Bagi penggemar bola yang pernah melihat kiprah penyerang asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic sebelum pindah ke Barcelona, tentu tahu jika striker jangkung itu pernah membela dua klub asal Italia, Juventus dan Inter Milan. Uniknya, hanya Zlatan yang dapat dianggap tepat membela kedua klub tersebut dibandingkan pemain-pemain lain yang biasanya akan dicerca oleh suporter tim lama yang menganggap si pemain adalah pengkhianat.
Bisa jadi ada yang melakukannya, namun toh publik juga dapat memaklumi keputusan Ibra untuk tetap bertahan di Serie A dibandingkan ikut Juventus terdegradasi ke Serie B karena kasus calciopoli. (Tirto.id) Zlatan pun pada akhirnya menjadi pemain andalan La Beneamata, Inter Milan (2007).
Bahkan, Ibrahimovic lebih identik dengan Inter Milan dibandingkan Juventus. Selain karena Ibrakadabra bermain di Juve saat masih muda -belum terlalu konsisten, penyerang bertinggi 190-an cm itu juga lebih terlihat banyak kontribusinya untuk Inter Milan dan meraih banyak penghargaan individu juga bersama Inter.
Sebelum dirinya hengkang ke Barcelona, raihan topskor Serie A alias capocannoniere berhasil diraihnya bersama Inter dengan torehan 25 gol. Angka ini jelas lebih banyak dibandingkan jumlah gol di musim sebelumnya yang "hanya" 17 gol.
Produktivitasnya itulah yang membuat Barcelona yang kala itu masih dilatih Josep "Pep" Guardiola kepincut. Perpindahannya ke Barcelona membuat Inter harus mendatangkan pemain yang sama-sama produktif, dan itu adalah Diego Milito.
Terbukti, di tiga musim kepergian Zlatan, nama dua pemain Inter itu secara bergantian menjadi tumpuan gol Inter. Meski, secara gelar kolektif Inter harus menurun, karena pasca treble winners di 2010, mereka gagal menjadi juara di Serie A secara beruntun sampai tahun 2019 kemarin.
Menariknya di tahun yang sama (2012), Diego Milito kembali produktif dengan mencetak 24 gol. Padahal di musim sebelumnya, dia gagal menampakkan diri di daftar teratas pencetak gol terbanyak Serie A. Selain karena, terbekap cedera, faktor menaiknya performa Eto'o juga menjadi pengaruh tersendiri bagi Diego.