Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ramadan Berlalu, Bagaimana Nasib "Vincent dan Desta Show"?

25 Mei 2020   21:37 Diperbarui: 27 Mei 2020   21:48 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi ternyata tidak hanya merubah situasi Ramadan dan Lebaran tahun ini, namun juga mempengaruhi perjalanan program televisi di sebuah stasiun tv domestik, NET TV. Entah sudah banyak yang tahu atau belum, NET TV nyatanya memang meniadakan program primernya, yaitu Tonight Show selama Ramadan.

Uniknya, tidak hanya Tonight Show (TNS) yang absen, namun juga Ini Talkshow (ITS). Namun ternyata Sule dkk. masih menghibur masyarakat dengan nama program Ini Ramadhan.

Perbedaan penonton antara bulan biasa dengan bulan puasa umat muslim disebut sebagai pertimbangan mengapa NET TV merubah Ini Talkshow menjadi Ini Ramadhan. Begitu juga dengan TNS yang diidentikkan sebagai tontonan kawula muda baik secara usia maupun selera.

Namun bukan seniman jika ketiadaan TNS di tv membuat para host-nya tidak berbuat apa-apa untuk masyarakat yang sudah telanjur menyukai gaya mereka. Beruntung, saat Ramadan, absennya TNS di layar kaca dapat digantikan oleh kehadiran channel di Youtube bernama Vincen & Desta Show.

Di sinilah kita masih dapat menemukan kreativitas dan inovasi mereka dalam menghibur masyarakat penonton yang memang semakin ke sini bergeser ke media digital, khususnya Youtube. Bahkan, sejak musim pandemi, kita semakin sering menemukan banyak orang beralih menjadi Youtuber.

Perubahan pada pola hidup--orientasi dan profesi--membuat kebutuhan tentang media hiburan juga berubah. Kita semakin sulit untuk menyisihkan waktu untuk menonton apa yang disukai.

Satu-satunya yang masih bisa memaksa kita untuk patuh terhadap jam tayang hanya film di bioskop. Namun, seiring berjalannya waktu film-film itu juga akan lebih eksis di internet dibandingkan di bioskop.

Itulah mengapa, akhirnya Youtube tetap menjadi primadona. Bahkan perilisan trailer film semakin digencarkan di Youtube. Para rumah produksi (PH) juga memiliki channel yang diantaranya juga merilis film-film lawas di channel tersebut.

Keadaan ini kemudian diperkental dengan adanya pandemi yang membuat apapun harus sebisa mungkin tidak melibatkan people crowded. Youtube pun lagi-lagi memperlihatkan keunggulannya.

Ini membuat para seniman tv dan lainnya akhirnya mulai merambah Youtube. Bahkan, yang awalnya (terlihat) anti-Youtube akan menarik kembali ucapan tersebut, ataupun mencoba untuk amnesia.

Jika dasarnya kreatif, maka akan muncul alibi-alibi untuk membuat argumentasi yang dibenarkan (dimaafkan) terkait keputusannya bergabung dengan Youtube. Hal ini juga sempat terlihat pada duet host TNS, Vincent dan Desta (Vindes) yang awalnya terlihat jauh dari Youtube.

Hal ini bisa saja karena mereka memiliki pandangan, prinsip, atau pola yang diinginkan yang berbeda jika dibandingkan dengan koleganya. Sudah banyak selebriti Indonesia yang menjadi youtuber. Bahkan, jam terbangnya mulai meningkat dibandingkan profesi sebelumnya.

Pemandangan ini tentu bukan kesalahan, baik untuk Vindes maupun seleb lainnya. Karena, semua orang memang berhak menentukan pilihannya.

Keteguhan para seleb yang sedemikian rupa juga terasa memberikan pelajaran kepada kita, bahwa menjadi kreator juga perlu persiapan yang tepat dan momen yang tepat, alias tidak asal ikut-ikutan pindah dan buka lapak baru. Hal ini dibuktikan oleh peluncuran channel baru itu.

Bisa dilihat bahwa keberadaan channel tersebut seperti membutuhkan persiapan yang tepat dan momen yang tepat. Melalui Vincent & Desta Show kita juga belajar cara membuat set up yang dapat membuat penonton terhibur meski tidak harus merugikan pihak lain.

Sampai sejauh ini memang belum ada yang terlihat dirugikan, namun jika merasa tersaingi mungkin banyak. Karena, kita bisa melihat dari perolehan subscriber-nya yang sudah mencapai setengah juta hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan.

Subscriber Vindes Show tergolong sangat cepat (per 25 Mei 2020). Gambar: Youtube/Vincent&Desta Show
Subscriber Vindes Show tergolong sangat cepat (per 25 Mei 2020). Gambar: Youtube/Vincent&Desta Show
Padahal youtuber lain belum tentu sudah mencapai jumlah demikian ketika merintisnya lebih dahulu, begitu pun jika diukur dengan kurun waktu yang sama. Namun, perbandingan ini terkadang kurang tepat, karena apa yang disuguhkan channel ini cukup berbeda dibandingkan channel lain.

Kita coba bandingkan dengan channel Deddy Corbuzier yang sudah memiliki banyak subscriber, namun hal itu hanya ditunjang faktor sang host Hitam Putih tersebut. Artinya, kebanyakan channel yang beredar hanya menonjolkan satu orang saja.

Deddy Corbuzier salah satu figur publik entertainment yang juga sukses menjadi youtuber. Gambar: Youtube/Deddy Corbuzier
Deddy Corbuzier salah satu figur publik entertainment yang juga sukses menjadi youtuber. Gambar: Youtube/Deddy Corbuzier
Akibat rekam jejak karir Deddy Corbuzier yang panjang dan konsistensi berkarya di Youtube membuat perolehan 9,4 juta subscriber--meski dengan satu sosok dominan di channel tersebut--menjadi wajar. Hal ini ternyata juga terasa demikian jika diarahkan ke Vincent dan Desta yang secara usia di dunia entertainment juga tak sebentar.

Ditambah dengan dampak dari eksistensi mereka sebagai host yang asyik dan kekinian di TNS, membuat masyarakat penonton akan tak keberatan untuk mengikuti jejak mereka di Youtube. Namun, selayaknya TNS yang semakin ke sini tak terlalu memusat pada duo Vindes, channel tersebut juga cukup bergantung pada dampak kehadiran Hesti dan Enzy.

Kreativitas keduanya juga cukup bisa mengimbangi duo eks-Clubeighties tersebut. Ini yang membuat kita belajar hal baru, bahwa di dunia peryutuban, kita juga bisa berkreasi secara tim.

Tim di sini bukan hanya tentang tim di balik layar, namun juga di depan layar. Vincent & Desta Show menunjukkan hal tersebut. Nyatanya kebersamaan itu bisa menjadi suatu hal yang menarik, dan seolah kita masih melihat tontonan ala tv namun dikemas dengan cara Youtube.

Keberadaan channel ini juga mengajak kita untuk tahu sulitnya mengkreasikan sesuatu yang layak tonton. Seperti sinyal yang harus kencang, kreativitas visual, konsep, hingga pemahaman terkait teknologi.

Karena channel ini, kita bisa belajar bagaimana menyinkronkan pemahaman kita dengan penggunaan teknologi yang kali ini fokusnya adalah gadget. Seringkali hal ini juga terjadi pada kita saat melakukan hal serupa meski bukan untuk konten.

Seperti tampilan video yang masih protrait, ataupun suara yang tidak terdengar karena ternyata di-mute. Juga dengan pemahaman bahwa ber-video call lebih baik menggunakan headset/earphone, agar suara jelas dan kita masih bisa melihat tampilan di layar.

Soal kreativitas, kita nyaris tak perlu lagi meragukan kapasitas mereka. namun secara manusiawi tentu kita sadar bahwa terkadang ide yang dimiliki satu orang bisa saja habis alias hanya itu-itu saja. Kita bisa melihat tak hanya Vincent dan Desta yang mendapat spotlight, namun juga Hesti dan Enzy di channel tersebut.

Totalitas keempat host TNS ini memang patut diacungi jempol! Gambar: Youtube/Vincent & Desta Show
Totalitas keempat host TNS ini memang patut diacungi jempol! Gambar: Youtube/Vincent & Desta Show
Inilah yang membuat penonton tidak cepat bosan, karena kita pasti penasaran dengan apa yang akan diberikan keempat orang tersebut. Begitu pula dengan totalitasnya yang terlihat setara dengan apa yang mereka berikan saat di tv.

Selain itu, kemunculan mereka juga berada di momen tepat. Ketika corona melanda, kita pasti harus jaga jarak. Namun sebagai kreator konten kita tentu harus tetap berinteraksi, khususnya dengan sesama kreator.

Di sinilah kita bisa melihat bahwa tanpa bertemu langsung, mereka tetap dapat menghasilkan konten yang menghibur penonton. Kita tentu bisa meniru cara ini jika memang ingin membuat konten bersama orang lain namun tidak bisa bertemu langsung.

Seiring berjalannya waktu, channel itu mulai menemukan tempat di masyarakat penonton Youtube, meski kemungkinan besar mereka awalnya mengikuti acara TNS. Setidaknya sudah terobati kehausan para penonton TNS atas absennya TNS selama Ramadan.

Masyarakat penonton Youtube pun terlihat mulai senang dengan apa yang ditawarkan Vincent & Desta Show. Hanya, kita juga perlu mengingat bahwa TNS juga memiliki kemungkinan untuk comeback.

Jika memang demikian, lalu bagaimana nasib Vincent & Desta Show ketika para host TNS ini kembali ke layar kaca?

Sebenarnya ada banyak selebriti yang masih mampu membuat konten di channel-nya meski tetap syuting. Deddy Corbuzier salah satu contoh yang relevan kala itu. Begitu pula dengan Andre Taulany yang semakin intensif mengunggah konten, meski tetap ngehost.

Apakah hal ini akan terjadi juga pada keempat host tersebut?

Sekadar tebak-tebakan tak berhadiah, ada dua kemungkinan terkait masa depan channel itu yang mana seharusnya tetap bertahan, karena sudah memiliki subscriber banyak.

Karena Vindes Show, banyak orang rela menunggu mulainya sebuah live streaming selayaknya menonton tv di masa lalu. Gambar: Youtube/Vincent & Desta Show
Karena Vindes Show, banyak orang rela menunggu mulainya sebuah live streaming selayaknya menonton tv di masa lalu. Gambar: Youtube/Vincent & Desta Show
Pertama, kontennya akan jarang dan pindah jam tayang. Seperti yang kita ketahui bahwa konten mereka sebenarnya bergantung pada live streaming, dan pukul 21.00 WIB. Baru kemudian part tertentu pada video live itu diunggah secara berkala.

Menjadi kreator, khususnya youtuber yang ingin profesional minimal mengunggah konten sekali dalam seminggu. Hal ini seharusnya masih bisa diwujudkan oleh mereka yang kini sudah resmi menceburkan diri sebagai youtuber rame-rame.

Selain itu, dengan jam tayang TNS yang pasti malam, maka jika konsep kontennya masih seperti ini--live streaming, maka mereka perlu pindah jam tayang. Jam tayang paling pas adalah siang, agar ada jeda untuk persiapan syuting maupun untuk tetap membuat TNS tak kehilangan penonton di jam malam.

Namun, perihal ini perlu dipertimbangkan jam tayang TNS saat comeback. Penyebabnya adalah Ini Talkshow dikabarkan resmi rehat (Kompas). Jika demikian, maka TNS diprediksi akan mengisi slot jam tayang ITS, sedangkan jam tayang (21.00 WIB) mereka digantikan oleh Malam-Malam.

Jika memang demikian, sudah pasti jadwal mereka membuat konten adalah siang hari, saat malam mereka sebaiknya istirahat. Sebagai seniman, kesehatan juga nomor satu loh, meski berjuang menghibur penonton adalah kemuliaan.

Kemungkinan kedua adalah perubahan konsep konten. Apakah mereka akan menjadi BTS-nya (bukan boyband ya) Tonight Show?

Prediksi ini muncul karena masyarakat penonton selalu kepo dengan apa yang terjadi di balik layar. Terbukti, konten-konten yang copy-paste terkait storygram dari artis-artis undangan dan host TNS sering mendapatkan perhatian banyak penonton di Youtube.

Ada dua penilaian yang saling bertentangan jika hal ini terjadi. Mereka akan "kehilangan" kesan kreatif, namun mereka dapat melindungi "hak cipta".

Jika video-video behind the scene ada di mereka, pasti copyright-nya dipegang oleh mereka. Ini akan secara tak langsung memberhanguskan reuploader konten yang seharusnya tidak ditampilkan di Youtube apalagi dimonetisasi.

Baca juga: Kejahatan di Youtube

Namun, di sisi lain, apakah idealisme mereka terkait kreativitas dan penghasilan melalui cara tersebut akan terganggu? Karena, jika menilik pada rekam jejak karir mereka khususnya Vincent dan Desta, kini mulai mengarah pada sisi idealis dibandingkan oportunis.

Entah apakah ini berkaitan dengan nama besar kualitas--karena mereka memang sudah senior, atau karena mereka menganggap apa yang diunggah secara suka-suka di akun media sosialnya adalah sesuatu yang tidak terlalu penting untuk diselamatkan.

Jika merujuk pada misi menghargai dan menyelamatkan hak cipta, sebenarnya meski mereka tidak ingin meraih pundi-pundi kekayaan dari hal yang receh seperti itu, namun seharusnya mereka ada di balik misi tersebut.

Melalui nama besar dan pengaruh mereka, sudah seharusnya mereka juga memberikan pengawalan ketat terkait hak cipta, agar masyarakat Indonesia lebih menghargai hak milik orang lain meski itu tidak dikomersilkan oleh si empunya.

Tulisan ini tentu tidak bermaksud mengarahkan yang bersangkutan untuk membuat keputusan yang sedemikian rupa. Namun, setidaknya ulasan ini dapat memberikan gambaran sederhana tentang dampak sebuah channel yang ternyata masih memberikan manfaat ke penonton ketika konten-konten di Youtube semakin menjamur namun tak terkurasikan (self selection) dengan baik.

Semoga kembalinya Tonight Show ke NET TV tidak menurunkan kualitas channel Vincent & Desta Show, meski ada kemungkinan bahwa nama channel itu bisa saja berubah jika konsepnya juga berubah.

Jadi, tunggu saja perkembangannya, ya! Salam TNS mania dan Sobat Strong!

Contoh kelucuan konten channel Vindes with Hesti-Enzy Show:


Malang, 25 Mei 2020

Deddy Husein S.

Berita terkait:

Suara.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun