala libur panjang dirayakan, silakan abadikan di kolom komentar.
Pertama, pemilik warung/kios makanan. Rasanya sulit untuk membayangkan orang yang sedang berlibur, justru kelaparan.
Biasanya momen libur panjang ini juga digunakan untuk orang-orang yang ingin memanjakan perutnya. Kapan lagi bisa menonton serial drakor nyaris lima hari beruntun, sekaligus menikmati aneka camilan yang enak, bukan?
Kedua, karyawan di warung/kios makanan. Ini seperti sisi satunya yang pasti menempel dengan sisi lain dari sebuah koin. Artinya, jika ada warung/kios yang buka, maka ada pemilik dan pekerja yang tetap terjaga, walau sedang tanggal merah.
Pada satu sisi, para karyawan itu bisa merasa terbedakan nasibnya, karena tidak dapat ikut berlibur. Namun di sisi lainnya, mereka bisa saja mendapatkan keuntungan yang belum tentu didapatkan oleh yang sedang berlibur.
Meskipun ada tanggal merah, selama itu bukan hari Sabtu dan Minggu, maka para pekerja proyek/bangunan itu tetap lanjut terus. Mereka harus mengejar garis waktu yang sudah disepakati.
Bahkan, ketika ada pandemi covid-19, pekerja proyek/bangunan adalah salah satu bidang pekerjaan yang tetap berjuang di lapangan. Khususnya, ketika keadaan cukup terkendali dan ada kepastian kontrol pada struktur proyek tersebut, maka para pekerjanya tetap (kembali) bekerja.