Segment iklan bersama guest:
Meski demikian, kita perlu menyadari bahwa dengan iklan yang tak banyak dan guest star yang harus fresh setiap hari, tentu sangat diperlukan sokongan finansial yang tak sedikit. Itulah mengapa pihak TNS kemudian berani melakukan terobosan penting dengan penyisipan sponsor di segment.
Parodi iklan di Tonight dalam Berita:
Sebenarnya pola ini sudah tersimulasikan dengan keberadaan segment Tonight dalam Berita. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya jeda iklan yang berkonsep parodi. Melalui pengalaman itu, maka TNS tidak kesulitan untuk mengajak Vindes-Henzy untuk benar-benar "berjualan" di segments tertentu.
Cara itu juga membuat TNS semakin ampuh menggaet sponsor-sponsor besar ataupun menaikkan nominal kerja sama dengan satu brand. Karena, dengan masuknya sebuah brand di segment TNS, maka nilai kerjasamanya bisa diprediksi meningkat dari biasanya yang hanya nongol di jeda iklan.
Kedua konten segmen tersebut bisa dikatakan hype di kalangan pemirsa. Karena, masyarakat Indonesia masih suka menonton konten horor. Terbukti, kisah "KKN di Desa Penari" dapat viral. Masyarakat Indonesia juga sedang butuh pengetahuan di bidang sex education.
Meski tak dipungkiri bahwa segment Tonight's Clinic dengan dr. Boyke dapat menimbulkan kehebohan. Namun, di sana kita bisa menangkap keinginan pihak TNS untuk mengajak pemirsa untuk mulai berani berbicara tentang sex namun dengan pembawaan santai dan tepat.
Dewasa ini, kita bisa dikatakan sedang berada di masa-masa galau. Karena, tahun sudah akan menyentuh angka 2020, namun pembicaraan seks masih dianggap berbahaya dan kemudian justru sering dikaitkan dengan pengaruh tindakan kriminal yang berbau seks (sex crime).
Pernyataan dr. Boyke dapat disaksikan di sini:
Dari sinilah, TNS terlihat mencoba mendongkrak masyarakat untuk lebih cerdas, khususnya dalam ranah seks. Agar kita tidak lugu-lugu amat seperti yang pernah disampaikan oleh dr. Boyke pada suatu segment.