Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Taman Slamet Malang, Bentuk Pembaktian Bentoel kepada Masyarakat

13 September 2019   14:48 Diperbarui: 13 September 2019   14:56 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, sebenarnya Taman Slamet ini sudah ada cukup lama. Hanya, saat ini Taman Slamet lebih menarik dan instagramable, dikarenakan adanya renovasi. Uniknya, ketika riwayat renovasi ini sedikit diusut, maka kita dapat mengetahui bahwa terdapat support dari Bentoel dalam mewujudkan rencana pihak pemerintah kota (pemkot) Malang dalam memperbarui infrastruktur di Malang.

Hal ini membuat kita bisa melihat dan mengakui bahwa, perusahaan rokok tidak egois dalam "mencengkeram" pasar konsumen di Indonesia dengan memproduksi rokok besar-besaran. Mereka juga pada kenyataannya ikut andil dalam hal membangun negara, dan itu dapat dilakukan dari tempat asal mereka berada. Seperti yang dilakukan Bentoel yang menyadari bahwa mereka adalah pabrik dari Malang, maka tidak ada ruginya bagi mereka untuk ikut membangun tatanan infrastruktur di Malang agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat dan pendatang di Kota Malang.

Melihat apa yang dapat dilakukan oleh Bentoel, sekilas kita mengingat kejadian yang viral kemarin. Dua contoh (antara Bentoel dan Djarum) itu bisa membukakan mata kita, bahwa semua pihak memiliki hak untuk berbuat baik. Entah dengan caranya sendiri maupun dengan penampilannya sendiri tanpa harus seperti pihak-pihak lain yang dikenal memiliki "wujud" baik.

Selamanya, perusahaan rokok memang akan sulit untuk dekat dengan masyarakat. Namun, dengan segala program-program pengabdian yang mereka miliki, maka kita juga tidak bisa mendiskriminasi keberadaan perusahaan rokok. Toh, mereka ada sebenarnya juga untuk "melayani" kebutuhan masyarakat. Apabila itu menjadi kebutuhan yang negatif, maka itu adalah konsekuensi bagi masyarakat -bukan hanya perusahaan rokok.

Toh, masyarakat sudah terlanjur banyak "tercebur" sebagai perokok dan mereka (para perokok) menikmatinya. Begitu pula dengan perusahaan rokok. Mereka menikmati kehidupan mereka yang selamanya hanya dapat berada di tengah; di antara suka dan duka. Seperti rokok, yang dihisap dan dikebulkan untuk menemani para insan yang tenggelam dalam suasana sedih (kesepian) dan bahagia (kebersamaan).

Spot populer ini terlihat menarik ketika malam hari. (Desamerdeka.id)
Spot populer ini terlihat menarik ketika malam hari. (Desamerdeka.id)

Jadi, selamat datang di Taman Slamet! Selamat menikmati akhir pekan Anda!

Malang, 13 September 2019
Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun