Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Arsenal Vs Manchester United, Arteta Hadapi Laga Sulit Lagi, Berhasilkah?

1 Januari 2020   14:30 Diperbarui: 1 Januari 2020   22:01 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mikel Arteta resmi menjadi pengganti Unai Emery untuk arungi separuh musim 2019/20. Sumber gambar: Equiofis.net

Kembali bertarung dengan tim besar adalah pekerjaan rumah Arteta di awal kariernya sebagai pelatih di Arsenal. Setelah menjamu Chelsea di London Derby dan kalah 1-2. Kini, Mesut Ozil dkk harus kembali menjamu klub "Big Six" lainnya, Manchester United.

Berhadapan dengan sesama pelatih muda, Arteta perlu lebih jeli dalam beradu taktik. Karena, pasca kekalahan melawan Chelsea dengan -taktik dari- Frank Lampard, kini pria asal Spanyol itu harus melawan Ole Gunnar Solskjaer yang juga merupakan sosok "hijau" di kursi kepelatihan.

Namun, jika merunut pada rekam jejak, Solskjaer sedikit unggul. Karena, pria Norwegia tersebut pernah melatih klub selain Man. United sebelum kembali ke Old Trafford sebagai pelatih di musim lalu. Sehingga, apakah Arteta mampu mengalahkan Ole?

Jawabannya tentu bisa 50-50, seperti laga kontra Chelsea di Boxing Day tempo hari. Awalnya, Arsenal terlihat dapat memenangkan pertandingan, jika mereka mampu mempertahankan performa yang serupa di babak pertama.

Namun, pengalaman mengelola taktik secara langsung (sebagai pelatih) dari Lampard, membuat Arteta -awalnya asisten Pep Guardiola- harus mengakui keunggulan The Blues.

Kini, Arteta dan para pemainnya diharapkan berbenah pasca kekalahan tersebut. Mereka tentu tidak boleh kalah lagi, apalagi di kandang. Percaya pada proses memang diharuskan, namun keberadaan bukti berupa kemenangan juga dibutuhkan. Karena, kemenanganlah yang dapat mendongkrak kepercayaan diri pemain.

Arsenal sudah cukup miskin kemenangan dan membuat mereka masih berada di papan tengah. Tentu, itu bukan zona Arsenal. Mereka adalah bagian dari Big Six. Sehingga, di laga melawan Manchester United, Arsenal harus segera menunjukkan keberhasilan mereka menata pondasi.

Sebenarnya pondasi sudah diletakkan ketika mereka menghadapi Chelsea. Separuh babak pada pertandingan itu adalah wajah Arsenal yang baru, yang penuh semangat untuk bertahan dan menyerang. Namun, sepak bola tidak bisa hanya dijalankan selama 45 menit. Mereka perlu konsisten selama 90 menit untuk memastikan hasil positif.

Inilah poin utama yang perlu dilakukan Arsenal bersama Mikel Arteta. Terlepas dari badai cedera yang menimpa Arsenal selama pergantian tahun, mereka harus belajar konsisten selama mungkin dalam satu pertandingan.

The Gunners tidak boleh cepat puas dengan skor 1-0 ataupun 2-0, seperti yang dinyatakan pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana (video ada di akhir). Artinya, skor tipis adalah neraca yang masih belum tenang. Sehingga, dilarang bagi setiap tim yang sedang unggul untuk merasa "the game has ended", ketika peluang bagi lawan untuk come back dapat terjadi.

Selain poin tersebut, ada satu poin lagi yang perlu dilakukan oleh Arteta. Yaitu, segera merespons perubahan taktik lawan dengan peringatan verbal dan nonverbal. Peringatan verbal dapat diwujudkan dengan instruksi langsung dari sang pelatih di pinggir lapangan. Sedangkan peringatan nonverbal adalah melalui pergantian pemain.

Terkhusus pada pergantian pemain, Arteta harus cukup cepat dan tepat dalam mengambil keputusan jika permainan mulai tidak sesuai polanya. Di laga melawan Chelsea, hal ini kurang terjadi. Karena Arteta terlihat kurang berani untuk segera memasukkan Willock dan Pepe, ketika Arsenal mulai terdikte oleh permainan lawan.

Pergantian pemain yang lebih cepat dari lawan biasanya menunjukkan bahwa tim tersebut sedang ingin mengambil alih permainan -seperti yang dilakukan Lampard di laga derbi tersebut- ataupun mempertahankan pola permainannya. Hal ini pernah dilakukan Unai Emery di masa awal kepelatihannya di Arsenal.

Awalnya, pola ini terlihat berjalan sesuai ekspektasi. Bahkan, ketika Arsenal sering tertinggal di babak pertama, mereka pada akhirnya mampu memenangi pertandingan. Hal ini yang boleh ditiru oleh Arteta jika memang dirinya memiliki ketersediaan ide-ide terhadap slot pemain yang tersisa.

Seperti yang pernah juga disebutkan oleh Justinus, bahwa dengan stok pemain yang ada, Arteta mau tidak mau harus memaksimalkannya. Maka dari itu, akan lebih baik jika Arteta selalu responsif maupun berani berjudi ketika timnya sudah mulai di zona nyaman -menikmati tekanan dari lawan.

Melalui dua poin itu, Arsenal bisa saja memenangkan pertandingan. Karena, Man. United pasti menginginkan permainan terbuka. Sedangkan Arsenal dapat menggunakan taktik bermain tanggung. Maksudnya, tidak bermain terlalu bertahan namun mampu mengincar peluang secara efektif melalui serangan balik (tidak bergantung pada taktik ball possession).

Peluang Man. United juga bisa dikatakan besar untuk menang. Mengingat, The Red Devils cukup sering merepotkan lawan-lawannya yang berasal dari Big Six. Merekalah yang juga mampu menahan imbang Liverpool (1-1) di Liga Inggris. Sehingga, Arsenal perlu waspada besar di laga besar pertama tahun 2020 ini.

Good luck, Arsenal!
Selamat bertugas, Arteta!

Video Arsenal vs Chelsea dari Justinus Lhaksana:


Malang, 1-1-2020
Deddy Husein S.

Tambahan:
Penulis mengucapkan Selamat Tahun Baru 2020 kepada semua penulis dan pembaca Kompasiana! Wish all the best for us!

Berita terkait:
Kompas.com, Bola.com, Detik.com, dan Skysports.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun