Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Leicester City Kian Sulit Saingi Liverpool

13 Januari 2020   07:15 Diperbarui: 13 Januari 2020   07:20 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Southampton panen poin di 5 laga terakhir. | Tangkapan Layar/Google

Awalnya Leicester City terlihat sangat tangguh di paruh pertama Premier League musim 2019/20. Bahkan, mereka mampu mencetak skor telak, 0-9 saat melawat ke markas Southampton di paruh pertama musim. Namun, pada kenyataannya mereka tidak mampu tampil konsisten khususnya di peralihan tahun 2019 ke 2020 (Desember-Januari).

Malah, Leicester City terkesan memiliki target tersendiri, yang artinya mereka tidak peduli lagi dengan harapan publik untuk terlibat dalam persaingan memperebutkan gelar juara Liga Inggris -agar seru.

Memang, bisa dimaklumi jika Leicester punya target sendiri. Karena mereka awalnya diremehkan untuk dapat menyamai torehan spesial mereka yang pernah juara tahun 2016 lalu. Meski masih ada Jamie Vardy dan Kasper Schmeicel, Leicester dianggap hanya seperti seseorang yang mampu menggebrak meja di sebuah ruangan penuh orang, tetapi tidak memberikan dampak apa-apa terhadap ruangan tersebut.

Akan tetapi, kehadiran Brendan Rogers sebagai manajer The Foxs, mulai membuat Leicester City dapat dikatakan membaik. Bahkan, mereka kini berada di zona papan atas klasemen sementara dengan torehan 45 poin.

Artinya, mereka sudah pasti bertahan di Premier League. Karena, patokan matematis untuk bertahan di Premier League adalah minimal meraih 40-45 poin. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Claudio Ranieri saat membawa Leicester juara liga dengan mengumpulkan 81 poin. (ESPNFC.com)

Dalam 5 pertandingan terakhir, Leicester City kalah 3 kali. | Tangkapan layar/Google/Premier League 2019/20
Dalam 5 pertandingan terakhir, Leicester City kalah 3 kali. | Tangkapan layar/Google/Premier League 2019/20
Meski demikian, seiring berjalannya waktu, momentum kebangkitan sang mantan kampiun Liga Inggris itu justru mulai diragukan. Selain karena gagal mencegah Liverpool menang ketika duel di lanjutan pekan liga (27/12), mereka juga harus menelan kekalahan kelimanya di musim ini Sabtu kemarin (11/1).

Skor dan statistik pertandingan. | Tangkapan layar/Google/Premier League 2019/20
Skor dan statistik pertandingan. | Tangkapan layar/Google/Premier League 2019/20
Ironisnya, mereka takluk di kandang sendiri dari klub yang sedang garang-garangnya di beberapa pekan terakhir. Klub itu adalah Southampton. Tim racikan manajer Ralph Hasenhuttl itu ternyata memang sangat merepotkan tim-tim di Liga Inggris, khususnya bagi penyandang klub Big Six -sebelumnya mereka mengalahkan Tottenham Hotspur.

Keberadaan Leicester City di tabel kedua klasemen sementara (sebelum pertandingan digelar), tentu membuat sasaran "tembak" The Saints juga ke King Power Stadium. Terbukti, Dany Ings dkk mampu tampil trengginas dalam meneror pertahanan tuan rumah dan sukses menaklukkan The Foxs dengan skor 1-2.

Danny Ings mencetak gol kedua Soton. | Goal.com
Danny Ings mencetak gol kedua Soton. | Goal.com
Kemenangan itu tak hanya membuat Soton menjauhi papan bawah (posisi 12), namun juga mampu menyamai poin Arsenal yang saat ini berada di zona 10 besar dengan 28 poin. Artinya, tim kuda hitam yang kini patut diwaspadai selain Wolves dan Crystal Palace adalah Soton.

Southampton panen poin di 5 laga terakhir. | Tangkapan Layar/Google
Southampton panen poin di 5 laga terakhir. | Tangkapan Layar/Google
Bagi Leicester, modal kemenangan telak di pertemuan pertama tak mampu diulangi Maddison dkk. Justru mereka seperti mendapatkan pembalasan yang setimpal dari sang lawan. Mereka pun terkapar di rumah sendiri dan semakin jauh dari Liverpool. Bahkan, dengan kekalahan itu mereka kini harus rela digusur Manchester City. Karena The Citizens sukses meraih kemenangan telak 1-6 atas tuan rumah Aston Villa (12/1). (Okezone.com)

Klasemen sementara dengan fokus pada torehan poin 9 klub teratas. | Tangkapan layar/Google
Klasemen sementara dengan fokus pada torehan poin 9 klub teratas. | Tangkapan layar/Google
Artinya, kini Leicester tak lagi dapat dimasukkan sebagai perebut gelar juara. Karena mereka mulai labil, sedangkan Manchester City semakin stabil dan tentunya ada target bagi anak asuh Pep Guardiola untuk mempersulit Liverpool dalam upaya menggenggam trofi modern Premier League -meski jarak poinnya sangat jauh (14 poin).

Sedangkan untuk Jamie Vardy dkk, mereka diprediksi hanya akan menargetkan satu slot di zona Liga Champions untuk membuat mereka kembali ke pentas Eropa seperti yang mereka lakukan pasca juara Premier League dua musim lalu.

Hal ini juga cukup selaras dengan prediksi Justinus Lhaksana yang menyatakan bahwa Leicester City akan menurun performanya -ada di video channel POROS HALANG- karena mereka tidak memiliki kedalaman skuad untuk terus bertarung di level performa tertinggi. Sedangkan klub-klub lain akan melakukan perubahan/peningkatan, seperti Man. City dan kemungkinan juga akan dilakukan oleh Arsenal yang memiliki pelatih baru, Mikel Arteta.

Kini, kita tinggal menantikan pekan-pekan selanjutnya untuk melihat apakah Leicester masih bertahan di zona papan atas atau tidak. Karena, ketika mereka semakin inkonsisten, pasti torehan poin mereka akan dikejar oleh para rival. Sehingga, ini akan membuat posisi mereka tidak aman, apalagi jika mereka ingin menargetkan satu tempat di pentas Eropa.

Mampukah Leicester mewujudkan misi mereka?

Malang, 12-13 Januari 2020
Deddy Husein S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun