Pada kehidupan nyata, kita selalu hidup dengan misi. Misalnya, ada seseorang yang ingin menjadi mahasiswa, maka yang dilakukan orang itu adalah segala sesuatu yang harus menuju pada misi tersebut.
Ketika misi sudah ada, maka yang dibutuhkan adalah eksekusi dan metode eksekusi. Apakah mau bekerja sama atau sendirian. Ketika bekerja sama, peluangnya untuk mencapai misi bisa lebih besar.
Walau ketika mengerjakan misi itu dengan serba sendiri juga bisa saja berpeluang. Tetapi, nyaris mustahil bagi orang itu untuk dapat memenuhi segala macam persyaratan calon mahasiswa secara individual.
Seperti misalnya, mencetak surat-surat keterangan yang biasanya menjadi legalisir pengajuan menjadi calon mahasiswa. Siapa yang dapat mencetak surat tanda bebas buta warna?
Siapa yang dapat mencetak surat keterangan tidak mampu? Siapa pula yang dapat mencetak slip gaji orang tua?
Artinya, kerja sama itu salah satu kunci penting dalam menjalankan misi. Bahkan, meski kita sudah memiliki kekuasaan, kerja sama tetap lebih penting untuk tetap dirawat, agar kekuasaan itu langgeng.
Dari sini saya pikir, kita sepakat bahwa kerja sama adalah segalanya. Lalu, bagaimana dengan persaingan?
Persaingan ini biasanya terjadi jika misinya sama tetapi dijalankan dengan visi yang berbeda. Misalnya, misi membawa kapal luar angkasa di Among Us ini.
Pihak crew biasanya akan diberi misi untuk membawa kapal ini sesuai ketentuan. Sebagai crew pula biasanya tidak akan ada visi yang aneh-aneh. Ibaratnya, visi mereka 100% untuk menjalankan tugas itu sampai ke misi yang diperoleh.
Tetapi, muncul pihak yang menyaru sebagai crew yang ternyata impostor. Ia pun memiliki misi yang sama, yaitu membawa kapal luar angkasa.