Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Karena Barcelona bukan Juventus

15 Agustus 2020   08:07 Diperbarui: 15 Agustus 2020   08:26 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan skor di Estadio Da Luz, Portugal, yang siap menjadi kenangan. Gambar: Twitter/ChampionsLeague

Ulasan ini memang dipersiapkan untuk menanggapi tersingkirnya Barcelona di perempatfinal Liga Champions 2019/20. Bukan karena meremehkan kekuatan Barcelona saat ini, namun hasil pertandingan antara Barcelona vs Bayern Munchen (15/8), sudah terprediksi akan semengerikan itu.

Seperti yang sudah terulas di unggahan sebelumnya, bahwa Barcelona sedang berada di fase pesimistis dan krisis. Banyak polemik terjadi di lapangan maupun di luar lapangan, dan sayangnya tak ada yang bisa menyelesaikannya dengan baik.

Alasannya sederhana, harmoninya Barcelona akan diwujudkan di lapangan. Artinya, setiap ada permasalahan, hasil di lapangan yang akan menentukan. Apakah akan semakin keruh atau mulai jernih kembali.

Nahasnya, khusus untuk musim ini tanggung jawab untuk menyelesaikan setiap permasalahan di Barcelona dengan hasil baik di atas lapangan seolah terbebankan pada Lionel Messi. Suka atau tidak, begitulah yang terlihat.

Nyaris jarang terlihat Barcelona tampil luar biasa ketika Messi bermain biasa saja. Sebagian besar performa Barcelona terpengaruh oleh Messi ketika ia bermain, dan ini sudah menjadi peringatan kepada Barcelona. Mau sampai kapan begini terus?

Seperti ungkapan Sergio Ramos ketika Real Madrid baru saja ditinggal pemain hebatnya, Cristiano Ronaldo, pada bursa transfer musim panas 2018. Saat itu sang kapten El Real mengatakan, "tidak ada pemain yang lebih besar dari klub".

Pernyataan itu sebenarnya tak hanya berlaku untuk membangunkan "sang macan" dari Madrid, tetapi juga untuk semua klub termasuk Barcelona. Ungkapan itu juga senada dengan apa yang disampaikan Julian Nagelsmann tentang kepergian Timo Werner dari RB Leipzig ke Chelsea.

Kurang lebih ia mengatakan bahwa semua pemain sama, tidak ada yang diistimewakan. Mereka akan berperan sama pentingnya untuk klub.

Artinya, semua orang yang terlibat dalam sebuah permainan itu akan memberikan dampak. Tidak hanya satu pemain saja. Bahkan, juga termasuk pelatih. Peran pelatih tetap krusial meski di dalam skuad itu terdapat pemain hebat, seperti Barcelona dan Juventus saat ini.

Messi dan Ronaldo sedang lalui musim kurang bagus untuk level mereka. Gambar: Twitter/ChampionsLeague
Messi dan Ronaldo sedang lalui musim kurang bagus untuk level mereka. Gambar: Twitter/ChampionsLeague
Alasan menyandingkan dua nama klub tersebut bukan hanya karena keduanya memiliki pemenang Ballon d'Or terbanyak saat ini, Messi (6) dan Cristiano Ronaldo (5). Alasan lainnya adalah tentang pelatih.

Seperti yang kita tahu, Juventus telah mengalami tiga kali pergantian pelatih sejak 2011, dari Antonio Conte, Massimiliano Allegri, dan Maurizio Sarri. Menariknya, ketiga pelatih itu telah berhasil memberikan 9 gelar Serie A secara beruntun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun