Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Daripada Berpolemik, RCTI Lebih Baik Siarkan Premier League

29 Agustus 2020   04:51 Diperbarui: 29 Agustus 2020   12:12 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Premier League pernah disiarkan oleh RCTI dan MNCTV. Gambar: MNC Group via Bola.net

Salah satu kegembiraan penggemar sepak bola ketika akhir musim telah ditutup dengan final Liga Champions adalah segera digelarnya musim baru. Khusus tahun 2020 ini, kita malah mendapatkan jeda peralihan musim kompetisi yang tergolong cepat.

Hanya sekitar 7 pekan, penggemar sepak bola Eropa segera disuguhkan persaingan sengit lagi di musim yang baru. Salah satu kompetisi yang sangat ditunggu tentu adalah Premier League. Namun, sebelum kick-off musim 2020/21, kompetisi di Inggris itu akan menyuguhkan terlebih dahulu partai yang bertajuk Community Shield di Wembley Stadium, London.

Ini adalah pertandingan pembuka kompetisi yang biasanya mempertemukan antara jawara Premier League dengan jawara FA Cup. Jika ternyata juara dua kompetisi itu adalah klub yang sama, maka penantangnya adalah runner-up liga.

Namun, di musim 2019/20 pemenang dua kompetisi itu ada pada dua klub yang berbeda. Liverpool memenangkan Premier League, dan Arsenal menjadi pemenang Piala FA.

Pertemuan ini bisa dikatakan menarik, karena kedua tim sudah lama tidak bertemu di ajang ini yang dulunya disebut Charity Shield. Selain itu, Liverpool dan Arsenal telah merengkuh 15 trofi Community Shield, yang artinya pemenang kali ini akan menjadi klub kedua tersukses setelah Manchester United (21).

Tentu, ini akan sangat menarik untuk ditonton oleh para penggemar dari kedua klub yang identik dengan warna merah itu. Namun, sampai sejauh ini kita belum tahu apakah laga pembuka kompetisi musim baru itu akan disiarkan di tv nasional.

Di salah satu media sosial, ada sebuah kabar jika pertandingan yang berlangsung di Wembley Stadium (29/8) ini akan disiarkan oleh RCTI. Namun, ketika ditinjau langsung pada akun media sosial milik stasiun tv tersebut, belum ada publikasi resminya.

Tweet terkini (sampai tulisan ini dibuat) di akun resmi yang mengabarkan tentang siaran bola di RCTI. Gambar: Twitter/RCTIsports_
Tweet terkini (sampai tulisan ini dibuat) di akun resmi yang mengabarkan tentang siaran bola di RCTI. Gambar: Twitter/RCTIsports_
Ini membuat kalangan penonton pasti bertanya-tanya, apakah benar RCTI akan menyiarkannya atau tidak? Jika berdasarkan rekam jejak publikasi di akun media sosial mereka terkait pertandingan sepak bola, memang ada yang terkesan mendadak.

Hal ini bisa saja disinyalir karena perhitungan jam tayangnya, antara mereka ingin dan bisa menyiarkan pertandingan itu atau tidak. Pemikiran ini juga bisa berlaku pada isu penyiaran laga Community Shield tersebut.

Apakah mereka masih harus menunggu pertimbangan terkait jam tayang program lain sebelum memutuskan untuk menayangkan bigmatch tersebut?

Sebagai penonton siaran bola, jelas ini akan mengecewakan jika memang RCTI urung menayangkannya. Ditambah dengan tidak adanya kabar tentang penayangan musim kompetisi Premier League 2020/21.

Tentu ini semakin mengecewakan setelah di musim kemarin penayangan Premier League di TVRI harus terhenti, karena dampak pandemi dan polemik di stasiun tv pemegang hak siarnya.

Premier League pernah disiarkan oleh RCTI dan MNCTV. Gambar: MNC Group via Bola.net
Premier League pernah disiarkan oleh RCTI dan MNCTV. Gambar: MNC Group via Bola.net
Harapannya, jika RCTI berani mengambil lagi hak siar Premier League, tentu channel RCTI akan kembali menjadi favorit semua orang. Jika mereka bisa merangkul kaum penonton dari kalangan ibu-ibu, nenek-nenek, dan adik-adik dengan program talkshow dan sinetronnya, kenapa tidak untuk merangkul kaum mas-mas, bapak-bapak dan kakek-kakek dengan siaran sepak bola?

Namun, sebelum mereka bisa kembali mengambil hak siar Premier League, alangkah baiknya mereka juga dapat menayangkan Community Shield. Hal ini tak lepas dari apa yang sebelumnya mereka lakukan, yaitu menayangkan fase terakhir Piala FA musim 2019/20.

Jika mereka bisa menayangkan Piala FA, maka menayangkan laga Community Shield seharusnya bukan permasalahan besar. Begitu pun jika mereka akhirnya bisa menayangkan Community Shield, maka menayangkan Premier League seharusnya bisa juga mereka lakukan.

Mengapa harus Premier League? Karena, sampai kapan pun kompetisi tersebut pasti akan menggiring banyak penonton ke channel televisi di Indonesia. Hal ini tentu seharusnya dapat menjadi pertimbangan penting bagi RCTI, jika memang mereka ingin mengambil minat penonton lagi.

Selain sinetron, sepak bola adalah komoditas panas yang patut dimiliki oleh setiap stasiun televisi. Walau biaya penebusannya mahal, setidaknya ini cukup untuk membuat stasiun tv tersebut kembali dipantengin oleh masyarakat penonton.

Konferensi pers peresmian hak siar Premier League di TVRI. Gambar: Wisnu Jalu Wirajati/Kompas.com
Konferensi pers peresmian hak siar Premier League di TVRI. Gambar: Wisnu Jalu Wirajati/Kompas.com
Terbukti, jika pihak TVRI sedikit melek, keberadaan Premier League di program tv mereka* sudah membuat masyarakat penonton, khususnya mas-mas hingga kakek-kakek penggemar sepak bola kembali menonton TVRI*. Hal ini diyakini bakalan juga terjadi pada RCTI jika kembali menayangkan Premier League.

Soal apakah kaum penonton sinetron tersisih atau tidak seharusnya bukan permasalahan besar. Karena siaran pertanding di Premier League bisa diatur jadwalnya. Pihak tv bisa memilih jam tayang, dan sebagian besar laga sepak bola hanya ada di akhir pekan.

Ini yang membuat kaum pecinta sinetron seharusnya tidak ngambek, karena hanya absen sehari-dua hari saja. Apa susahnya? Bukankah malah menarik jika menonton dengan ada jeda?

Artinya, rasa penasaran terkait kisah sinetron yang diikuti masih terawat dibandingkan terus diikuti secara marathon. Apakah tidak bosan?

Selain itu, dengan berbagi jadwal menonton juga akan menciptakan toleransi terkait kesenangan orang di dalam rumah. Sudah sepatutnya dalam hal memiliki hobi bisa dijalankan dengan akur. Karena ini hanya hobi, hanya hiburan, sudah sepatutnya tidak ada dominasi dan intimidasi. Memangnya ini strata sosial?

Itulah yang seharusnya dikerjakan oleh RCTI. Menjadi stasiun tv yang komplit yang bisa menjangkau banyak lapisan dengan adil. Bukankah itu sudah bisa melambangkan adanya penerapan sila-sila yang ada di Pancasila dalam hal penyiaran?

Jika sudah demikian, maka seharusnya mereka tak lagi ambil pusing dengan kesuksesan pihak lain. Karena, mereka juga sudah memiliki kemampuan yang sebenarnya sulit dilakukan oleh stasiun tv lain.

Memegang hak siar kompetisi sepak bola apalagi Premier League bukanlah hal mudah. Namun, jika dimiliki dan dikelola oleh stasiun tv yang berpengalaman seperti RCTI seharusnya sudah tidak lagi menjadi persoalan.

Konferensi pers peresmian hak siar Premier League di MNC Group pada 2016 lalu. Gambar: Weshley Hutagalung/JUARA via Kompas.com
Konferensi pers peresmian hak siar Premier League di MNC Group pada 2016 lalu. Gambar: Weshley Hutagalung/JUARA via Kompas.com
Atau, jika mereka memang tidak ingin menayangkan Premier League, karena sudah memegang hak siar Serie A. Maka, hak siar Premier League bisa dilimpahkan ke saudara mereka, MNCTV atau GTV.

Siaran Community Shield tetap bisa mereka ambil seperti saat mengambil hak siar Piala FA. Karena, memang hanya berlaku sekali. Hal ini seperti yang dilakukan NET TV ketika mengambil hak siar final EFL Carabao Cup 2019/20.

Namun bedanya, RCTI lebih beruntung memiliki 'saudara'. Ini yang membuat mereka dapat mempromosikan hak siar Premier League yang misalnya dipegang GTV atau MNCTV.

Jadi, kenapa tidak RCTI kembali dekat dengan Liga Inggris seperti sebelumnya? Daripada sibuk mencari drama di dunia penyiaran, alangkah baiknya mereka fokus membuat strategi penyiaran yang produktif yang mana sebenarnya sulit ditandingi oleh stasiun tv nasional lainnya.

Bagaimana, RCTI? Mau terlihat oke atau tidak?

Malang, 28-29 Agustus 2020
Deddy Husein S.

Terkait:
Kompas.com 1, Kompas.com 2, Tribunnews.com, Kompas.com 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun