Sungguh suatu tindakan yang patut dipuji terhadap apa yang dilakukan takmir masjid nasional yang terletak di Surabaya ini. Seperti yang saya dapatkan informasi di berbagai media massa, bahwa Masjid Al-Akbar ternyata akan menyelenggarakan salat Idul Adha 2020.
Ibadah sunah bagi kaum muslim itu rencananya akan digelar pada Jumat, 31 Juli 2020. Tidak semua tempat dapat menyelenggarakan ibadah tersebut, namun Surabaya telah mengonfirmasi dapat menyelenggarakannya.
Mereka membuat terobosan yang saya harapkan juga tak hanya untuk salat Idul Adha, melainkan juga untuk salat Jumat nantinya. Karena, pada salat tersebut masyarakat muslim, khususnya yang laki-laki memang diharapkan dapat menunaikannya secara berjamaah di masjid.
Memang sejak adanya pelonggaran PSBB, aktivitas beribadah mulai diizinkan, termasuk salat Jumat. Hal ini dapat dilihat dengan adanya unggahan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu ketika beliau telah dapat melaksanakan ibadah salat Jumat dengan suasana kenormalan baru.
Ibadah salat Jumat hari ini di Masjid Baitussalam dalam kompleks Istana Bogor, hanya diikuti sejumlah pejabat, pegawai dan Paspampres yang bertugas di lingkungan istana. Sesuai protokol kesehatan Covid-19, saf antarjemaah diatur 2 meter.
Bagaimana salat Jumat Anda hari ini? pic.twitter.com/Uh2XBoMt7x--- Joko Widodo (@jokowi) June 19, 2020
Hal ini kemudian diperbincangkan kembali oleh masyarakat, ketika tiba momen Idul Adha. "Apakah masyarakat dapat melaksanakan salat Idul Adha?"
Akhirnya pertanyaan itu dapat dijawab oleh sebuah masjid yang sebenarnya berada di kawasan yang cukup genting akibat pandemi covid-19, Surabaya. Namun, masjid tersebut berhasil membuat peraturan yang menarik, yaitu dengan adanya pendaftaran jamaah secara online dan penggunaan ID Card untuk jamaah yang telah berhasil mendaftar.
Langkah ini menurut saya tepat. Meski, saya juga mengharapkan para jamaah telah lolos tes kesehatan (rapid/swab) terkait virus corona.
Para jamaah tentu diharapkan telah melakukan tes dan karantina mandiri menjelang pelaksanaan salat tersebut. Selain itu, pemberlakuan sistem ini juga akan membuat jamaah dapat menyeimbangkan pemahaman terkait kesehatan dan ibadah.