Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Atta Akan Lebih Dihargai Karena Aksi Sosialnya?

30 Maret 2020   09:47 Diperbarui: 30 Maret 2020   09:51 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atta Halilintar. | Pantau.com

Sejak Indonesia positif corona dan mulai berjatuhan korban, tim medis mulai kewalahan. Sebenarnya bukan karena faktor infrastruktur saja, melainkan faktor fasilitas keselamatan tim medis. Salah satunya adalah Alat Pelindung Diri (APD). Padahal hal itu sangat penting bagi mereka yang sudah dipastikan selalu akan berhadapan dengan pasien-pasien (diduga) corona.

Namun tak bisa dianalisis secara akurat apa motif dari kelangkaan alat-alat itu. Entah karena masyarakat Indonesia ingin mandiri dalam melawan corona, atau ada motif lain. Suatu yang pasti, akibat aksi borong-memborong itu, kelangkaan APD terjadi dan berimbas pada keselamatan tim medis.

Bahkan, sudah beberapa orang di bagian medis bertumbangan karena faktor keselamatannya terganggu dan berimbas pada kesehatannya. Ini tentu ironis. Seolah kita turut andil membuat skenario fatal itu walau sangat-sangat tidak langsung.

Akibat kejadian dan tersiarnya kabar menyedihkan itu, banyak pihak mulai tergerak rasa kemanusiaannya, dan akhirnya menunjukkan aksi sosial. Baik orang dari kalangan pemerintah hingga selebriti, termasuk youtuber. Apakah youtuber bukan selebriti? Bisa jadi.

Channel Atta. | Screenshot/Youtube
Channel Atta. | Screenshot/Youtube

Jika berbicara tentang youtuber, kita pasti sudah kenal sosok yang bernama Atta Halilintar. Pemilik subscriber hingga 21,7 juta itu biasanya dikenal sebagai youtuber yang identik dengan pamer barang mewah dan konten prank-nya.

Meski banyak yang mengaku tidak suka, tapi toh banyak yang subscribe bukan? Atau, setidaknya ada yang sudah pernah ngepoin konten-kontennya di Youtube maupun unggahannya di Instagram.

Selain itu, video-videonya juga terbukti sering nangkring di daftar trending di Youtube. Apakah itu bukan karena penggemarnya? Atau, justru juliders juga perlu menonton kontennya?

Tentu kita tidak memasukkan nama dr. Tirta sebagai julider, karena dirinya lebih dikenal sebagai influencer, dan kata-katanya biasanya lebih berupaya memberikan pandangan terbuka dan motivasi, alih-alih hanya sekadar nyinyir. Itulah mengapa ketika dirinya diundang sebuah acara di stasiun tv, dapat memberikan pernyataan yang membuat kita (seharusnya) mengangguk.

Konten dari ILC. | Screenshot/Youtube
Konten dari ILC. | Screenshot/Youtube

Ya, sudah seharusnya mereka yang punya pendapatan besar hingga punya barang mewah dapat memberikan bantuan kepada mereka yang sedang sangat kesulitan akibat corona. Entah karena sentilan publik ini atau bukan, yang pasti para selebriti pada kenyataannya semakin giat menunjukkan aksi sosialnya.

Begitu pula akhirnya terjadi pada Atta. Selaku youtuber populer di Indonesia--kini menjadi selebriti, tentu dia perlu melakukan sesuatu kepada negerinya yang sedang sakit. Dia pun akhirnya memberikan informasi ke publik melalui akun Instagramnya, bahwa pendapatannya sejak hari itu akan disumbangkan ke para pejuang nafkah. Pernyataan ini juga dicantumkan ke konten Youtube channel-nya dan membuat video itu masuk trending.

Informasi di Youtube channel Atta. | Screenshot/Youtube
Informasi di Youtube channel Atta. | Screenshot/Youtube

Tentu aksi ini mulia. Bahkan, satu pertanyaan pun muncul bagi orang-orang yang sudah biasa melihat sosok nyentrik itu sering mendapat penilaian kurang baik dibandingkan para youtuber lain. Yaitu, apakah sejak hal ini terjadi akan membuat perubahan pada penilaian sosial terhadap Atta?

Seharusnya hal ini terjadi, karena kita tidak pernah bisa membenci orang hanya karena perbedaan wujud orientasi dalam kehidupan. Perbedaan boleh membuat kita kurang sependapat, tetapi tidak harus saling membenci. Kalau memang tidak ingin menontonnya, cukup katakan bahwa "aku tidak suka kontennya" bukan orangnya.

Karena jika kita sudah telanjur tidak suka orangnya, apa yang dilakukan orang itu pasti dinilai tidak baik. Tentu pola pikir ini bisa menjadi kesalahan besar, karena kita tidak pernah tahu apakah seseorang yang tidak disukai selamanya akan "begitu-begitu saja" atau dia juga seperti kita yang kadang dapat berbuat baik maupun kesalahan.

Tentu, penulis tidak mengetahui apa kesalahan Atta yang membuat dirinya tidak banyak disukai masyarakat (netizen). Namun, jika melihat esensi dari keberadaan seseorang yang selalu memberikan dampak, maka penulis yakin bahwa keberadaan Atta pasti akan memberikan pengaruh terhadap Indonesia.

Soal baik atau tidak, itu bergantung siapa yang merasakannya. Beruntung, kali ini dampak yang terlihat adalah positif. Karena, meski tidak diketahui spesifikasi aksi sosialnya kepada siapa, tetap saja hal ini akan membuat kita sadar bahwa orang yang dikenal seperti Atta juga bisa berbuat baik.

Entah bagaimana cara, siapa, dan tujuannya, kita tidak perlu tahu. Biarkan dia membuktikan dirinya seperti kita yang biasanya ingin membuktikan diri dapat menjawab tantangan orang lain.

Apakah itu berarti Atta menjawab tantangan dari dr. Tirta? Entah.

Kita hanya bisa berharap bahwa dengan semakin banyaknya orang yang tergerak hatinya untuk aksi sosial, maka permasalahan besar akibat corona dan ulah masyarakat yang tak bertanggungjawab dapat dihadapi dan terselesaikan di kemudian hari dengan sesegera mungkin. Demi kehidupan dapat berjalan normal, tentu kita akan berharap semakin banyak orang mampu yang dapat mengulurkan tangannya kepada mereka yang kurang mampu dan semakin kesulitan karena corona.

Malang, 30 Maret 2020
Deddy Husein S.

Berita terkait:

Cnbcindonesia.com, Detik.com, Matamata.com, Kompas.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun