"Serial yang direkomendasikan ini hanya untuk kalangan dewasa"
Tidak sedikit orang akan berpikir bahwa serial di Korea (Selatan) pasti berkisah tentang muda-mudi dan percintaan. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang membuat orang berpikir demikian, bahkan termasuk saya.
Pertama, tidak atau jarang menonton serialnya. Kalaupun ada yang pernah, biasanya antara karena tidak sengaja ataupun ikut menonton karena keluarga di rumah menonton serial tersebut.
Kedua, serial Korea yang khususnya ditayangkan di tv Indonesia sebagian besar berkisah tentang romansa dan keluarga. Seperti "Memories of Bali", "Full House", "Delicious Proposal" dan lainnya. Atau kalau yang masih kekinian seperti "Boys Over Flowers" dan "My Love From the Star".
Ketiga, kita tidak banyak pilihan. Kalau ingin menonton yang berselera beda kecenderungannya akan mencari produksi tontonan lain, salah satunya dari Hollywood. Sebagian besar serial yang beken dari Hollywood adalah tentang action, crime, hingga konspirasi.
"The Vampire Diaries" adalah salah satu serial alternatif terkenal dari luar Korea dan itupun harus ditonton di tv kala tengah malam. Tentu kita sudah dapat menebak kategori penontonnya.
Soal kategori penonton inilah yang membuat faktor 1 dan 2 ada. Sebagian besar yang menonton serial di tv adalah perempuan dari usia remaja sampai dewasa. Bahkan, yang sudah nenek-nenek pun ada.
Oya, apa yang disampaikan sebelumnya juga tak lepas dari era. Era tv yang menjadi primadona di rumah dan sebagian besar pemirsanya adalah perempuan. Sedangkan laki-laki biasanya hanya akan menonton ketika ada siaran olahraga ataupun acara santai seperti vacation show dan adventure.
Seiring berjalannya waktu, hal ini mulai tak berlaku. Perkembangan teknologi digital membuat hiburan tak lagi berpatokan pada tv, khususnya non kabel. Awal pergeserannya dimulai dari adanya layanan tv kabel.
Atau jika ditarik mundur lagi, ada tv parabola. Bagi rumah yang ada parabola pasti dianggap kaya. Lalu, kemudian ada tv kabel. Sampai yang paling dianggap merubah banyak hal adalah adanya layanan pemasangan hotspot Wi-Fi di rumah-rumah.
Adanya hotspot ini membuat anggota keluarga dapat menentukan sendiri tontonannya sesuai selera. Si anak perempuan jika suka K-Pop akan rela streaming berjam-jam hanya untuk menonton dance performance idola di panggung ataupun MV.
Si anak lelaki jika suka olahraga bisa menonton cuplikan highlight pertandingan hingga yang paling menyedot data internet adalah streaming pertandingan secara live. Tentu ini tak lepas dari tv di rumah yang sudah telanjur dikuasai orang tuanya untuk menonton program tv yang tak sesuai selera.
Awalnya saya berpikir bahwa ketidaktertarikan kalangan muda untuk menonton tv hanya di Indonesia, namun ternyata hal ini juga terjadi di negara lain. Salah satunya saya dapatkan informasinya dari sebuah konten youtuber bernama Icha Ayu.
Perempuan Indonesia yang kini berdomisili Prancis itu pernah membuat konten dengan seorang perempuan muda asli Prancis bernama Camille. Dialah yang mengatakan bahwa (sepertinya) anak muda sekarang tidak/jarang menonton tv.
Dari situlah kemudian saya menggariskan satu hal, bahwa kita sekarang lebih memilih mencari hiburan dengan media internet. Menariknya dari sanalah kita dapat menemukan banyak hal yang sesuai dengan selera. Salah satunya adalah mencari serial Korea sesuai genre favorit.
Berhubung saya suka tontonan action, crime, horror, mystery, dan thriller, maka saya pun akan mencari serial Korea yang menyajikan kisah dengan garis besar genre-nya adalah demikian. Oya, sebagai catatan, kisah yang berada di genre tersebut biasanya mengandung konspirasi, entah sedikit atau banyak.
Berikut ini saya sajikan 5 judul serial Korea yang dijamin membuat adrenalin Anda berpesta.
JUSTICE
Bagi yang suka membaca berita-berita kriminal dan politik, serial ini bisa menjadi ilustrasi di balik kejadian-kejadian yang biasanya hanya kita ketahui hasilnya. Kita akan diajak berpikir pula tentang apa itu oportunis dan idealis.
MY SECRET TERRIUS
Sebenarnya secara kompleksitas permasalahan di "lapangan", serial ini sedikit kalah dengan JUSTICE. Namun, bagi yang ingin tahu bagaimana rasanya menikah atau apa konsekuensi dari penjalinan komitmen pada hubungan yang serius, serial ini bisa menjadi media untuk refleksi.
K2
Sulit untuk mengabaikan serial ini. Karena, kisahnya bisa dikatakan kompleks sekali. Bahkan, bisa dikatakan ini adalah gabungan antara JUSTICE dan MY SECRET TERRIUS. Unsur politik, pemerintahan, dan hubungan percintaan membaur di serial ini.
LESS THAN EVIL
Jika ingin fokus pada satu titik permasalahan, serial ini bisa menjadi jawabannya. Anda akan disajikan kisah tentang hukum sebab-akibat dari adanya tindakan. Seperti pepatah kontemporer, apa yang dimasak itulah yang dimakan.
Berbicara tentang konspirasi, serial ini menjadi salah satu yang wajib ditonton. Namun, biasanya penonton akan fokus (terjebak) pada asumsi bahwa yang di bawah semakin tertindas, yang di atas semakin beringas. Padahal di atas pun situasinya demikian. Jadi, sama saja.
Dari 5 judul tersebut, manakah yang paling menarik untuk ditonton?
Jika saya, "Less Than Evil" paling menarik, meski tidak sekompleks "Vagabond". Namun jika berbicara tentang fokus dan pembelajaran terhadap mentalitas, "Less Than Evil" memberikan kerangka yang cukup untuk modal memahami mengapa setiap orang harus melakukan sesuatu. Ini adalah pesan dari sebuah kisah yang kontekstual dengan keadaan saat ini.
Selain itu, dengan adanya 5 judul rekomendasi itu, saya juga bisa membuktikan bahwa tidak semua serial Korea hanya tentang cinta dan kehidupan muda-mudi. Kisah-kisah yang mengangkat tentang profesi dan konspirasi juga ada.
Bahkan, diantaranya juga cenderung dark dan manly. Jumlahnya pun tak sedikit dibandingkan genre yang populer.
Hanya, saya mengakui pula bahwa genre ini kurang populer, apalagi kalau dinantikan untuk tayang di tv. Sepertinya akan sangat sulit, karena faktor kategori usia penonton akan mempengaruhi jam tayangnya--tidak akan berada di jam tayang primer.
Namun, berhubung kita sudah berada di era serba digital, maka halangan itu tidak lagi menjadi pengekang dalam menentukan selera tontonan. Sehingga, penilaian yang menggeneralisir produksi serial Korea akan menipis, sekaligus membuat penontonnya juga tak lagi dianggap penonton "menye-menye". Duh, kok masih jaman!
Malang, 24 Juni 2020
Deddy Husein S.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI