Begitu pula sebaliknya. Inilah yang membuat pertahanan Man. United dapat cepat recovery. Jika Man. United selalu bisa menggagalkan serangan lawan, maka sudah pasti peluang mereka untuk menang akan lebih besar.
Ditambah dengan faktor bonus, yaitu berkurangnya pemain Norwich, membuat Man. United dengan pedenya menaruh Marcus Rashford, Ighalo, dan Anthony Martial di depan. Jangan lupakan keberadaan Paul Pogba yang selalu mengisi ruang di depan kotak penalti Norwich.
Inilah yang membuat Norwich kian kesulitan untuk sepenuhnya comeback. Memang, seandainya laga sampai ke babak adu penalti, bisa saja justru Norwich yang menang karena salah satu faktornya adalah Tim Krul.
Namun, Manchester United jelas tidak menginginkan hal itu terjadi. Keputusan all out menyerang sudah tidak bisa ditawar lagi. Man. United harus pede untuk mengintimidasi lawan.
Alasan pertama adalah cara menyerang Man. United kurang kreatif. Bahkan cenderung monoton. Ketika sisi kiri terasa lebih efektif, maka sisi itu saja yang dimaksimalkan.
Meski demikian ada dilema juga, yaitu ketika tingkat keberhasilan serangan Manchester United dari sisi itu juga tidak begitu baik. Memang, dua gol Manchester United tak lepas dari proses di sisi kiri, namun mereka cenderung memanfaatkan kepanikan para bek lawan di kotak penalti dibandingkan adanya skema yang mulus.
Bentuk permainan inilah yang harus dievaluasi oleh Solskjaer jika mereka ingin mengalahkan lawan di babak semifinal. Karena, belum tentu mereka dapat mencetak gol dengan cara demikian lagi, ataupun memperoleh keuntungan jumlah pemain lebih banyak.
Alasan kedua yang membuat Man. United masih keteteran saat menghadapi Norwich City adalah fokus permainan Norwich yang cenderung bertahan. Norwich juga memanfaatkan jam terbang Tim Krull yang selalu on fire di laga-laga penting.
Krul saves with his feet
Krul saves with his hands #EmiratesFACup #NORMUN pic.twitter.com/UF2FGgB9mA--- The Emirates FA Cup (@EmiratesFACup) June 27, 2020
Laga ini sekilas seperti final Piala FA 2014 ketika Arsenal vs Hull City. Kala itu situasinya cukup mirip. Hull berupaya membuat keajaiban ketika situasi mereka di liga tidak sebagus laju di Piala FA.