Jangan sampai kita merasa sudah "merawat" Warkop DKI, namun terasa masih setengah-setengah. Jika memang ingin meregenerasi Warkop DKI, maka sekalian saja dirombak habis. Agar penonton dapat melihat sesuatu yang tidak lagi berusaha menampilkan kisah yang seolah 99% terlihat sama padahal beda, melainkan 99% beda namun seperti sama.
Itulah tanggapan saya yang sebenarnya hanya berangkat dari trailer dan sangat terbantu oleh review dan beberapa selentingan tanggapan penonton Warkop DKI Reborn part 3. Semoga saya dapat menuliskan review yang lebih kompleks versi saya sendiri ketika sudah menontonnya nanti -cepat atau lambat. Artinya, saya akan tetap mengapresiasi keberadaan film tersebut, terlepas dari apakah saya suka atau tidak nantinya. Who knows?
Lalu, bagaimana dengan Pretty Boys?
Mengapa banyak orang menyatakan bahwa film tersebut lebih bagus dari WDR part 3 dan sangat direkomendasikan untuk ditonton?
Artikel ini bersambung dan akan diunggah minimal satu jam setelah artikel ini terpublikasi.
Baca lanjutannya di sini.
Malang, 21-22 September 2019
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H