Tindakan ini sebenarnya berkaitan atau bisa dikatakan merespon cara kedua yang ketika kita adalah dokter, maka tindakannya seperti di poin tersebut. Lalu, jika kita menjadi pasien -berbeda peran- maka cara kita untuk menunjukkan kepedulian kita kepada orang lain adalah dengan cara menjawab proses identifikasi penyakit tersebut secara jujur.
Apabila hal ini kita lakukan, maka kita bukanlah maling. Karena, ketika kita mampu menerobos ke lingkungan tertentu dengan penyakit kita, apalagi yang menular, maka kita juga disebut maling, alias maling kesehatan.
Dampaknya pun sama berbahayanya dengan maling harta-benda. Mereka yang maling harta-benda saja dapat disebut pelaku kriminal, apalagi yang mampu merebut kesehatan orang lain, tentu mereka juga dapat disebut pelaku kriminal.
Sehingga jika tidak ingin dianggap demikian, maka mulailah untuk jujur terhadap riwayat penyakitnya masing-masing. Siapa tahu dengan kejujuran itu, kita bisa memiliki kesempatan untuk selamat atau setidaknya dapat menyelamatkan orang lain.
Kejujuran memang tidak selamanya terlihat baik bagi yang melakukannya, apalagi jika itu berkaitan dengan penyakit yang diderita. Namun, dengan kejujuran tentang diri sendiri, biasanya akan membuat kita lebih tenang.
Soal pengakuan/penghargaan, bisa saja bukan orang banyak yang akan memberikan testimoni terhadap kejujuran kita. Namun, cukup orang-orang yang tahu dan mengerti apa makna kejujuran yang sedang kita lakukan. Yaitu, untuk peduli kepada orang lain.
Semoga kita masih diberikan kesehatan dan terhindar dari segala virus yang menggerogoti masa hidup kita.
Malang, 27-28 Januari 2020
Deddy Husein S.
Tambahan:
Tulisan ini terinspirasi dari sebuah kejadian di rumah sakit yang mana teman penulis (narasumber/narsum) sedang dirawat di tempat tersebut. Kejadiannya melibatkan seorang pasien -sekamar dengan narsum- yang ternyata mengidap salah satu penyakit yang dapat menular.
Beruntung pihak rumah sakit cepat tanggap dan segera melakukan penanganan agar virus dari riwayat penyakit si pasien tersebut -awalnya dia mengaku sudah sembuh- tidak menular ke pasien lain. Apalagi, di ruang tersebut terdapat pasien yang sedang hamil -yang mana rentan dengan penularan virus penyakit. Salah satunya adalah narsum.