Malah, memberi jeda pada pembuatan video juga membuat kita dapat memiliki kesempatan untuk hanya sekadar menonton ulang file-file mentahnya dan mencari celah-celah yang harus diedit saat proses pengeditan.
Hal ini terdengar mirip saat membuat tulisan fiksi. Namun, tulisan fiksi tertentu cenderung sulit dijeda jika sedang bagus-bagusnya dalam merangkai imajinasi. Sedangkan membuat video atau lebih tepatnya mengedit video terkadang tidak begitu terganggu dalam hal non-teknis.
Selain itu, membuat video juga tidak mengharuskan setiap hari melakukan perekaman. Seminggu dua kali tidak masalah. Toh, aktivitas primernya adalah menulis, bukan?
Kecuali jika ingin menjadi youtuber profesional, maka pengalihan fokus berkaryanya adalah ke pembuatan video daripada membuat tulisan. Selain itu mengulas apa saja yang menjadi kesukaan juga tidak akan memberikan tekanan.
Ini yang membuat kita bisa merasa senang kala memproduksi video sambil ngabuburit. Sejam saja cukup kok untuk membuat ataupun mengedit video. Tidak harus jadi saat itu juga, namun yang paling penting adalah memanfaatkan waktu selepas beribadah dan menjelang berbuka.
Ibadah pun tetap jalan terus, dan kreativitas juga harus jalan terus. Jadi, mengapa tidak untuk membuat konten review di Youtube?
Selamat berbagi apa yang kita suka!
Malang, 4-5-2020
Deddy Husein S.
Bonus:
* Salah satu Review Komik saya:
** Salah satu vlog Review Buku saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H