Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Inilah 7 Pemain yang Masih Diandalkan Timnasnya

17 Oktober 2020   12:18 Diperbarui: 18 Oktober 2020   09:34 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Giroud berduet dengan Mbappe di laga menjamu Portugal (12/10). Gambar: Google/PrancisvsPortugal

Pola permainan yang diusung Conte lebih mengandalkan penyerangan kuat di sisi sayap, lalu ditopang dengan kesolidan kerja sama bagai tembok beton di lini. Ini bisa dilihat dari agresivitas transfer Inter baik di musim 2019/20 dan 2020/21.

Pada musim 2020/21 ini Conte bahkan menegaskan orientasi permainannya dengan menumpuk banyak pemain di sektor sayap dan gelandang tipe pekerja keras. Ini membuat peran Eriksen bisa dikatakan tidak terlalu dibutuhkan.

Eriksen eksekusi penalti saat melawan timnas Inggris (15/10). Gambar: EPA-EFE/Daniel Leal Olivas via Republika.co.id
Eriksen eksekusi penalti saat melawan timnas Inggris (15/10). Gambar: EPA-EFE/Daniel Leal Olivas via Republika.co.id
Namun, di timnas Denmark Eriksen masih sangat dibutuhkan. Melalui pengalaman dan kualitasnya yang sebenarnya masih luar biasa, Denmark tidak perlu berhitung untung-rugi terhadap pemanggilan Eriksen.

Mereka jelas tidak boleh melewatkan kesempatan menikmati kontribusi dari pemain yang sekelas Eriksen. Bisa saja timnas Denmark akan sedikit kesulitan untuk menemukan lagi pemain seperti Eriksen dalam waktu dekat. Itulah mengapa, tidak mengherankan jika Eriksen masih diandalkan oleh timnasnya, meski di klub nasibnya masih penuh tanda tanya.

Ivan Perisic
Perisic adalah nama lainnya dari skuad Inter Milan yang bisa dikatakan cukup pesakitan. Meskipun ia bukanlah pemain kelas dua, tetapi ia tidak sepenuhnya mampu menyegel tempat utama di Inter Milan.

Hal ini diperparah dengan kedatangan Antonio Conte yang menggantikan peran Luciano Spalletti sebagai pelatih Inter. Conte yang sebenarnya menyukai pemain-pemain sayap yang berkualitas dan tajam, ternyata memilih tidak memasukkan nama Perisic di skuad 2019/20.

Perisic dipinjamkan ke Bayern Munchen, dan menariknya di klub tersebut Perisic memperoleh treble winners. Suatu ironi, ketika di waktu yang sama Inter malah gagal meraih gelar di semua ajang.

Meskipun cukup berhasil di Munchen, Perisic tidak dipermanenkan dan harus kembali ke Inter Milan. Ia pun harus bekerja keras untuk memperoleh tempat di sana, karena posisi favoritnya di sektor sayap sudah dihuni pemain-pemain yang tak kalah berkualitas.

Sebelum Perisic pulang, Inter sudah memperkuat sektor sayap dengan pemain yang tidak perlu diragukan lagi. Berhubung Conte gemar menggunakan formasi 3-5-2, maka sektor sayap dimainkan oleh wing back.

Posisi itu biasanya diisi oleh D'Ambrosio dan Young. Terkadang, Sanchez juga mengisi posisi itu jika Conte ingin mempertahankan duo Lukaku-Martinez di depan, dan posisi pemain tengah menyerang masih diisi antara Barella, Sensi, Borja Valero--sekarang sudah pindah, atau Eriksen yang masuk di babak kedua.

Melihat kebiasaan itu, Conte sepertinya tidak terlalu membutuhkan Perisic. Hal ini dipertegas dengan kedatangan Aleksandar Kolarov dan Matteo Darmian--bisa di bek juga. Dua pemain ini bisa menjadi pengisi sektor sayap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun