Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Film-film Joko Anwar

4 Oktober 2019   18:33 Diperbarui: 4 Oktober 2019   23:24 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Anwar saat mempromosikan film terbarunya. (Suara.com)

Sebenarnya topik ini tidak harus menggunakan film-film dari Joko Anwar. Namun, karena Joko Anwar saat ini sedang berada di level terbaiknya dalam berkarya di bidang sineas Indonesia, maka sangat perlu bagi kita untuk mencoba mencari teladan ataupun kiat-kiat sukses darinya.

Hal ini dapat diperantarai dengan keberadaan film-film yang berhasil dia garap.

Film yang digarap Joko Anwar (sebagai sutradara):
Janji Joni (2005), cast: Nicholas Saputra, Mariana Renata, Rachel Maryam, Surya Saputra 2, Fedi Nuril, Gito Rollies.
Kala (2007), cast: Fachri Albar 3, Ario Bayu 5, Shanty, Fahrani, August Melasz, Sujiwo Tejo.
Pintu Terlarang (2009), cast: Fachri Albar, Marsha Timothy, Ario Bayu.
Modus Anomali (2012), cast: Rio Dewanto 2, Hannah Al Rasyid 2, Marsha Timothy, Surya Saputra, Izzati Amara Isman.
A Copy of Mind (2015), cast: Tara Basro4, Chicco Jerikho, Ario Bayu.
Pengabdi Setan (2017), cast: Tara Basro, Bront Palarae 2, Dimas Aditya, Ayu Laksmi, Asmara Abigail 3, ada Fachri Albar di akhir.
Gundala (2019), cast: Abimana Aryasatya, Tara Basro, Bront Palarae, Ario Bayu, Rio Dewanto, Lukman Sardi, Marissa Anita 2, Cecep Arif Rahman, Hannah Al Rasyid, Asmara Abigail, Kelly Tandiono, dll.
Perempuan Tanah Jahanam (2019), cast: Tara Basro, Christine Hakim, Asmara Abigail, Ario Bayu, Marissa Anita.

Dari 8 film tersebut, Ario Bayu sebenarnya menjadi aktor terbanyak yang bermain di film Joko Anwar. Sejak 2007, pria yang pernah tinggal di Australia ini sudah bekerja sama dengan Joko Anwar. Namun, untuk pemeran yang saat ini paling banyak dibicarakan adalah Tara Basro yang sudah terlibat di 4 film Joko Anwar.

Torehan ini sudah melebihi keterlibatan Fachri Albar yang muncul di 2 film Joko Anwar sebagai pemain utama dan di film ketiganya bersama Joko Anwar, Pengabdi Setan. Walau, di situ dia hanya muncul di akhir.

Tara Basro terpilih menjadi Maya di Perempuan Tanah Jahanam yang akan rilis 17 Oktober 2019. (Beritagar.id)
Tara Basro terpilih menjadi Maya di Perempuan Tanah Jahanam yang akan rilis 17 Oktober 2019. (Beritagar.id)
Keberadaan Ario Bayu, Tara Basro, Fachri Albar, dan Asmara Abigail (juga terlibat di 3 film Joko Anwar) cukup memperlihatkan cara kerja Joko Anwar yang sangat percaya dengan aktor-aktor yang pernah bekerja sama dengan dirinya.

Hal ini juga tidak lepas dari keberhasilan mereka dalam berperan di filmnya. Bahkan Ario Bayu, Tara Basro, dan Fachri Albar termasuk aktor di film Joko Anwar yang berhasil mengantarkan pria kelahiran Medan ini untuk meraih berbagai gelar (Kala, Pintu Terlarang, dan Pengabdi Setan).

Baca: Enam Film Joko Anwar (Kumparan.com)

Sebenarnya, cara kerja yang dilakukan oleh Joko Anwar -mempercayakan peran di filmnya diperankan aktor yang sama, bukanlah hal baru. Bahkan di lingkup yang tak terekspos oleh media dan di bidang non-kesenian juga terdapat praktik kerja sama seperti yang dilakukan Joko Anwar. Lalu, apa yang membuat praktik kerja sama seperti Joko Anwar ini terlihat ideal*?

Di dalam praktik kerja sama, biasanya terdapat tiga hal yang dapat melatarbelakanginya. Yaitu, kecocokan, jaringan pertemanan, dan pertimbangan kualitas.

Setiap orang yang akan menjalin kerja sama, perlu kecocokan terlebih dahulu. Di sini yang perlu dipertimbangkan adalah keselarasan visi dan misi. Ketika dua hal ini sejalan, maka eksekusi kerjasamanya akan terwujud.

Baca: Joko Anwar pilih Abimana sebagai Gundala (Seleb.Tempo.com)

Selain kecocokan, praktik kerja sama sangat membutuhkan jaringan pertemanan. Si A berteman dengan si B, lalu si B punya teman si C. Ketika si A butuh tambahan orang, maka si B akan merekomendasikan si C.

Selain rekomendasi, faktor yang biasanya muncul di dalam jaringan pertemanan ini adalah kepercayaan (trustment). Ketika kita merekomendasikan seseorang, maka itu adalah bentuk kepercayaan kita terhadap orang tersebut, dan ini biasanya terjadi di lingkup jaringan pertemanan.

Perihal terakhir yang sering membuat kerja sama dapat melibatkan orang yang sama dalam waktu yang panjang adalah pertimbangan kualitas. Biasanya, suatu kerja sama yang berulang akan dipengaruhi oleh pengukuhan kualitas yang dibayarkan dalam proses maupun hasil.

Salah satu contohnya adalah Tara Basro yang membintangi film keempatnya bersama Joko Anwar, Perempuan Tanah Jahanam.

Pertimbangan kualitas bisa saja menjadi perihal penting bagi Joko Anwar dalam pemilihan Tara Basro. Mengingat aktor yang debut di perfilman pada tahun 2011 tersebut berhasil meraih penghargaan bersama film A Copy of Mind. Dari situ, kita dapat mengakui bahwa faktor kualitas pada akhirnya membuat kerja sama menjadi kian erat.

Lalu, apakah kita bisa melakukannya juga?
Tentu saja bisa. Namun, perlu upaya yang (sangat) keras dalam mewujudkan kerja sama seperti itu. Apalagi dengan ketiga faktor tersebut, belum tentu semua orang dapat melanggengkan kerja samanya. Kita bisa saja di tahun ini berproses bersama, namun belum tentu di tahun berikutnya dapat bekerja sama lagi.

Namun, melalui cara tersebut, ada peluang bagi kita dalam membentuk kerja sama, baik dalam ranah profesi perkantoran hingga ranah kesenian. Karena, memang pada setiap upaya kita untuk mencapai suatu hasil, sangat diperlukan (pembangunan) kerja sama. Jadi, selamat bekerja sama!

Malang, 4 Oktober 2019
Deddy Husein S.

Catatan: *ideal di sini berdasarkan bukti keterlibatan Tara Basro di 4 film Joko Anwar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun