Penyelenggaraan pesta pernikahan di tempat ini biasanya ada dua bentuk karakter. Pertama, memanglah dikarenakan kesukaannya untuk bersentuhan dengan alam. Misalnya, bagi si pendaki gunung akan suka dengan pemandangan yang ada gunung, embun, dan pemandangan hamparan pohon-pohon. Ataupun para penjelajah hutan, akan suka mencari tempat yang cukup identik dengan pepohonan tinggi-tinggi, meski tidak harus memilih tempat yang sepenuhnya di hutan.
Kedekatan mereka dengan alam seperti itu, bisa divisualisasikan juga ke dalam pesta pernikahan. Apalagi bagi yang suka berlibur di pantai, pasti akan cukup mudah untuk mengincar tempat pernikahan di tepi pantai. Misalnya di Pantai Kuta, Bali.
Bentuk karakter kedua adalah mereka yang selalu ingin mengikuti trend masa kini, dan ini akan dijelaskan di poin selanjutnya yang membahas tentang tempat pernikahan di tempat yang instagramable.
Bagi orang-orang yang suka mengikuti trend masa kini, akan berupaya keluar dari kebiasaan yang sudah ada. Misalnya, kebiasaan disekitarnya adalah menyewa gedung pernikahan (indoor), maka, di poin ini, ada orang-orang yang tidak ingin melakukan hal serupa untuk pesta pernikahannya. Karena dianggap terlalu formal dan kuno.
Nah, gaya pernikahan selanjutnya atau yang ketiga adalah pemilihan tempat hits (instagramable) sebagai tempat pesta pernikahan. Ada banyak hal yang mempengaruhi pemilihan tempat yang sedang hits itu untuk menggelar pernikahan. Pertama, karena dia ingin mengikuti trend (internal interest). Kedua, karena dia ingin terlihat gaul (external conrfimed). Ketiga, karena ingin dikenal banyak orang (show up/go on public).
Memang tidak harus pesta pernikahan itu digelar terbuka alias siapa saja boleh datang. Namun, dengan keberadaan pesta pernikahan di tempat yang hits atau banyak dibicarakan di Instagram, maka secara tidak langsung pernikahannya dapat menjadi konsumsi publik ketika hasil pernikahannya terpublikasikan.
Apakah itu artinya, si pengantin suka pamer? Bisa saja demikian, namun, bisa saja juga karena secara pribadi, mereka suka hal-hal yang baru dan mereka ingin menjadi bagian dari itu. Namanya karakter, kita tidak bisa menilai itu sepenuhnya negatif. Karena mereka yang memiliki juga hanya menjalankannya secara naluri pembawaan.
Lalu, beralih ke gaya pernikahan yang keempat, yaitu pernikahan di outdoor. Loh, apa bedanya dengan yang natural dan yang instagramable?