Belum genap satu bulan, Arsenal kembali mengangkat trofi setelah kemenangan atas Liverpool di ajang Community Shield (29/8). Sesuai namanya, sebenarnya trofi kali ini lebih mendekati bentuk perisai dibandingkan trofi Piala FA, Premier League, dan Piala Carabao.
Namun apa pun itu, Arsenal berhasil merengkuh gelar pramusim mereka dengan mengalahkan sang kampiun Premier League, Liverpool. Kemenangan di ajang Community Shield ini juga membuat mereka berhasil memenangkan 16 gelar, tertinggal 5 gelar dari Manchester United (21).
Menariknya, gelar ini juga menjadi gelar keempat dalam empat kali melakoni partai yang berlangsung di Wembley Stadium. Artinya, Arsenal menyapu bersih empat kali kesempatan mereka pentas di stadion London tersebut di ajang yang sama.
Catatan ini belum termasuk Piala FA yang juga dilakukan dengan cara yang sama. Empat kali di final, empat kali pula mereka menang. Artinya, di 8 laga penting di Wembley, Arsenal menyapu bersih laga itu dengan kemenangan.
Inilah yang membuat tak heran jika stadion Wembley bisa disebut sebagai rumah Arsenal. Bahkan, bisa saja kedigdayaan mereka di Wembley terlihat sedikit berbeda dengan ketika mereka tampil di Emirates Stadium.
Terkadang dalam beberapa musim terakhir, catatan mereka bermain di kandang mulai tidak seperti ketika mereka masih berkandang di Highbury. Ini yang biasanya menjadi perbincangan di kalangan penggemar Arsenal ketika melihat klub dukungannya mulai tak disegani di kandangnya.
Namun, penggemar Arsenal patut senang ketika Arsenal tampil di Wembley, karena ternyata The Gunners jarang tampil memble. Mereka justru seolah memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dibandingkan lawannya, meski terkadang lawan yang dihadapi lebih dijagokan untuk menang.
Hal ini terjadi ketika Arsenal bertemu dengan Chelsea di final Piala FA pada 1 Agustus lalu. banyak orang memilih Chelsea yang akan keluar sebagai pemenang. Ditambah mereka juga punya pemain yang bisa dijadikan silent hero, yaitu Olivier Giroud.
Alasannya, setiap Giroud bermain sejak menit pertama, Chelsea memiliki persentase untuk menang lebih tinggi dibandingkan saat bermain dari bangku cadangan. Ini yang membuat Frank Lampard memainkan striker Prancis itu sedari awal.
Namun, tuah tersebut masih mampu digagalkan oleh tuah Wembley yang ternyata memang sangat akrab dengan Arsenal. Akhirnya kita tahu bahwa Arsenal yang keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1 berkat brace Pierre-Emerick Aubameyang.
Baca juga: Seperti Drakor, Arteta Antar Arsenal Juarai Piala FA
Juaranya Arsenal di Piala FA pun mengantarkan mereka sebagai penantang Liverpool di Community Shield dan di tempat yang sama. Hasilnya, Arsenal kembali menang meski harus melalui babak adu penalti.
Sebenarnya Arsenal memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan seandainya tandukan Reiss Nelson tak melebar dari gawang Alisson Becker. Atau, Liverpool juga bisa saja mampu mencetak gol kedua jika peluang Sadio Mane tak digagalkan Emiliano Martinez.
Babak adu penalti itu dimulai dengan eksekusi penalti Mohamed Salah. Penyerang asal Mesir itu pun berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik.
Setelahnya, Arsenal menyusul dengan menempatkan Reiss Nelson sebagai pembuka skor. Secara berturut ada Ainsley Maitland-Niles, Cedric Soares, David Luiz, dan penentu kemenangan, yaitu Aubameyang.
Artinya, semua pemain Arsenal berhasil mengeksekusi penalti, sedangkan Liverpool terdapat satu pemain yang gagal menjalankan tugasnya. Pemain itu adalah Brewster.
Pemain muda itu gagal mengarahkan bola dengan baik, karena eksekusinya melambung ke atas gawang Martinez. Adu penalti berakhir dengan skor 4-5 untuk keunggulan Arsenal.
Arsenal pun berpesta lagi di Wembley, dan sang kapten, Aubameyang kembali mengangkat trofi yang kedua bersama The Gunners dalam 1 bulan. Keren!
Baca juga: Pengaruh Black Panther di Sepak Bola
Berdasarkan hasil menarik ini, kita pun patut menantikan bagaimana perjalanan Arsenal bersama Pierre-Emerick Aubameyang yang semakin memberikan pengaruh yang luar biasa untuk tim asal London Utara itu.
Apakah ia akan menandatangani kontrak panjang* untuk terus bekerjasama dengan Mikel Arteta? Apakah Arsenal juga akan terus digdaya di Wembley seperti di tahun ini?
Jadi, selamat Arsenal! Semoga pencapaian ini adalah pertanda baik untuk kalian.
Dan, tetap semangat Liverpool! Kalian pasti akan segera memainkan sepak bola yang kembali agresif dan efektif seperti sebelumnya.
Malang, 30 Agustus 2020
Deddy Husein S.
Berita terkait: Detik.com 1, Detik.com 2, dan  Bola.net.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H