Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Tidak Akan Ada Lagi Bendera Lorenzo's Land

20 November 2019   14:02 Diperbarui: 20 November 2019   14:10 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan tak sebentar Jorge Lorenzo di dunia balap. (Kompas.com)

Situasi Yamaha sebenarnya tidak sepenuhnya baik ketika tanpa Rossi. Karena, tidak adanya Rossi membuat Lorenzo seperti tidak memiliki motivasi lebih dari segi (persaingan) internal. Sedangkan untuk segi eksternal, Lorenzo seperti harus bertarung sendirian menghadapi kebangkitan Honda khususnya ketika mereka mampu merekrut Marc Marquez.

Perekrutan yang pada akhirnya membuat MotoGP terlihat harus memasuki era baru. Yaitu, eranya Marquez, bukan Rossi. Inilah yang membuat pekerjaan rumah Lorenzo bertambah. Ketika misi awalnya harus mengalahkan Rossi untuk menjadi yang terbaik. Kini, Lorenzo harus menghadapi pembalap yang lebih muda namun lebih garang darinya ketika di lintasan.

Memang, pada akhirnya gelar juara dunia kembali mampir ke paddock Yamaha dan itu juga berkat Lorenzo. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa gelar itu juga disebabkan karena Yamaha kembali memiliki dua pembalap yang berambisi besar untuk merengkuh gelar juara dunia. Situasi yang kemudian dilirik oleh Ducati ketika Lorenzo mulai tidak nyaman di Yamaha, karena Yamaha terindikasi lebih memprioritaskan Rossi dibandingkan Lorenzo.

Di musim 2017 Ducati ingin menciptakan atmosfer optimisme dengan keberadaan Lorenzo. Namun, di musim perdana Lorenzo bersama Ducati, dia tidak menemukan awal yang bagus. Publik tentu masih memaklumi, karena pergantian tim pabrikan bagi Lorenzo saat itu juga merupakan pergantian mesin dan gaya balap -antara motor smooth dengan motor "liar". Inilah yang membuat Lorenzo terlihat kesulitan di musim pertama dengan tim asal Italia tersebut.

Namun, ketika memasuki pertengahan musim kedua, kebangkitan Lorenzo terjadi dan dibuktikan dengan keberhasilannya memenangkan seri Mugello yang membuat kepercayaan diri Lorenzo kembali tumbuh. Lorenzo pun pada akhirnya mengoleksi beberapa podium di musim 2018, walau tidak mampu finish cukup baik di klasemen akhir musim.

Meski demikian, pihak Ducati terlihat sangat menyesal melepas Lorenzo ke Honda. Karena, mereka harus melihat pembalap yang sudah mulai nyetel dengan timnya justru pindah ke tim lain yang sangat besar peluangnya untuk meraih gelar juara. Bahkan, bergabungnya Lorenzo ke Honda disebut-sebut akan membuat Ducati semakin kesulitan untuk buka puasa (juara dunia).

Memang benar, Honda kembali menjadi juara dunia di tahun 2019 dan itu tak lepas dari kesalahan Ducati saat melepas Lorenzo. Pertama, karena mereka tidak berhasil menempatkan pembalap lain yang berambisi besar seperti Lorenzo untuk menjadi tandem Andrea Dovizioso. Kedua, karena dengan pindahnya Lorenzo ke Honda, maka Marquez dapat "menyingkirkan" Lorenzo dari persaingan juara dunia karena Lorenzo pasti harus kembali beradaptasi dengan motor baru.

Pemikiran ini awalnya hanya menjadi prediksi abal-abal. Namun, dengan apa yang sudah terjadi hingga akhir musim ini, kita dapat mengamini bahwa Lorenzo akhirnya memang gagal (beradaptasi) melakoni musim yang bagus seperti musim sebelumnya (2018). Sungguh tragis.

Namun bukan berarti Lorenzo telah melakukan kesalahan. Sebagai pembalap yang pernah merasakan juara dunia, tentu dia ingin memiliki orang-orang yang percaya dengan kapasitasnya. Itulah yang kemudian dilakukan dengan cara berpindah ke tempat baru. Karena, dengan tempat yang baru dan orang yang baru, atmosfer positif masih besar dibandingkan Ducati yang sudah mulai meremehkan kapasitas Lorenzo.

Itulah yang juga terjadi di akhir musim balap MotoGP 2019. Lorenzo pensiun dan itu adalah keputusan yang sangat mengejutkan, sama halnya ketika dirinya tiba-tiba mengabarkan bergabung dengan Repsol Honda. Namun, lagi-lagi kita tidak bisa menyalahkan Lorenzo. Karena, dia juga pasti adalah orang pertama yang sangat kecewa terhadap kiprahnya di musim ini.

Sebagai salah satu pembalap hebat dan di musim lalu sudah cukup memberikan pembuktian bahwa dirinya masih "ada". Maka, tidak begitu terprediksikan dengan mudah bahwa pada akhirnya Lorenzo harus gantung helm lebih cepat dari Rossi. Namun, itulah kehidupan dan balapan merupakan bagian dari kehidupan yang selalu menyimpan misteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun