Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Masih Ada 2 Kelemahan Manchester United di Balik Lolosnya ke Semifinal Piala FA

28 Juni 2020   07:24 Diperbarui: 28 Juni 2020   13:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Maguire berselebrasi atas gol penentu kemenangan Man. United di laga melawan Norwich City (27/6). Gambar: Twitter/ManUtd

Pertandingan pertama babak perempat final Piala FA 2019/20 akhirnya hadir pasca jeda sekitar 3 bulan. Pertandingan seru pun mempertemukan Norwich City dan Manchester United di Carrow Road Stadium (27/6).

Namun, keseruan pertandingan antara dua klub Premier League itu baru terasa di babak kedua. Khususnya ketika Manchester United akhirnya berhasil unggul melalui gol Odion Ighalo.

Sejak tertinggal, Norwich sebagai tuan rumah berupaya menjaga peluang untuk dapat mempersulit sang tamu. Bahkan, kalau bisa mereka harus membuat Manchester United tersingkir.

Alasannya sudah jelas, bahwa melaju jauh di Piala FA akan menjadi pelipur lara bagi Tim Krul dkk. yang saat ini diambang degradasi. Mereka harus memiliki semangat untuk sisa akhir musim ini.

Setelah berupaya sekeras mungkin, akhirnya gol penyama kedudukan tercipta. Tendangan dari luar kotak penalti Cantwell sukses membobol gawang Sergio Romero.

Skor 1-1 ternyata bertahan sampai pertandingan dengan menit normal selesai. Babak tambahan waktu pun digelar, dan nahasnya Norwich harus melaluinya dengan 10 pemain setelah bek mereka Timm Klose dikartu merah oleh wasit.

Unggul jumlah pemain membuat Manchester United mengurung pertahanan Norwich sampai Harry Maguire yang notabene bek tengah juga sering hadir di kotak penalti. Gol penentu kemenangan akhirnya berhasil tercipta oleh kaki Maguire.

Skor pun berubah menjadi 1-2 dan bertahan sampai akhir. Manchester United menjadi klub pertama yang menjejakkan kakinya di babak semifinal.

Lalu, apa yang membuat mereka lebih tepat lolos ke semifinal daripada Norwich? Dan, mengapa skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer harus bermain sampai babak extra time?

Faktor pertama yang membuat The Red Devils lebih tepat untuk lolos ke semifinal adalah recovery pertahanan mereka cukup bagus. Sebelum akhirnya gol Todd Cantwell tercipta, sebenarnya lini pertahanan Manchester United selalu bisa menggagalkan serangan sporadis Norwich yang awalnya bertumpu pada pergerakan--dengan dan tanpa bola--Teemu Pukki.

Faktor ini sebenarnya memiliki kesinambungan dengan faktor kedua, yaitu cara menyerang Norwich seringkali tidak mampu memindahkan bola antar sisi lapangan dengan cepat. Jika Pukki dkk. mampu menerobos sisi kanan pertahanan Man. United, maka mereka akan mentok di kanan saja.

Begitu pula sebaliknya. Inilah yang membuat pertahanan Man. United dapat cepat recovery. Jika Man. United selalu bisa menggagalkan serangan lawan, maka sudah pasti peluang mereka untuk menang akan lebih besar.

Ditambah dengan faktor bonus, yaitu berkurangnya pemain Norwich, membuat Man. United dengan pedenya menaruh Marcus Rashford, Ighalo, dan Anthony Martial di depan. Jangan lupakan keberadaan Paul Pogba yang selalu mengisi ruang di depan kotak penalti Norwich.

Inilah yang membuat Norwich kian kesulitan untuk sepenuhnya comeback. Memang, seandainya laga sampai ke babak adu penalti, bisa saja justru Norwich yang menang karena salah satu faktornya adalah Tim Krul.

Namun, Manchester United jelas tidak menginginkan hal itu terjadi. Keputusan all out menyerang sudah tidak bisa ditawar lagi. Man. United harus pede untuk mengintimidasi lawan.

Man. United tak sepenuhnya bermain bagus di laga ini. Gambar: Twitter/EmiratesFACup
Man. United tak sepenuhnya bermain bagus di laga ini. Gambar: Twitter/EmiratesFACup
Tetapi, mengapa mereka tidak mampu segera menuntaskan perlawanan Norwich dengan cepat?

Alasan pertama adalah cara menyerang Man. United kurang kreatif. Bahkan cenderung monoton. Ketika sisi kiri terasa lebih efektif, maka sisi itu saja yang dimaksimalkan.

Meski demikian ada dilema juga, yaitu ketika tingkat keberhasilan serangan Manchester United dari sisi itu juga tidak begitu baik. Memang, dua gol Manchester United tak lepas dari proses di sisi kiri, namun mereka cenderung memanfaatkan kepanikan para bek lawan di kotak penalti dibandingkan adanya skema yang mulus.

Bentuk permainan inilah yang harus dievaluasi oleh Solskjaer jika mereka ingin mengalahkan lawan di babak semifinal. Karena, belum tentu mereka dapat mencetak gol dengan cara demikian lagi, ataupun memperoleh keuntungan jumlah pemain lebih banyak.

Alasan kedua yang membuat Man. United masih keteteran saat menghadapi Norwich City adalah fokus permainan Norwich yang cenderung bertahan. Norwich juga memanfaatkan jam terbang Tim Krull yang selalu on fire di laga-laga penting.

Laga ini sekilas seperti final Piala FA 2014 ketika Arsenal vs Hull City. Kala itu situasinya cukup mirip. Hull berupaya membuat keajaiban ketika situasi mereka di liga tidak sebagus laju di Piala FA.

Mereka pun sempat membuat penggemar Arsenal galau, karena dua gol cepat terasa sudah meruntuhkan mentalitas Koscielny dkk. Namun, Arsenal tidak lupa dengan jati diri mereka sebagai klub yang lebih kuat.

Secara skuad jelas Arsenal tetap lebih baik daripada Hull. Inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk memutarbalikkan momentum.

Hal ini juga seperti yang terjadi di laga Norwich vs Man. United. Pada akhirnya skuad Man. United berhasil menguasai keadaan dan mencegah Norwich untuk membuat kejutan lebih besar.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Maguire dkk. sangat membutuhkan kesabaran dan daya juang yang melebihi Norwich. Jika tidak, bisa saja mereka yang malah tersingkir.

Meskipun Man. United berhasil memastikan diri lebih tepat sebagai pengisi slot semifinal Piala FA musim ini, mereka tetaplah harus membuat evaluasi terhadap gaya main mereka, khususnya cara menyerang.

Mereka memang bisa membuat transisi yang bagus--ketika bertahan ke menyerang dan sebaliknya. Namun, khusus untuk pola menyerang saat berada di sekitar kotak penalti lawan, mereka harus lebih rapi lagi.

Tetap semangat Norwich!

Malang, 28 Juni 2020

Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun