Mereka memang cenderung agresif, namun keagresifan itu terletak pada pola bertahan dan bertransisi. Ini yang membuat mereka tanpa terlalu menguasai bola sudah cukup meredam permainan Manchester City.
![Kerja MANTUL, Garcia! Gambar: Twitter/OL](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/16/efzcs50waaquiti-5f3867c9097f3611ca529253.jpg?t=o&v=555)
Aksinya melepaskan diri dari garis pertahanan Man. City yang terlalu tinggi mampu menjadi faktor krusial bagi Lyon untuk lebih percaya diri. Ditambah dengan keberhasilannya mencetak gol keduanya atau ketiga bagi Lyon dengan positioning yang tepat--lolos offside--untuk menburu bola tepisan dari Ederson.
Ketiga faktor itulah yang bisa cukup menjawab alasan Lyon mampu mendepak Manchester City yang sebenarnya adalah salah satu favorit juara di Liga Champions musim ini. Terlepas dari blunder Ederson, ataupun kegagalan Sterling, kita tetap perlu melihat dan mengakui sisi unggul Lyon di laga ini.
Felicitations, Olympique Lyonnais!
![Untuk suporter Lyon di rumah aja. Gambar: Twitter/ChampionsLeague](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/16/effz6zrxyacoyd9-5f3861a9d541df510b7558b2.jpg?t=o&v=555)
Deddy Husein S.
Terkait:
Kompas.com, Bola.net, Gilabola.com, Detik.com.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI