Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Primeira Liga Telah Berakhir, Belum Ada Cinderella dari Portugal

26 Juli 2020   15:12 Diperbarui: 26 Juli 2020   15:08 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan juara Basaksehir di musim 2019/20 Liga Turki. Gambar: Dok. Istimewa via Tribunnews.com

Terbatasnya tiket ke Eropa membuat Liga Portugal menjadi membosankan, karena yang diprediksi untuk juara hanya berputar di antara tiga nama tadi. Selain itu, rekomendasi pemain bintang yang hendak mengakhiri karier profesionalnya di Portugal juga masih di antara tiga klub tersebut.

Termasuk dalam hal memunculkan pemain muda yang berprospek cerah, mereka sebagian besar berasal dari Porto, Benfica, dan Sporting Lisbon. Seperti Cristiano Ronaldo, Joao Felix, dan Bruno Fernandes.

Cristiano Ronaldo berangkat dari Sporting Lisbon sebelum menjadi bintang muda bersinar di Manchester United. Begitu pula dengan Joao Felix yang moncer di Benfica sebelum menjadi andalan Atletico Madrid.

Menariknya, sebelum memiliki Joao Felix, Atletico juga pernah merasakan kehebatan pemain dari Primeira Liga, yaitu Radamel Falcao yang sebelumnya memperkuat FC Porto. Situasi yang dialami Atletico juga terjadi di Man. United yang kembali memperoleh bintang dari Portugal, Bruno Fernandes.

Bruno Fernandes menjadi tumpuan Sporting Lisbon, namun harus direlakan pergi ke Man. United di bursa transfer musim dingin 2019/20. Gambar: Instagram/Bruno Fernandes
Bruno Fernandes menjadi tumpuan Sporting Lisbon, namun harus direlakan pergi ke Man. United di bursa transfer musim dingin 2019/20. Gambar: Instagram/Bruno Fernandes
Seolah ingin sedikit dejavu, klub asal Bruno juga sama seperti Cristiano Ronaldo, Sporting Lisbon. Hanya, yang membedakan keduanya adalah Bruno dididik oleh klub asal Infesta dan Boavista. Keduanya adalah klub yang berada di kota Porto, bukan Lisbon.

Tentang perjalanan karier di level senior, Bruno juga sudah lebih matang. Karena, dia sudah pernah membela klub di Italia dengan dua diantaranya adalah klub papan tengah Serie A, Udinese dan Sampdoria.

Ketika kembali ke Portugal, dia juga langsung mendapatkan klub yang bersaing di papan atas, sehingga level kompetitifnya sangat terjaga. Ini yang membuat pemain dan klub yang kompetitif di Portugal saling berkaitan.

Lalu, apakah kisah Cinderella yang muncul di Premier League (Leicester City) dan Super Lig (Istanbul Basaksehir) tidak akan terjadi di Primeira Liga?

Juaranya Leicester City di Premier League pada 2015/16 pernah menjadi kisah manis yang mungkin sulit terjadi lagi. Karena, situasi itu muncul sepenuhnya tanpa dugaan.

Bagaimana bisa menduga Leicester City juara di musim tersebut dengan rekor musim sebelumnya adalah finis di posisi ke-14? Namun, Leicester mampu melakukannya, meski kini mereka sulit untuk kembali bersaing secara konstan di papan atas.

Situasi ini akan berbeda jika seandainya Wolves atau Sheffield United di musim depan juara Premier League. Karena, mereka di musim ini sudah memberikan penampilan yang luar biasa dengan berada di zona 10 besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun