Miller harus DNF karena motornya mogok, sedangkan Rins "terpeleset". Ini mengingatkan saya pada balapan yang sempat dipimpin oleh Rins, namun ia harus terpeleset karena kehilangan ketenangan. Sungguh mengecewakan.
Apa yang terjadi pada dua pebalap itu kemudian memberi suntikan semangat bagi pebalap lain untuk mengejar duo Ducati. Namun, Petrucci terlihat lebih brilian, karena ia mampu melepaskan diri dari kejaran para pebalap lain.
Berbeda dengan Dovi yang akhirnya harus dikeroyok oleh Pol Espargaro dan Alex Marquez. Pol yang terlihat kesulitan mencari celah dari si "Unemployed" itu malah disalip oleh Alex. Alex pun seolah mengajari Pol bagaimana mengalahkan Dovi.
Dovi yang mulai kehabisan daya cengkeram pada bannya akhirnya menyerah dari pertarungannya dengan Alex. Suatu keputusan yang patut diacungi jempol kepada Alex, karena ia bermanuver di bagian tikungan bukan di trek lurus.
Saat seperti itulah, Dovi tak mampu berbuat banyak. Hal ini kemudian ditiru oleh Pol yang akhirnya sukses mengamankan podium terakhir.
Kemenangan Petrucci adalah kemenangan pertama pebalap Ducati di Le Mans. Ini juga menjadi kemenangan kedua bagi tim pabrikan Ducati setelah Dovi menang di Red Bull Ring, Austria.
Posisi kedua Alex Marquez juga menjadi hasil memuaskan bagi Repsol Honda dan Honda secara keseluruhan, karena ini adalah podium pertama mereka di musim 2020. Suatu pencapaian yang patut diapresiasi, karena tidak banyak yang menyangka Alex Marquez bisa tampil dengan tenang dan penuh perhitungan.
Sedangkan podium ketiga Pol adalah podium selanjutnya bagi KTM. Meskipun, Pol belum bisa memenangkan balapan, tetapi ia mampu tampil lebih konsisten dibandingkan pebalap lainnya. Kerja bagus, Pol dan KTM.
Melihat hasil ini, saya pun mengaku senang. Pertama, karena pemenang dan pengisi podiumnya berbeda, kecuali Pol. Kedua, karena ada tiga pabrikan berbeda yang ketiganya adalah pabrikan dengan karakter kencang di lintasan lurus.