Apakah perlu langsung berharap Bambang Pamungkas menjadi pelatih Persija? Belum! Maka dari itu, harapannya adalah Edson bertahan di Persija.
Apalagi di jendela transfer pemain untuk musim 2020, Persija berhasil mendatangkan pemain bintang seperti Otavio Dutra (dikontrak 2 tahun) dan Alfath Fathier (kurang lebih 3 tahun). Bahkan, Marko Simic juga diperpanjang kontraknya 3 tahun. Berarti, Persija sudah mulai melangkah pada prospek jangka panjang.
Tetapi, gambaran itu justru dipatahkan (lagi) oleh Persija, ketika kabar diputus-kontraknya Tavares beredar kemarin (3/1). Uniknya, perpisahan itu terjadi melalui fitur obrolan masa kini, WhatsApp (WA). Nasi sudah menjadi bubur, tidak bisa dikembalikan. Kecuali Anda ingin menjemurnya dan memasaknya lagi.
Kabar ini membuat kursi pelatih Persija kosong. Lalu, siapa yang akan mengisinya?
Menurut isu yang beredar, ada dua kandidat yang akan menjadi juru taktik Andritany dkk. Jacksen F. Tiago dan Simon McMenemy. Dua nama yang sangat bertolak-belakang, meski secara prestasi keduanya pernah mengantarkan klubnya juara di Liga Indonesia. Namun, siapa yang paling tepat untuk melatih Persija?
Secara subjektif, penulis berpikir bahwa kursi panas itu harus diduduki oleh sosok tegas seperti Jacksen. Namun, ada ganjalan besar yang dapat mencegahnya untuk duduk di sana. Yaitu, Persipura.
Secara subjektif pula, penulis berpikir bahwa Jacksen lebih baik tetap di Persipura. Karena di Persipura para pemain, tim manajemen, dan suporternya menaruh kepercayaan besar kepadanya. Itu penting dan itu salah satu pemulus taktik bagi seorang pelatih.
Siapapun pelatihnya jika tidak mendapatkan trust and support dari sekitarnya, dia juga akan gagal. Seperti Unai Emery yang tidak mendapatkannya di Arsenal, padahal di Sevilla dia dapat berkuasa di Liga Eropa tiga musim beruntun.
Seperti juga pada Antonio Conte yang didepak manajemen Chelsea pasca juara Premier League, padahal di Juventus dia adalah pembangkit si Nyonya Tua yang kini menjadi si Nyonya Besar.
Artinya, apakah Persija akan trust and keep support pada Simon McMenemy jika Jacksen gagal merapat?
Di sini tidak hanya tim manajemen dan pemain yang harus terlibat untuk menentukan nasib pelatih. Para suporter juga akan berperan dalam menaruh trust and support pada pelatih klub dukungannya. Apalagi, di timnas Indonesia Simon McMenemy dicap sebagai pesakitan. Sehingga untuk memulihkan kepercayaan publik pada kualitas pelatih asal Britania Raya itu cukup berliku.