Banyak pemain yang bergaji mahal, karena mereka adalah pendatang. Ini juga memicu pemain asli akademi menjadi secara laten merajuk kepada klub agar dihargai dengan simbol kenaikan gaji yang setara atau tidak berbeda jauh.
Sebenarnya, Barcelona bisa saja tidak akan terkena permasalahan finansial jika tidak ada permasalahan nonteknis dalam sepak bola, seperti pandemi covid-19. Itu bisa dibuktikan dengan keberadaan Barcelona sebagai klub yang tidak pernah absen dari tabel klub terkaya setiap tahun.
Namun, akibat pandemi, finansial klub terjun bebas. Ini tentu membuat situasi klub menjadi tidak tenang, khususnya pemain.Â
Seprofesionalnya pemain, kalau dia merasa tidak mendapatkan timbal-balik setara, pasti upaya untuk berjuang habis-habisan akan mengendur.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan, loyalitas juga harus terhapuskan. Seperti yang dialami beberapa pemain Valencia yang hengkang, karena klub tersebut sedang bermasalah finansialnya.
Berdasarkan faktor semacam itu ditambah sisi teknis di lapangan yang juga tidak kondusif, Barcelona pun seperti ikan yang nekat loncat dari baskom. Ini terlihat dari bagaimana mereka mengarungi akhir musim 2019/20 dan awal musim 2020/21.
Khusus musim 2020/21, Barcelona mengawalinya dengan drama yang tidak berkesudahan. Salah satunya adalah saga transfer Messi. Walaupun kemudian keduanya rujuk, tetap saja itu tidak akan menyelesaikan keadaan.
Perasaan nyaman dan cinta antara keduanya menjadi setengah-setengah. Khususnya dari Lionel Messi.
Baca juga: Serba Salah Messi
Sebagai pemain yang cocok-cocokkan, dia terlihat masih gagal move on dari perpisahannya dengan Luis Suarez. Suarez yang dianggap tidak lagi cocok pada skema permainan Ronald Koeman--pelatih baru, harus didorong ke luar.
Memang, pada awalnya Messi seperti berusaha menerima pemain-pemain lainnya, seperti Coutinho dan Griezmann yang keduanya mulai semakin reguler di formasi babak pertama. Begitu juga dengan kehadiran pemain muda, Ansu Fati.
Sekilas, Messi terlihat nyaman bermain dengan mereka, karena mereka lebih segar dan haus akan pembuktian bahwa mereka pantas berseragam Barcelona. Namun, kenyamanan itu mulai tergerus seiring dengan peningkatan atmosfer persaingan di kompetisi.