Setiap orang pasti memiliki selera, entah dalam berpakaian, mencari hiburan, hingga memilih pasangan. Tetapi, kali ini saya tidak akan membahas tentang selera berpakaian apalagi kriteria pasangan.
Saya pilih untuk mengambil yang tengah, yaitu mencari hiburan. Bagi saya selera itu penting untuk mencari dan menikmati hiburan. Karena, di saat menikmati hiburan, ada pertautan rasa suka bukan sebaliknya.
Dulu saat radio dan televisi menjadi primadona, saya masih belum tahu mana yang sesuai selera saya. Tetapi saat ini dengan kemunculan media hiburan digital seperti Youtube dan lainnya, saya sudah tahu mana yang sesuai selera.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa selera itu penting. Tetapi di satu sisi lain, jangan terlalu menganggap selera adalah koridor penentu bagus dan tidaknya apa yang disukai.
Misalnya, saya suka dengan lagu dari penyanyi A, lalu menganggap itu adalah batas kesempurnaan selera, sedangkan selera orang lain tidak. Itulah yang harus dihindari.
Seharusnya yang saya lakukan adalah menyadari posisi saat menyukai lagu itu, yaitu sebagai penikmat, bukan sebagai juri lomba. Kalau saya juri lomba, maka sangat boleh untuk menentukan mana yang lebih baik, dan mana yang masuk nominasi harapan. Walau saya juga tidak tahu itu harapan siapa.
Pola pikir yang sedemikian rupa juga saya gunakan dalam mencari channel pembuat konten di Youtube yang dapat di-subscribe dan diikuti perkembangan kontennya.
Awalnya, saya sempat berpikir bahwa yang saya tonton sepertinya jarang ditonton orang lain. Namun, ternyata justru sebaliknya.
Ini akhirnya membuat saya menjadi senang. Karena, yang saya tonton juga umum ditonton orang lain.
Hal ini pula yang membuat saya akhirnya tidak ragu untuk membagikan 7 channel yang sering saya tonton. Apa saja?
Deddy Corbuzier