Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Primeira Liga Telah Berakhir, Belum Ada Cinderella dari Portugal

26 Juli 2020   15:12 Diperbarui: 26 Juli 2020   15:08 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bruno Fernandes menjadi tumpuan Sporting Lisbon, namun harus direlakan pergi ke Man. United di bursa transfer musim dingin 2019/20. Gambar: Instagram/Bruno Fernandes

Akhir pekan ini (26/7), salah satu kompetisi di Eropa yaitu Primeira Liga atau Liga Portugal kasta tertinggi telah mencapai pekan terakhirnya. Terdapat banyak duel seru termasuk adanya bigmatch antara Braga vs FC Porto.

Bisa dikatakan demikian, karena keduanya langganan menghuni posisi 4 besar di liga. Khusus untuk FC Porto, mereka mengakhiri musim 2019/20 sebagai juara. Itulah mengapa, laga ini adalah bigmatch.

Namun, sayangnya klub yang diperkuat oleh mantan pemain Real Madrid, Pepe, justru menelan kekalahan dari Braga. Klub asal kota Braga ini berhasil menang di laga kandangnya dan membuat mereka berada di urutan ketiga klasemen akhir.

Finisnya Braga di tiga besar membuat "The Big Three" gagal menguasai posisi tiga teratas. Karena, Sporting CP atau yang biasa kita kenal sebagai Sporting Lisbon harus puas berada di posisi ke-4.

Meski Porto kalah di laga ini, mereka tetap keluar sebagai juara dengan koleksi 82 poin, alias unggul 5 poin dari Benfica. Menariknya, keduanya juga masih akan berduel untuk menjadi yang terbaik di kancah domestik dengan partai final Piala Portugal yang akan dihelat pada 2 Agustus nanti.

Baca juga: FC Porto Klaim Juara Primeira Liga 2019/20 (Rudy W)

Melihat situasi tersebut, Portugal lagi-lagi akan mengirimkan wakil yang sama di kancah Eropa dengan keberadaan Porto dan Benfica. Tidak ada kejutan, termasuk dengan adanya Braga.

Meski ini adalah pencapaian terbaik mereka dalam 5 musim terakhir. Posisi ketiga nyatanya pernah mereka capai pada 2011/12. Ironisnya, mereka butuh 8 musim untuk mengulangi pencapaian yang sama.

Hal ini berbeda dengan tiga klub teratas; Porto, Benfica, dan Sporting CP. Ketiganya selama 1 dekade terakhir selalu mengisi tiga posisi teratas. Hanya Braga dan Pacos de Ferreira yang menyelip di antara dominasi mereka.

Tidak mengherankan jika kemudian Liga Portugal identik dengan Porto, Benfica dan Sporting Lisbon. Masyarakat di Asia, khususnya di Indonesia pun kebanyakan mengenal tiga nama itu karena mereka lebih sering muncul di kompetisi Eropa, khususnya Liga Champions.

Untuk musim depan Portugal akan kembali diwakili FC Porto--menggantikan Benfica di musim sebelumnya--dalam pertarungan sengit di Liga Champions. Sedangkan Benfica akan berada di Liga Etopa--seperti bertukar selimut.

Jika Benfica yang menjuarai Piala Portugal, maka ada peluang bagi Braga untuk turut serta mewakili Portugal di Liga Eropa meski itu belum dapat dipastikan. Karena, selain harus menunggu siapa yang juara, ini juga berkaitan dengan jatah di Liga Portugal yang hanya meloloskan 2 wakil ke zona Eropa.

Terbatasnya tiket ke Eropa membuat Liga Portugal menjadi membosankan, karena yang diprediksi untuk juara hanya berputar di antara tiga nama tadi. Selain itu, rekomendasi pemain bintang yang hendak mengakhiri karier profesionalnya di Portugal juga masih di antara tiga klub tersebut.

Termasuk dalam hal memunculkan pemain muda yang berprospek cerah, mereka sebagian besar berasal dari Porto, Benfica, dan Sporting Lisbon. Seperti Cristiano Ronaldo, Joao Felix, dan Bruno Fernandes.

Cristiano Ronaldo berangkat dari Sporting Lisbon sebelum menjadi bintang muda bersinar di Manchester United. Begitu pula dengan Joao Felix yang moncer di Benfica sebelum menjadi andalan Atletico Madrid.

Menariknya, sebelum memiliki Joao Felix, Atletico juga pernah merasakan kehebatan pemain dari Primeira Liga, yaitu Radamel Falcao yang sebelumnya memperkuat FC Porto. Situasi yang dialami Atletico juga terjadi di Man. United yang kembali memperoleh bintang dari Portugal, Bruno Fernandes.

Bruno Fernandes menjadi tumpuan Sporting Lisbon, namun harus direlakan pergi ke Man. United di bursa transfer musim dingin 2019/20. Gambar: Instagram/Bruno Fernandes
Bruno Fernandes menjadi tumpuan Sporting Lisbon, namun harus direlakan pergi ke Man. United di bursa transfer musim dingin 2019/20. Gambar: Instagram/Bruno Fernandes
Seolah ingin sedikit dejavu, klub asal Bruno juga sama seperti Cristiano Ronaldo, Sporting Lisbon. Hanya, yang membedakan keduanya adalah Bruno dididik oleh klub asal Infesta dan Boavista. Keduanya adalah klub yang berada di kota Porto, bukan Lisbon.

Tentang perjalanan karier di level senior, Bruno juga sudah lebih matang. Karena, dia sudah pernah membela klub di Italia dengan dua diantaranya adalah klub papan tengah Serie A, Udinese dan Sampdoria.

Ketika kembali ke Portugal, dia juga langsung mendapatkan klub yang bersaing di papan atas, sehingga level kompetitifnya sangat terjaga. Ini yang membuat pemain dan klub yang kompetitif di Portugal saling berkaitan.

Lalu, apakah kisah Cinderella yang muncul di Premier League (Leicester City) dan Super Lig (Istanbul Basaksehir) tidak akan terjadi di Primeira Liga?

Juaranya Leicester City di Premier League pada 2015/16 pernah menjadi kisah manis yang mungkin sulit terjadi lagi. Karena, situasi itu muncul sepenuhnya tanpa dugaan.

Bagaimana bisa menduga Leicester City juara di musim tersebut dengan rekor musim sebelumnya adalah finis di posisi ke-14? Namun, Leicester mampu melakukannya, meski kini mereka sulit untuk kembali bersaing secara konstan di papan atas.

Situasi ini akan berbeda jika seandainya Wolves atau Sheffield United di musim depan juara Premier League. Karena, mereka di musim ini sudah memberikan penampilan yang luar biasa dengan berada di zona 10 besar.

Sehingga kisah tentang Leicester akan sulit diulang. Walau demikian, juaranya tim yang tak pernah disangka akan tetap menarik, meski tim itu sudah konsisten di zona 3 atau 4 besar di setiap akhir musim, seperti Basaksehir.

Perayaan juara Basaksehir di musim 2019/20 Liga Turki. Gambar: Dok. Istimewa via Tribunnews.com
Perayaan juara Basaksehir di musim 2019/20 Liga Turki. Gambar: Dok. Istimewa via Tribunnews.com
Basaksehir sebelum juara Liga Turki musim 2019/20, mereka sudah menandai peluang mereka untuk menjadi juara dengan konsisten di zona papan atas. Namun jika melihat statistik juara Super Lig, jelas tidak banyak orang yang menjagokan tim selain Galatasaray, Fenerbahce, dan Besiktas untuk juara.

Ketiga klub asal Istanbul itu memang sudah menjadi akar dan pohon bagi sepak bola Turki dalam sepanjang sejarah sepak bola negara Eurasia tersebut. Ini membuat publik sepak bola global juga akan terbiasa untuk melihat ketiga klub itu merayakan pesta di akhir musim.

Baca juga: Istanbul Basaksehir Juara (Gobin Dd)

Tetapi kehadiran Basaksehir seolah menjadi pengejut, bahwa Super Lig bisa dijuarai oleh klub selain "Big Three" tersebut. Walau pada kenyataannya, Basaksehir juga merupakan klub lainnya asal Istanbul, tetapi raihan mereka patut dimasukkan ke kategori Cinderella-nya sepak bola.

Lalu, bagaimana dengan Portugal? Apakah mereka akan memiliki Cinderella?

Jika merujuk pada pencapaian Braga di musim ini, maka di musim depan seharusnya mereka dapat menjadi bagian dari tim perebut gelar juara. Para pemainnya harus bertahan dan klub juga harus berani mendatangkan pemain senior berkualitas seperti yang dilakukan Porto dan Benfica.

Apabila hal ini dilakukan, kemungkinan besar, Braga akan menjadi Cinderella selanjutnya di sepak bola. Tentu, ini akan membuat sepak bola semakin menarik untuk terus dinikmati.

Malang, 26 Juli 2020

Deddy Husein S.

Berita terkait:

Goal, Republika, SAPO Desporto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun