Pertandingan yang digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor tersebut menghasilkan atmosfer yang sengit. Karena kedua tim yang berlaga adalah penghuni dua peringkat teratas di klasemen sementara Liga 1 2019. Tira-Persikabo merupakan penghuni peringkat satu sedangkan Bali United berada dibawahnya.
Skuad asuhan Stefano "Teco" Cugurra hanya kalah selisih poin, namun mereka unggul tabungan laga. Sedangkan sang tuan rumah sudah menjalani 14 pertandingan, termasuk saat menjamu tim asal Pulau Bali tersebut. Laga ini memang berjalan sangat menarik karena keduanya dilatih oleh dua pelatih yang berpengalaman.
Rahmad Darmawan dan Teco sama-sama pernah merasakan gelar juara liga. Bedanya, RD lebih lama mengarungi kompetisi sepakbola di Indonesia sebagai pelatih utama dibandingkan Teco yang awalnya menjadi pelatih fisik. Berdasarkan pengalaman keduanya itulah laga yang digelar tadi malam (15/8) diwarnai dengan adu taktik.
Bali United mampu mengungguli tuan rumah ketika sepakan Stefano Lilipaly sukses menjebol gawang Angga Saputro. Kiper yang dipanggil timnas Indonesia untuk persiapan pra-kualifikasi Piala Dunia 2022 itu gagal mengantisipasi sentuhan akhir cepat sang kompatriot dan skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, laga kembali sengit, karena kedua tim masih menyajikan permainan yang terbuka. Set play yang diperagakan Manahati dkk akhirnya berhasil membuahkan hasil. Gol penyama kedudukan hadir ketika bola yang sebenarnya dioperkan ke Loris Arnaud justru mengarah langsung ke gawang.
Wawan Hendrawan pun gagal mengantisipasi karena dirinya sudah mati langkah dalam menghadapi arah bola yang dilepaskan oleh Abduh Lestaluhu. Full back kiri itu akhirnya mencatatkan namanya sebagai penghindar Tira-Persikabo dari kekalahan perdana -untuk sementara.
Namun, harapan Tira-Persikabo untuk tetap menjaga rekor unbeaten-nya gagal terjadi setelah long pass Michael Orah sukses menemui kaki Stefano Lilipaly.Â
Sang kapten pun berhasil mengontrol bola dengan baik sebelum menceploskan bola dengan kencang menuju sisi dekat dari gawang Angga Saputro. Skor 2-1 untuk sang tamu.
Jalannya pertandingan pun semakin membuat jantung dag-dig-dug-der (ala komentator/presenter Rendra Soedjono) ketika pertandingan sudah memasuki additional time.Â
Waktu tambahan 3 menit sempat seperti menjadi neraka bagi Bali United setelah tuan rumah mendapatkan tendangan bebas. Namun eksekusi Ciro Alves gagal menembus rapatnya pagar hidup Bali United.
Bombardir serangan tidak berhenti ketika bola masih mampu dikuasai oleh para pemain Tira-Persikabo. Bahkan satu peluang emas berhasil didapatkan oleh Loris Arnaud setelah berhasil menanduk bola ke gawang Bali United. Namun, keberuntungan tidak berpihak kepada eks Persela tersebut, karena bola yang menuju ke gawang masih mampu dihalau oleh Michael Orah.
Skor 1-2 akhirnya tetap bertahan hingga peluit akhir pertandingan berbunyi. Bali United menang dan Michael Orah berhasil menjadi pemberi petaka bagi tetangga Persija tersebut. Memang, Bali United terbantu dengan performa Lilipaly yang seperti kembali pada performa puncaknya.Â
Namun, kemenangan itu juga tidak lepas dari keputusan Teco memainkan Orah. Terbukti, eks Persija itu berhasil memberikan satu assist untuk gol kedua timnya dan mampu menghalau bola sundulan Loris Arnaud tepat di sisi gawang Wawan yang sudah kosong.
Selain itu, penampilan Wawan lagi-lagi cukup apik. Meski kebobolan satu gol, dirinya juga mampu melakukan keputusan tepat di menit-menit akhir untuk keluar dari gawang dan memotong laju bola di udara.Â
Sehingga, kemenangan Bali United kali ini benar-benar menjadi spesial -bagi tim tamu, karena mereka telah melalui satu pertandingan yang sangat menguras tenaga serta konsentrasi selama 93 menit.
Faktor keberadaan coach RD di Tira-Persikabo jelas membuat tim merger antara PS TIRA dengan Persikabo Kabupaten Bogor tersebut memiliki permainan yang lebih bagus dibandingkan musim lalu.Â
Mereka memiliki kemampuan mengatur tempo permainan dan tentunya mampu mendominasi lawan (ball possession). Inilah yang membuat Bali United tidak mudah untuk meraih tiga poin.
Namun, yang menjadi titik kelemahan Tira-Persikabo adalah mereka menghadapi tim yang memiliki daya serang yang bagus dan itulah yang membuat Tira-Persikabo tidak mampu sepenuhnya fokus untuk menyerang.Â
Keterbukaan gaya main Tira-Persikabo inilah yang kemudian justru dimanfaatkan Bali United untuk menyerang secara cepat dan praktis guna menghajar langsung pertahanan tuan rumah.
Hasil ini tentunya tidak hanya menjadi kekalahan perdana Tira-Persikabo, namun juga membuat posisi mereka untuk sementara tergeser oleh Bali United.Â
Selain itu, kekalahan ini pasti akan memacu semangat tim-tim lain dalam mengikuti cara Bali United dalam melakukan kontra strategi dengan skuad asuhan eks Persipura era Liga Indonesia (Ligina) tersebut.
Jadi, akankah ada tim lain yang mampu mengalahkan Tira-Persikabo?
Apakah kemenangan Bali United ini akan menjadi momentum mereka untuk tetap memimpin klasemen sampai akhir musim -dan juara?
Malang, 15-16 Agustus 2019
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H