Mereka akan lebih percaya diri beradu kreativitas di lini tengah dan akan membuat lawan semakin dilema. Karena, Inter tetap bermain lebih pasif, namun secara kualitas serangan mereka pasti lebih meningkat.
Sebenarnya pemandangan ini jika dilihat secara statistik akan terlihat unik. Tetapi, secara permainan, Inter lebih tepat dianggap telah memperagakan permainan yang elegan.
Baca juga: Prediksi Liga Eropa 2019/20
Lalu, bagaimana dengan kompetitor lainnya?
Manchester United jelas merupakan kompetitor utama Inter di kompetisi Europa League musim ini. Melihat secara tren di liga domestik, mereka sangat diyakini akan mampu menjadi kandidat juara di Liga Europa.
Hanya, yang menjadi perdebatan adalah ketika harus dihadapkan pada permainan di atas lapangan. Bagaimana hasilnya?
Apabila merujuk pada permainan Man. United melawan FC Copenhagen (11/8), rasa optimis bahwa mereka akan dapat melenggang ke final apalagi juara patut diperdebatkan.
Meski dalam sepak bola, hasil adalah suatu patokan yang dapat dipegang untuk meraih sesuatu. Namun, bentuk permainan juga patut untuk dipertimbangkan dalam menilai prospek sebuah tim untuk bersaing memperebutkan gelar.
Jika melawan tim yang secara track record di pentas Eropa tak begitu bagus sudah keteteran, bagaimana jika mereka melawan satu di antara duel Sevilla vs Wolves?
Awalnya, dengan berkaca pada duel di fase sebelumnya, Man. United diprediksi bisa mengulangi catatan bagus dalam membobol gawang lawan. Namun, pada kenyataannya prediksi itu meleset.