Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jatuh Bangunnya Anthony Lopes

20 Agustus 2020   13:06 Diperbarui: 20 Agustus 2020   12:56 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Lopes berusaha keras cegah gawang Lyon dihujani banyak gol dari Bayern Munchen. Gambar: Twitter/ChampionsLeague

Demi apa Anthony Lopes pontang-panting menyelamatkan gawangnya dari serangan lawan? Itulah pertanyaan saya ketika menonton pertandingan antara Olympique Lyon vs FC Bayern Munchen di fase semifinal (20/8).

Pertandingan yang digelar di Estadio Jose Alvalade, Portugal itu menampilkan banyak hal. Pertama, tentang prediksi yang tepat bahwa Bayern Munchen berhasil ke final setelah mengalahkan Lyon.

Kedua, pembuktian sudah matangnya Serge Gnabry di lini depan Bayern Munchen. Ketiga, perjalanan hebat Robert Lewandowski di kompetisi Liga Champions musim ini.

Keempat, pembuktian bahwa sejarah masih bisa terulang dengan format yang berbeda. Kelima, penampilan Anthony Lopes yang tidak mengecewakan meski kebobolan 3 gol.

Baca juga: Format Baru bagi Penggemar Layar Kaca

Semua pemandangan itu sebenarnya saling terkait, namun saya hanya ingin fokus membahas tentang penampilan kiper Lyon, Anthony Lopes. Alasannya karena salah satu unsur yang membuat Lyon bisa melaju jauh sampai ke semifinal adalah Lopes.

Kiper asal Portugal itu memberikan keyakinan kepada rekan-rekannya untuk dapat bermain sesuai instruksi pelatih, Rudi Garcia. Hal ini dapat terlihat dari penampilannya selama berlaga di Liga Champions musim ini.

Walau tidak semua laga berjalan sesuai harapan, tetapi penampilan Anthony Lopes bisa dikatakan berpengaruh bagi pertahanan Lyon. Seperti bagaimana mereka bisa menyingkirkan Juventus, padahal klub asal Italia itu mempunyai daya dobrak yang tak main-main.

Baca juga: Lyon Singkirkan Man. City

Begitu pun ketika mereka berhasil menyingkirkan Manchester City. Itu adalah malam yang luar biasa bagi Lopes. Kesigapannya membuat Gabriel Jesus dkk. frustrasi hingga gugup seperti yang terlihat dari tendangan melenceng Raheem Sterling.

Di laga semifinal pun Lopes tak menurunkan performanya. Ia masih sigap untuk mengantisipasi serangan dari klub penghasil 8 gol di partai sebelumnya. Ini sangat tidak mudah.

Performa Lopes dan H2H-nya dengan Neuer. Gambar: Sofascore.com
Performa Lopes dan H2H-nya dengan Neuer. Gambar: Sofascore.com
Bisa saja apa yang terjadi di laga itu terulang ke gawang Lyon. Itulah mengapa Lopes perlu mengerahkan kemampuan terbaiknya. Ia bahkan sempat mampu mencegah peluang Robert Lewandowski untuk mencetak gol ke-15 di Liga Champions musim ini.

Namun sayangnya, skuad asuhan Hansi Flick ini selalu menempatkan banyak pemain di dalam kotak penalti lawan. Ini yang membuat sebuah peluang tetap terjaga meski ada kegagalan bagi satu-dua orang. Masih ada yang lain, kok.

Jika sebelumnya kita melihat Thomas Muller adalah pembaca ruang terbaik yang mampu memaksimalkan kualitasnya di kotak penalti Barcelona. Kini tugas itu dijalankan Gnabry. Ialah yang mencegah kegagalan bagi Bayern dalam membobol gawang lawan.

Ketika Lewy gagal menembus tembok yang dipasang Lopes, maka Gnabry muncul untuk mencari celah yang tak ditutup oleh tangan Lopes. Hasilnya, gol kedua Bayern tercipta, 0-2. Itu juga merupakan gol kedua Gnabry di laga itu. Luar biasa!

Gol kedua itu bisa dikatakan sebagai misi sulit bagi Lyon untuk mengejarnya di babak kedua. Hasil imbang masih boleh, tertinggal 1-0 juga boleh, tetapi skor 2-0 dan melawan Bayern itu bukan pekerjaan mudah. Sangat sulit!

Serge Gnabry buat Lopes harus melihat gawangnya bobol. Gambar: Twitter/ChampionsLeague
Serge Gnabry buat Lopes harus melihat gawangnya bobol. Gambar: Twitter/ChampionsLeague
Bahkan, meski Rudi Garcia melakukan pergantian yang sama seperti di laga sebelumnya, yaitu mengganti Memphis Depay dengan Moussa Dembele. Pergantian itu adalah jurus ampuh untuk menggulingkan Manchester City. Namun, hal itu tak berlaku untuk Bayern.

Terbukti, skuad Die Roten tetap mampu bertahan dengan cukup baik dan terus mencari peluang. Salah satunya dengan eksekusi tendangan bebas Joshua Kimmich. Bola yang ia kirimkan sukses ditanduk oleh Lewandowski dan kali ini tak mampu dihalau Lopes. Skor harus berubah menjadi 0-3.

Melihat gawangnya kembali bobol, Lopes pun terlihat sedih. Ia memang bukan kiper yang memperkuat Barcelona, Manchester City, atau bahkan Chelsea. Tetapi, apa yang ia perlihatkan di pertandingan itu sangat menggambarkan kualitasnya yang tak kalah jauh dengan sederet kiper berharga mahal yang dimiliki kontestan Liga Champions lainnya.

Satu hal yang membuat Lopes juga terlihat lebih baik dari kiper klub lain adalah keberhasilannya mencegah gawang Lyon dihujani lebih banyak gol dari Bayern Munchen. Artinya, secara mentalitas ia tidak terganggu dengan pemandangan sebelumnya yang dihasilkan oleh tim asal Jerman itu.

Rating lainnya untuk pemain di laga Lyon vs Bayern Munchen (20/8). Gambar: Footballcritic.com
Rating lainnya untuk pemain di laga Lyon vs Bayern Munchen (20/8). Gambar: Footballcritic.com
Atas kerja kerasnya, Lopes pun mendapatkan rating yang cukup baik sebagai pemain dari tim yang kalah dan kebobolan 3 gol. Ia mendapat nilai 6.3 atas performanya di laga itu, tertinggi dari semua pemain Lyon.

Melihat penampilan Lopes, saya mencoba berpikir tentang apa yang membuatnya bisa sesemangat itu dalam mengantisipasi serangan tajam Bayern Munchen. Apakah ia ingin mendemonstrasikan kualitasnya untuk dilirik klub lain?

Jika menyinggung tentang kualitas kiper, sebenarnya juga tak bisa lepas dari bagaimana para pemain bertahan melindungi penjaga gawangnya, alias meminimalisir risiko kebobolan bagi kipernya. Kita harus ingat bahwa sepak bola adalah permainan yang harus melibatkan 11 vs 11 pemain.

Performa Lopes di Liga Champions 2019/20 secara keseluruhan. Gambar: Transfermarkt.com
Performa Lopes di Liga Champions 2019/20 secara keseluruhan. Gambar: Transfermarkt.com
Namun, jika melihat statistik yang diperoleh Lopes dalam beberapa laga di Liga Champions, ia memiliki statistik yang cenderung stabil. Satu-satunya yang mempengaruhi permainan Lopes adalah lawan yang dihadapi.

Ditambah jika ia menghadapi barisan penyerang seperti Bayern Munchen. Itulah yang membuat ia tetap luar biasa, karena "hanya" kebobolan 3 gol dalam 1 laga. Apalagi, ia tak melihat adanya hukuman penalti untuk Bayern Munchen.

Detail hasil laga Lyon bersama Lopes di UCL 2019/20. Gambar: Transfermarkt.com
Detail hasil laga Lyon bersama Lopes di UCL 2019/20. Gambar: Transfermarkt.com
Artinya, 3 gol yang bersarang ke gawangnya adalah kerja keras pemain Munchen untuk mencari gol melalui skema permainan yang sederhana untuk ukuran klub besar itu. Inilah yang membuat penampilan Anthony di laga semifinal dinihari tadi patut diacungi jempol.

Mungkin, saya akan berandai-andai jika dirinya dapat memperkuat Chelsea musim depan. Menurut saya, ia patut membuktikan diri sebagai penjaga gawang yang "hanya" berpostur 184 cm, tetapi bisa tampil bagus untuk mencegah gawangnya dari kebobolan banyak gol.

Performa Lopes dengan Kepa di klubnya dalam 1 musim (2019/20). Gambar: Transfermarkt.com
Performa Lopes dengan Kepa di klubnya dalam 1 musim (2019/20). Gambar: Transfermarkt.com
Saya pun juga yakin bahwa kiper ini bisa lebih baik daripada kiper lain yang diisukan merapat ke Stamford Bridge. Satu poin yang sulit disamai oleh kiper lain--kecuali Jan Oblak--adalah pengalamannya berlaga di kompetisi Eropa.

Artinya, jam terbang Anthony Lopes tak hanya menghadapi tim terbaik di Ligue 1, tetapi juga di pentas Eropa, khususnya Liga Champions. Kita pun sudah melihat bagaimana adaptasi kiper asal Portugal lainnya di Premier League yang berjalan bagus, yaitu Rui Patricio.

Bisa saja Anthony Lopes dapat mengikuti jejaknya. Apakah Anda setuju dengan harapan saya?

Malang, 20 Agustus 2020

Deddy Husein S.

Terkait:

Bola.com, Tribunnews.com, dan Indosport.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun