Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Seperti Drakor, Arteta Antarkan Arsenal Juarai Piala FA 2020

2 Agustus 2020   05:03 Diperbarui: 2 Agustus 2020   12:29 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum cedera, Pulisic adalah pemain yang paling rajin meneror pertahanan Arsenal. Gambar: Twitter/ChelseaFC

Namun sayangnya mantan pemain Barcelona itu harus mengikuti jejak Azpilicueta dan Pulisic. Dia harus keluar dengan ditandu karena ternyata mengalami cedera di bagian bahu setelah berduel dengan Sokratis Papastathopoulos.

Gagalnya Pedro melanjutkan permainan membuat Chelsea hanya bermain dengan 9 pemain. Ironis. Namun, begitulah drama yang terjadi di final tersebut.

Selain kartu merah yang sebenarnya cukup kontroversial, Chelsea juga kurang beruntung karena banyak pemain tumpuannya bertumbangan. Ini membuat Arsenal berhasil menjadi juara setelah memanfaatkan beberapa momentum krusial sekaligus kapasitas Aubameyang sebagai tumpuan di lini depan.

Melalui kemenangan tersebut, Arsenal akhirnya mengukuhkan diri sebagai penguasa turnamen dengan koleksi 14 trofi. Unggul 2 trofi dari pesaing terdekat, Manchester United.

Pencapaian ini juga menjadi prestasi tersendiri bagi Mikel Arteta, karena dirinya bisa terlihat lebih baik daripada Unai Emery yang tergolong gagal total di Emirates Stadium. Sedangkan Arteta dengan CV melatihnya yang belum ada semusim justru mampu mengantarkan Arsenal meneruskan tren bagus yang diwariskan Arsene Wenger di Piala FA.

statistik final. Gambar: Google/PialaFA2020
statistik final. Gambar: Google/PialaFA2020
Walau demikian, di balik kemenangan mereka, Arsenal tetap harus sadar bahwa mereka tidak sepenuhnya bagus dalam mengorganisir permainan. Dalam beberapa momen, terlihat mereka masih kurang efektif dalam menyerang, termasuk masih adanya kegugupan ketika menguasai bola di area pertahanan sendiri.

Beruntung, mereka menghadapi Chelsea yang kurang total dalam bermain, akibat kurangnya plan termasuk ketidakberuntungan yang di luar prediksi Lampard tentunya. Namun, dengan hasil ini Arsenal berhak kembali ke pentas Liga Eropa musim depan dan berharap dapat mencapai hasil yang lebih baik dari musim ini.

Sedangkan bagi Chelsea, kekalahan ini tidak sepenuhnya buruk untuk reputasi mereka dan Frank Lampard. Mereka masih mampu menguasai permainan, bahkan tidak terbantai meski kehilangan 2 pemain di lapangan.

Itu artinya jika terjadi duel di musim depan antara Lampard dengan Arteta, bisa saja hasilnya dapat berbeda. Jadi, tetap semangat Chelsea! Coba lagi musim depan.

Untuk Arsenal, selamat ya sudah menyelamatkan musim yang penuh drama ini dengan trofi Piala FA yang juga diraih dengan banyak drama. Semoga musim depan bisa lebih baik lagi.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun