Memang saya sadar bahwa jumlah subscriber saya tidak banyak, bahkan pernah saya coba hide, namun dikomentari oleh Kner Mas Nawir. Padahal, kala itu saya hanya ingin mencoba-coba fitur tersebut karena rasa penasaran sebagai youtuber semi-amatir.
Kembali ke konten review, saya berani merekomendasikan kepada kalian, khususnya penulis di Kompasiana--semua Kner pasti penulis--untuk mencoba melakukan hal ini. Mengulas apa yang sedang disukai maupun yang memang telah menjadi bagian dari kehidupannya.
Memang di sisi lain saya melihat beberapa Kner juga memiliki channel di Youtube. Seperti Lohmenz Neinjelen, Ikrom Zain, dan Mas Nawir. Mas Nawir bahkan sudah memiliki cukup banyak subscriber, dan dirinya suka memberikan konten-konten yang menarik seputar kegiatan jalan-jalannya.
Konten ini juga seperti yang dilakukan Kner lainnya, Johanes Krisnomo. Namun, di saat seperti ini, konten semacam itu pasti sulit dilakukan. Sehingga, ada baiknya jika bisa membuat konten lainnya yang lebih ramah terhadap keadaan, alias di rumah saja.
Misalnya mengulas buku. Saya yakin, semua Kner punya koleksi buku yang tidak sedikit. Karena, berdasarkan pengalaman pribadi, saya juga memiliki koleksi buku walau masih lebih dari lima biji.
Melalui kepemilikan itu, pasti ada keinginan untuk membagikan apa yang pernah dibaca. Saya saja yang masih memiliki segelintir bacaan sudah sangat ingin untuk mengulas buku-buku yang saya baca.
Begitu pun seharusnya dengan Kner lain. Memang, saya sendiri juga melihat prioritas saat berkegiatan. Karena, membuat video juga butuh waktu tak sebentar.
Salah satu penyebab konten saya masih sedikit karena itu. Perhitungan teknisnya tergolong lebih rumit, dibandingkan menulis yang saya pikir masih cukup mudah dibandingkan membuat video.
Membuat video juga bisa dijeda. Berbeda dengan menulis yang terkadang harus saat itu juga selesai. Karena faktor mood dan pembangunan serta pengembangan ide terkadang melihat momentum.
Sedangkan membuat video biasanya terpaku pada teknis. Jika sudah lumayan terbiasa mengedit video, setidaknya di perangkat mobile, tentu menjeda-jeda pembuatan video bukanlah hal tabu.