Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Setan Merah" yang Tidak Lagi Menyeramkan

23 Januari 2020   16:52 Diperbarui: 24 Januari 2020   09:04 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi pemain Manchester United kala gagal membendung tim tamu, Burnley, untuk mencuri gol di Old Trafford (23/1). | Sumber gambar: Alex Livesey/Getty Images

Lukaku akhirnya hengkang ke Inter Milan dan menemukan ketajamannya di Serie A. Sumber gambar: Spiritnews.co.id
Lukaku akhirnya hengkang ke Inter Milan dan menemukan ketajamannya di Serie A. Sumber gambar: Spiritnews.co.id
Bahkan, ketajaman Lukaku dapat kembali pulih ketika hengkang dari Man United. Artinya, di Man United sedang mengalami kanker. Mereka seperti terus tambal sulam, namun tidak kunjung menemukan jawaban yang tepat dari segala pencariannya.

Termasuk ketika Ole Gunnar Solskjaer hadir sebagai pengganti Mourinho. Dirinya pun dinilai tidak mampu mengelola pemain yang ada, meski sudah berupaya mengorbitkan banyak pemain muda.

Duel Phil Jones dan pemain Burnley (23/1). Sumber gambar: Reuters
Duel Phil Jones dan pemain Burnley (23/1). Sumber gambar: Reuters
Artinya, Man United perlu membuat keputusan, yaitu mempertahankan atau tidak. Jika memang mempertahankan Ole, maka pastikan semua lini -yang disebut di atas- di tim itu dapat mendukung keberadaan Ole.

Salah satu caranya adalah dapat menghadirkan pemain yang tepat, yang artinya sesuai keinginan Ole. Penulis yakin bahwa Ole sebenarnya bisa bekerja sebagai manajer di Man United, termasuk dipercaya untuk menangani proyek jangka panjang.

Ole dan Sean Dyche menyaksikan permainan anak asuh mereka di Old Trafford (23/1). Sumber gambar: Reuters
Ole dan Sean Dyche menyaksikan permainan anak asuh mereka di Old Trafford (23/1). Sumber gambar: Reuters
Namun, yang menjadi permasalahan adalah apakah keputusan manajemen akan sama ketika Man United semakin terpuruk? Apakah mereka pada akhirnya memecat Ole seperti yang dialami Mourinho? 

Jika iya, berarti pihak manajemen harus sudah siap mencari pengganti yang memang memiliki filosofi bermain yang jelas.

Jika hal itu terjadi, maka hasilnya akan seperti Liverpool dan Manchester City. Mereka berhasil mendatangkan manajer yang tetap berpendirian pada gaya mainnya meski kalah, namun pada akhirnya dapat memenangkan kompetisi ketika mereka tetap yakin dengan filosofi permainannya.

Man United perlu sosok yang demikian. Namun, hal itu dapat berjalan lancar jika tim manajemen dapat mendukung keputusan sang manajer. Begitu juga pada suporter. Mereka harus tetap di belakang manajer meski kekalahan terus menghantui.

Namun, hal ini tetap dengan catatan penting, yaitu, perlu melihat gaya permainan yang tepat untuk Man United. Apakah mereka ingin manajer seperti Klopp atau Pep Guardiola?

Pilihannya sebenarnya hanya dua itu. Karena keduanya dikenal berasal dari upaya merusak hegemoni. Klopp ingin merusak hegemoni Bayern Munchen di Jerman dengan Borussia Dortmund, Guardiola ingin merusak hegemoni Real Madrid di Spanyol dengan Barcelona.

Menariknya keduanya memiliki cara yang bertolak belakang, namun mampu menghadirkan prestasi. Itulah yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen Man United. Karakter dan prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun