Tentu tidaklah mudah untuk bisa hidup berkecukupan kala pandemi seperti ini. Jumlah kasus semakin besar dan PSBB juga semakin merayap ke segala penjuru Indonesia.
Beruntungnya, berkah Ramadan hadir untuk menyelimuti masyarakat, khususnya para perantau. Masih banyak perantau, baik muda dan tua yang masih tertahan. Karena pulang enggan, bertahan pun bukan jaminan.
Uluran tangan akhirnya menjadi berkah. Begitu pula dengan masih adanya cara untuk dapat terjamin ibadah puasanya. Yaitu, mengenali kebutuhan dan mengetahui situasi pasar.
Memang, kebutuhan pangan seyogyanya sesuai dengan apa yang diidealkan. Namun, ketika pendapatan tak sepenuhnya mapan, mencari berbagai alternatif juga dibolehkan. Ujung-ujungnya mencari yang instan juga tak bisa dielakkan.
Hal ini disebabkan oleh stok yang paling memungkinkan untuk ditebus oleh masyarakat khususnya perantau. Apalagi perantau muda yang biasanya sangat membutuhkan kepraktisan, agar waktunya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan hal lain yang tak kalah penting.
Di saat seperti ini pula, ketergantungan pada kebutuhan pangan akan dicari di satu tempat bernama, toko kelontong. Pertimbangannya, karena tempat inilah yang masih menyediakan kebutuhan pangan meski dengan harga yang terkadang lebih variatif.
Berbeda dengan minimarket atau swalayan yang biasanya memasang tarif yang sudah rata-rata. Keberadaan toko kelontong juga memberikan kemudahan akses, karena tak perlu keluar dari area pemukiman.
Faktor keamanan memang sangat diperhitungkan. Itulah yang membuat toko kelontong dapat menjadi pilihan tepat untuk memburu kebutuhan pangan.
Namun, tetap saja tak bisa dipungkiri bahwa harga pangan juga akan berpengaruh pada persediaan di toko kelontong. Itulah yang membuat perantau pun akhirnya perlu lebih memperhatikan pengeluarannya. Caranya adalah mengetahui apa yang paling dibutuhkan khususnya ketika sedang momen Ramadan.
Bagi yang sedang menjalankan ibadah puasa, maka perlu mengetahui bagaimana kebutuhan tubuh agar tetap sehat dan kuat. Kebutuhan akan karbohidrat jelas akan lebih diperhatikan dibandingkan hari-hari biasanya.