Mereka tentu sadar bahwa Wolfsburg bukanlah klub abal-abal, itulah yang membuat mereka berupaya memainkan strategi yang tepat. Meski demikian, pada fase perempat final ini, permainan mereka diprediksi akan berbeda.
Skuad asuhan Luis Castro pasti akan lebih agresif sedari awal, karena fase ini hanya berjalan 90 menit tanpa adanya second leg. Itulah mengapa mereka perlu segera menyelesaikan perlawanan lawan agar dapat memastikan tiket semifinal di genggaman tanpa perlu "senam jantung".
Dua tempat di semifinal lainnya sudah diyakini bakal diisi oleh Manchester United dan Inter Milan. Manchester United diunggulkan daripada Copenhagen, karena faktor skuad dan pengalaman.
Sedangkan Inter Milan dijagokan lolos ke semifinal karena beberapa faktor. Pertama, keberadaan Antonio Conte. Kedua, karena tren positif para penyerang Inter. Ketiga, karena pertahanan La Beneamata salah satu yang terbaik di Italia dan Eropa.
Faktor ketiga itulah yang kemudian diprediksi akan mempersulit produktivitas Bayer Leverkusen. Meski, mereka memiliki penyerang produktif seperti Kai Havertz, secara kualitas permainan kolektif, klub asal Jerman seperti Leverkusen dan Wolfsburg tidak terlihat begitu bagus.
Begitu pula dengan Leverkusen. Mereka hanya akan dapat merepotkan Inter jika mereka mampu memaksimalkan pemain-pemain jangkung seperti Kai dan sang kapten Lars Bender. Artinya, Leverkusen akan mencoba mencari peluang dari situasi bola mati atau juga crossing.
Menariknya, strategi itu juga sebenarnya menjadi salah satu kekuatan Inter Milan ketika terjadi deadlock. Penyebabnya adalah keberadaan bek-bek jangkung dan Romelu Lukaku.
Lukaku diyakini akan head to head langsung dengan Haverts dalam urusan mencetak gol. Ini juga akan menjadi tantangan besar bagi lini pertahanan masing-masing.