Lalu, apakah kiprahnya akan mengikuti jejak Son yang bisa dikatakan moncer sebagai Oppa Korea di rumput hijau? Jika sedikit mengintip rekam jejaknya, Hwang diprediksi tak akan kesulitan untuk beradaptasi dan nyetel dengan klub barunya.
Pertama, karena Hwang tak sepenuhnya asing dengan kompetisi di Jerman. Kedua, meski Bundesliga bisa dikatakan di atas Liga Austria, namun Hwang bisa terbantukan dengan atmosfer Liga Champions.
Kompetisi itu bisa membuat Hwang merasa sudah pernah merasakannya. Ini yang membuat Hwang seolah tinggal meneruskan kelanjutan kisahnya di kompetisi itu bersama klub yang bisa saja disebut lebih baik dari Salzburg.
Memang, soal prestasi, Hwang akan merasakan sulitnya mendongkel dominasi Bayern Munchen di kompetisi domestik. Namun, Hwang akan dapat menemukan pijakan baru yang tepat untuk menempa kualitasnya, sekaligus membuka peluang untuk pindah ke klub yang lebih kuat lagi.
Jika merujuk pada apa yang terjadi pada Timo Werner, maka situasinya juga bisa saja terjadi pada Hwang Hee-chan. Selama dirinya mampu cepat beradaptasi, dan kembali memberikan kontribusi yang signifikan, maka tak akan sulit baginya untuk membuat klub lain menaruh minat.
Ditambah jika dirinya dapat menjalankan peran seperti yang dilakukan seniornya, Son Heung-min di Spurs, maka klub-klub Eropa khususnya Premier League akan sangat tertarik untuk merekrutnya. Hal ini sebenarnya juga terjadi pada Minamino.
Meski si pemain belum begitu mendapatkan banyak kesempatan bermain di Liverpool, namun bisa diprediksi bahwa Klopp menginginkan Minamino seperti Son. Mampu bermain sama baiknya ketika sebagai pembangun transisi menyerang sekaligus pencetak gol ulung.
Hwang Hee-chan pun diharapkan akan seperti itu. Ditambah dengan penilaian bahwa pemain Asia itu sangat cepat dan pekerja keras, maka itu akan semakin menguntungkan jika dimiliki oleh pemain bertipikal menyerang.
Soal mengapa Hwang Hee-chan disebut--di artikel ini--sebagai Oppa Korea selanjutnya, tak lepas dari stereotip tentang oppa (kakak pria) yang identik sebagai panggilan untuk idola pria dari Korea. "Gelar" itu sebelumnya (seperti) sempat disandang oleh KISY (eks Swansea City) yang kini mulai siap dipanggil Ahjussi--untuk level usia dalam sepak bola.