Sedangkan untuk Jamie Vardy dkk, mereka diprediksi hanya akan menargetkan satu slot di zona Liga Champions untuk membuat mereka kembali ke pentas Eropa seperti yang mereka lakukan pasca juara Premier League dua musim lalu.
Hal ini juga cukup selaras dengan prediksi Justinus Lhaksana yang menyatakan bahwa Leicester City akan menurun performanya -ada di video channel POROS HALANG- karena mereka tidak memiliki kedalaman skuad untuk terus bertarung di level performa tertinggi. Sedangkan klub-klub lain akan melakukan perubahan/peningkatan, seperti Man. City dan kemungkinan juga akan dilakukan oleh Arsenal yang memiliki pelatih baru, Mikel Arteta.
Kini, kita tinggal menantikan pekan-pekan selanjutnya untuk melihat apakah Leicester masih bertahan di zona papan atas atau tidak. Karena, ketika mereka semakin inkonsisten, pasti torehan poin mereka akan dikejar oleh para rival. Sehingga, ini akan membuat posisi mereka tidak aman, apalagi jika mereka ingin menargetkan satu tempat di pentas Eropa.
Mampukah Leicester mewujudkan misi mereka?
Malang, 12-13 Januari 2020
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H