Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

David Luiz ke Arsenal, Pembelian Panik atau Transfer Ideal?

9 Agustus 2019   14:21 Diperbarui: 9 Agustus 2019   14:23 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
David Luiz adalah pemain ketiga Chelsea di era 2010-an (setelah Benayoun dan Cech) yang memutuskan ke Arsenal.

Dari rekam jejak itu, maka akan terasa kurang tepat jika kehadiran David Luiz disebut sebagai panic buying. Memang, ada dua faktor yang paling relevan dengan pembelian David Luiz. Yaitu, waktu transfer itu terjadi dan kepergian Laurent Koscielny. Dua hal ini tergolong ampuh untuk dijadikan alasan bahwa Luiz merapat ke Arsenal karena Arsenal tidak punya pilihan lain untuk mengganti sosok Koscielny.

Namun, jika kembali pada catatan karirnya di Premier League, maka apa yang dilakukan Arsenal sudah tepat. Karena, mereka membutuhkan pemain yang berpengalaman seperti Koscielny untuk menggalang pertahanan The Gunners. Mereka memang sudah ada bek tangguh dalam wujud Sokratis Papastathopoulos. Namun, akan cukup riskan bagi Arsenal jika mereka tidak memiliki tandem yang sepadan dengannya.

Sokratis adalah bek tipe petarung. Maka butuh tandem yang sedikit berbeda agar tidak sering salah pengertian dengan rekannya ketika sedang berada di momen genting. Itulah mengapa Sokratis awalnya sangat ideal jika ditandemkan dengan Rob Holding. Terbukti di awal musim 2018/19 keduanya cukup bagus dan mampu membawa Arsenal konsisten untuk meraih poin-poin penting.

Karakter Holding mirip seperti Per Mertasacker. Pembaca alur serangan lawan dan selalu menunggu momen tepat untuk mengambil keputusan (tidak grusa-grusu). Holding juga sedikit ideal (dibandingkan Mertasacker) karena dia tidak terlalu tinggi. Sehingga, dia memiliki kecepatan yang baik ketika harus mengantisipasi pergerakan lawan ataupun serangan cepat dari lawan.

Dari sini kita bisa melihat bahwa sosok David Luiz cenderung ideal dibandingkan dua pemain sebelumnya yang dirumorkan mendekat ke Arsenal. Karena, pemain yang identik dengan rambut suburnya itu cenderung stylist, alih-alih powerfull seperti Thiago Silva (duetnya di PSG dan timnas Brazil). Dia tidak mengandalkan power untuk bertahan, namun lebih pada kejelian terhadap momentum.

Momentum ini bisa berupa saat-saat genting dalam bertahan (melakukan intercept) maupun saat-saat krusial dalam membangun serangan (long passing). Dia termasuk bek papan atas yang memiliki visi membangun serangan yang bagus. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Arsenal ketika mereka melakukan skema "built-up play" dalam menguasai bola. Sehingga, meski usianya sudah tergolong tua (32 tahun), dia tetap dapat memberikan keuntungan bagi Arsenal dengan visi bermainnya yang sedemikian rupa.

David Luiz adalah pemain ketiga Chelsea di era 2010-an (setelah Benayoun dan Cech) yang memutuskan ke Arsenal.
David Luiz adalah pemain ketiga Chelsea di era 2010-an (setelah Benayoun dan Cech) yang memutuskan ke Arsenal.

Selain itu, David Luiz juga dapat menjadi salah seorang pemain Arsenal yang didapuk sebagai kapten cadangan. Artinya, kehadirannya di lapangan juga akan dibutuhkan Arsenal dalam hal leadership. Meski The Gunners sudah memiliki Sokratis yang sangat vokal dalam berkoordinasi dengan rekan-rekannya, tentu bukan suatu kemubajiran jika di lini belakang juga ada sosok David Luiz.

Semua pemain pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula pada bek yang kini mengenakan nomor 23 di Arsenal. David Luiz yang cenderung stylist ternyata juga memiliki kendala dalam mengelola emosi. Terkadang dia dapat melakukan kesalahan dengan membuat pelanggaran keras yang dapat menimbulkan perdebatan dan kerugian bagi timnya.

Memang hal ini cenderung wajar dan hampir selalu ada pada sosok-sosok bek tengah. Namun, dengan gaya mainnya yang terkadang terlalu beringas dalam menghadang pergerakan lawan (khususnya di babak kedua), dapat membuat Arsenal akan mengalami kerugian. Sehingga, apabila David Luiz sering melakukan keputusan yang tidak tepat, juga akan memberikan permasalahan (lagi) bagi lini belakang dan Bernd Leno.

Meski demikian, keputusan Arsenal dalam membeli David Luiz bisa disebut sebagai keputusan tepat. Karena, Arsenal akan memiliki William Saliba di musim depan (2020/21). Bek muda yang kini dipinjamkan ke St. Etienne itu dapat menjadi suksesor yang sebenarnya untuk Koscielny. Sedangkan untuk musim ini, Arsenal memang akan lebih baik bersama David Luiz daripada pemain-pemain lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun