Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Captain Marvel 2" Rilis Jadwal Tayang, Akankah Semakin Seru?

4 April 2020   20:06 Diperbarui: 7 April 2020   16:50 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rescue diprediksi tak akan dapat menggantikan peran Iron Man yang vital bagi Avengers. | Gambar: Comicvine.gamespot.com

Sebenarnya, film "Captain Marvel" seri pertama sangat tidak buruk. Bahkan, sangat bagus. Terbukti, kehadirannya menyedot banyak penonton pada 2019 kemarin. Namun, jika dibandingkan dengan sesama film super hero perempuan seperti Wonder Woman, sepertinya ada faktor yang membuat film ini tidak terlalu membekas bagi penontonnya. Mengapa demikian?

Pertama, sosok Carol Danvers dikisahkan sebagai perempuan yang dididik untuk tangguh dan tegas. Perjuangannya sangat complicated sejak kecil. Suatu bentuk yang sebenarnya sama seperti Diana yang dididik harus mampu mengalahkan prajurit dan petarung di kerajaannya agar dapat menjadi pemimpin masa depan Kerajaan Amazon.

Namun, figur Diana masih memberikan sisi emosi selayaknya perempuan pada umumnya, cengeng. Berbeda dengan Carol Danvers yang seiring berjalannya waktu semakin tangguh dan tak terbendung.

Sedangkan Diana yang kemudian be-revolusi sebagai Wonder Woman ternyata masih menyisipkan tanda-tanda humanis sebagai sosok perempuan yang juga dapat jatuh cinta.

Salah satu adegan Diana dengan Trevor. | Gambar: Trailersfromhell.com
Salah satu adegan Diana dengan Trevor. | Gambar: Trailersfromhell.com
Bahkan, ketika dirinya menjadi Wonder Woman dan memasuki masa pertarungan di "tanah manusia", dia masih diliputi banyak emosi. Seperti kekalahan dan kehilangan. Artinya, kehidupan Diana tidak hanya mengungkap perjuangan. "Ya iyalah, kan super hero."

Hal ini yang kurang terlihat di Captain Marvel. Dirinya lebih menonjol pada sisi perjuangan sebagai perempuan yang ingin membuktikan diri, bahwa sebagai perempuan dia juga punya hak untuk sejajar bahkan melebihi laki-laki.

Ini yang membuat para penonton tidak banyak yang klik dengan film yang dibintangi Brie Larson tersebut. Meski, film itu juga banyak diperbincangkan seperti Wonder Woman. Namun, apa yang dibahas oleh masyarakat penonton lebih pada konsep konspirasinya dibandingkan efek dari kisahnya.

Adegan lainnya saat Diana ikut Trevor di
Adegan lainnya saat Diana ikut Trevor di
Penonton Wonder Woman masih dapat membicarakan perjuangan Diana dalam sudut pandang romansa, sedangkan penonton Captain Marvel sulit untuk melakukannya. Namun, mereka dapat berbicara soal feminisme (Historia.id), politik, atau pun isu sosial lainnya. Artinya, tidak mudah untuk membawa kisah Captain Marvel ke meja santai dengan momen candle light dinner.

Faktor kedua, kekuatan. Memang, Wonder Woman adalah putri dewa. Namun, kekuatannya tidak serta-merta dianggap kuat dibandingkan super hero lain. Hal ini berbeda dengan Captain Marvel yang terlihat sudah menonjolkan kekuatannya saat bertarung sendirian.

Bahkan, kekuatan Wonder Woman baru terlihat lebih baik dibandingkan Batman, Superman, dan Flash ketika berada di "Justice League". Diana baru terlihat agresif nan dinamis dibandingkan para jagoan laki-laki itu ketika momen pengeroyokan villain, dan di situ terlihat bahwa darah dewanya sangat membantu proses pertarungan tersebut.

Sedangkan Captain Marvel, sudah digambarkan dapat menjelajah antar galaksi meski asalnya di "bumi". Lalu siapa yang dapat melakukannya, selain Thor dan Superman? Inilah yang membedakan antara Captain Marvel dengan Wonder Woman yang membuat masyarakat penonton sedikit kesulitan untuk jatuh cinta dengan Captain Marvel.

Soal inspirasi, keduanya memang mampu melakukannya, namun dengan perbedaan dua poin tersebut.

Captain Marvel diprediksi akan melanjutkan kisahnya dengan alur maju, tidak seperti Black Widow yang muncul justru ketika dirinya mati di Endgame. | Gambar: Disney
Captain Marvel diprediksi akan melanjutkan kisahnya dengan alur maju, tidak seperti Black Widow yang muncul justru ketika dirinya mati di Endgame. | Gambar: Disney
Lalu, bagaimana dengan film kedua Captain Marvel? Pertanyaan ini tentu sangat luas, karena perlu dipecah ke dua hal. Yaitu, kapan setting waktu yang diambil "Captain Marvel 2"? Dan, apakah film ini akan menjadi langkah terakhir karirnya atau malah memperkokoh dominasinya?

Jika melihat situasi saat "Endgame", kehadiran Captain Marvel tentu dibutuhkan untuk memulihkan kekuatan Avengers di kemudian hari. Karena, Avengers kehilangan Iron Man dan Black Widow.

Memang, ada kemungkinan status Black Widow akan diemban oleh generasi penerus Natasha Romanoff. Namun, tidak mungkin Avengers melibatkan langsung New Black Widow itu tanpa ada sosok yang menguatkan Avengers.

Rescue diprediksi tak akan dapat menggantikan peran Iron Man yang vital bagi Avengers. | Gambar: Comicvine.gamespot.com
Rescue diprediksi tak akan dapat menggantikan peran Iron Man yang vital bagi Avengers. | Gambar: Comicvine.gamespot.com
Begitu pula dengan "pensiunnya" Iron Man. Meski sudah ada Rescue, keberadaannya tak akan sebesar Iron Man, dan itu artinya beban Captain Marvel akan semakin besar. Maka, Captain Marvel 2 perlu menunjukkan kisah tentang recovery Avengers pasca Endgame.

Melalui dominasi kekuatannya, hal ini sangat wajar terjadi untuk memberikan peran sebagai pelindung proses transisi para super hero yang harus recovery maupun regenerasi. Termasuk perpindahan "rezim" Captain America dari Steve Rogers ke Falcon. Meski sosok penggantinya juga super hero, tetap saja Falcon perlu adaptasi dengan status dan kekuatan barunya.

Steve Rogers berikan perisainya ke Falcon di Endgame. | Gambar: Checkersaga.com
Steve Rogers berikan perisainya ke Falcon di Endgame. | Gambar: Checkersaga.com
Di sini pula peran Captain Marvel dibutuhkan. Namun, bagaimana jika ternyata langkah kisah Captain Marvel melampaui semuanya, alias mendekati gerbang pensiun dini?

Inilah yang menjadi menarik, dan patut dilayangkan ke Marvel, karena mereka cenderung selalu berupaya cepat melangkah dibandingkan rivalnya, DC. Apalagi produktivitas Marvel bisa dikatakan lebih tinggi dibandingkan DC yang lebih fokus dengan penggarapan animasi dibandingkan adaptasi kisah ke film.

Namun, jika merujuk pada tahun kemunculan Captain Marvel yang baru terjadi pada 2019 kemarin, tentu ini belum menjadi langkah akhir sang perempuan penjelajah galaksi tersebut. Karena Iron Man saja perlu sekitar satu dekade untuk gantung "sarung tangan", begitu juga dengan Captain America yang perlu beberapa tahun beraksi, baru menghibahkan perisainya.

Artinya, film Captain Marvel 2 akan sangat menarik untuk dinantikan, karena mengandung dua pertanyaan besar itu yang belum tentu juga dijawab di film tersebut. Hanya sang sutradara yang berhak memilih seri mana dari komik Captain Marvel yang akan diadaptasikan ke layar lebar.

Selain itu, film Captain Marvel 2 ini juga seharusnya berada dalam bentuk peluncuran yang berbeda dari sebelumnya. Pihak Marvel dan Disney perlu belajar dari pengalaman tahun ini yang mana seluruh film terganggu jadwal rilisnya akibat corona.

Baca juga: Black Widow dan Wonder Woman 1984 "Berkolaborasi" Demi Kita

Maka, peluncuran film Captain Marvel 2 bisa saja mulai dilakukan dengan jalur online. Toh, hal ini juga telah disinggung oleh David Harbour ketika Black Widow ditunda hingga November nanti, dan dirinya berpikir tentang peluncuran film dengan jalur online (Antaranews.com). Mengapa tidak?

Menggandeng Netflix sebagai penyedia saluran film juga bisa dilakukan, meski ada konsekuensi bahwa film mereka akan lebih cepat digandakan ke bentuk ilegal dan disebarkan ke situs download film ilegal. Namun, pihak Netflix tentu perlu melakukan langkah preventif dengan pembaruan sistematika dalam penayangan film tersebut agar tidak merugikan Marvel Studios dan Disney.

Mengingat bahwa perolehan pendapatan dari seri pertama berhasil mencapai 1 milyar USD, maka film seri kedua ini tentu diharapkan dapat menyamai atau bahkan melebihi torehan sebelumnya. Wah, kompleks juga nasib Captain Marvel 2 ini!

Semoga para pencinta film super hero masih bisa terpuaskan dahaganya dengan kehadiran Brie Larson lagi, ya! Selamat menantikan pada 8 Juli 2022!

Malang, 4-4-2020
Deddy Husein S.

Berita terkait:
Kumparan.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun