Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kepercayaan Diri Klopp Antarkan Liverpool Kalahkan Arsenal

25 Agustus 2019   11:22 Diperbarui: 25 Agustus 2019   12:08 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah mengeksekusi penalti. (Liverpoolfc.com)

Tekanan Liverpool yang kembali gencar dan di sisi lain para pemain Arsenal belum sepenuhnya berada di titik fokus yang tinggi membuat David Luiz harus melakukan pelanggaran pada Mohamed Salah yang berujung penalti. Penyerang asal Mesir itu pula yang mengeksekusi penalti dan menjadi gol kedua untuk Liverpool, 2-0.

Situasi kian buruk bagi Arsenal ketika mereka yang ingin mengejar ketertinggalan justru dihantam oleh serangan balik Liverpool. Nahasnya, para pendukung Arsenal harus melihat gawang timnya dibobol lagi oleh Salah yang berhasil mempecundangi David Luiz.

Skor 3-0 membuat Liverpool sudah yakin akan mampu memenangkan duel dengan salah satu rival dalam perebutan gelar Liga Inggris tersebut. Ini yang membuat Liverpool mulai tidak lagi menaikkan tempo dan juga garis pertahanan. Mereka justru cenderung menunggu inisiatif penyerangan Arsenal.

Ini yang membuat Arsenal mulai lebih berani membangun serangan secara rapi, tidak sporadis seperti babak pertama. Pergantian pemain juga cukup jitu bagi Arsenal walau mereka cukup sulit untuk dapat menyamakan kedudukan. Karena dengan pertahanan Liverpool yang tidak terlalu buruk, membuat Arsenal harus mendorong garis pertahanan Liverpool untuk benar-benar ke belakang.

Situasi ini dapat terlihat dari gol pemecah kebuntuan bagi skuad Unai Emery melalui kepanikan dan turunnya garis pertahanan Liverpool yang membuat ada cukup banyak ruang yang dimiliki beberapa pemain Arsenal merangsek ke dalam kotak penalti. Gol pun terjadi dan dicetak oleh sang pemain pengganti, Lucas Torreira.

Gol dari si pemilik nomor 11 itu sempat membuat para pemain Arsenal tergugah semangatnya dan memiliki kesempatan untuk mencetak gol kedua. Namun, mereka terlihat masih belum tenang -dalam membangun serangan dan penyelesaian akhir- yang membuat lini pertahanan Liverpool tidak terlalu panik.

Dari sini kita dapat melihat, bahwa kemenangan Liverpool selain karena strategi mereka yang mampu menerapkan total attack di babak pertama dan mampu memanfaatkan strategi permainan terbuka yang diperagakan Arsenal -babak kedua. Liverpool juga diuntungkan oleh kurang rapinya kerja sama para pemain Arsenal ketika sudah berada di final third milik Liverpool.

Aliran bola yang terlalu cepat malah sulit untuk dikontrol maupun diselesaikan oleh para pemain Arsenal. Inilah yang membuat mereka sulit menjebol gawang Adrian. Sebenarnya situasi ini sempat dialami oleh Liverpool di awal-awal babak pertama. Namun, ketika mereka mulai menyadari bahwa serangan balik Arsenal sangat berbahaya, maka mereka berani mendorong banyak pemain untuk mengepung pertahanan Arsenal.

Memang strategi ini tetap berisiko. Namun, dengan jarak antar pemain yang dekat, Liverpool masih mampu mempersulit para pemain Arsenal untuk segera melepaskan bola ke depan. Ini yang tidak dilakukan Arsenal di babak kedua ketika mereka sudah tertinggal 3 gol.

Arsenal memang mendorong Monreal dan Maitland-Niles ke depan, namun aliran bolanya masih tidak begitu rapi. Sehingga masih mampu dipotong oleh pemain bertahan "The Anfield Ganks". Selain itu, crossings dari dua full back juga tidak terlalu akurat. Sedangkan untuk Liverpool mereka mulai mengurangi hal itu ketika tahu bahwa empat pemain bertahan Arsenal sudah ada di dalam kotak penalti.

Dari sini "The Gunners" harus rela kalah. Karena mereka gagal mengambil segi efektivitas (peluang Pepe vs peluang Salah), segi akurasi (crossing Monreal dan Maitland-Niles), dan inisiatif (kegagalan menggebrak di babak pertama dan awal babak kedua). Tiga hal inilah yang berhasil diambil oleh Klopp lebih dahulu sebelum mampu dibaca dan diterapkan pula oleh Unai Emery.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun