Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seandainya Indonesia Tanpa Listrik

5 Agustus 2019   12:54 Diperbarui: 6 Agustus 2019   02:30 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewasa ini listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat dunia dan Indonesia. (Klikhijau.com)

Apakah itu kemudian mengarah pada langkah pembaruan terhadap sumber daya pembangkit listrik? Menurut saya, kalaupun kita nanti memiliki Sumber Daya Listrik (SDL) dengan tenaga panel surya, kita tetap akan menemukan konsekuensi lain. Salah satunya yang mungkin terjadi adalah sambaran petir yang akan lebih masif dan berbahaya ketika kita menggunakan panel surya. Memang hal ini belum terbuktikan secara fakta. Namun, bisa jadi hal seperti ini terjadi. Karena dengan tenaga panel surya, kemungkinan daya biasnya (gelombang elektromagnetiknya) akan lebih besar dibandingkan penggunaan batu bara.

Satu hal yang dapat menjadi konsekuensi yang nyata adalah kemungkinan hanya daerah-daerah tertentu yang mampu menggunakan tenaga panel surya sebagai SDL. Karena, tidak semua daerah di Indonesia memiliki keterjangkauan atau intensitas daya serap tinggi terhadap tenaga surya.

Misalnya di Pulau Kalimantan. Di beberapa daerah di sana memiliki curah hujan tinggi. Bahkan ketika Pulau Jawa dan beberapa tempat lainnya sudah memasuki musim kemarau, di sana masih tetap ada hujan dan cukup rutin. Inilah yang kemudian menimbulkan pertanyaan; seberapa besar daya listrik yang dihasilkan dari panel surya? Apakah semua daerah mampu dicukupi kebutuhan listriknya dengan SDL panel surya? Apakah semua orang mampu mengelola SDL panel surya?

Hm... saya yang menulis saja bingung untuk memikirkan itu. Apalagi masih belum banyak referensi akurat dari pengguna SDL panel surya di media internet. Sehingga, Indonesia masih perlu mempelajari mekanisme panel surya sebelum akhirnya digunakan. Jangan sampai di kemudian hari, mereka yang mendorong pemerintah menggunakan panel surya berbalik arah hanya karena melihat pemerintah kembali melakukan "kesalahan".

Lebih baik dari sekarang, kita mulai mempersiapkan diri untuk menghemat penggunaan listrik daripada sibuk mengkritisi pemerintah. Siapa tahu itu adalah langkah terbaik kita agar Indonesia tidak benar-benar kehilangan listriknya.

Tulungagung, 5 Agustus 2019
Deddy Husein S.

Bacaan terkait:

Plus-minus panel surya. (Rumah.com), Curah hujan di Indonesia. (Sejutaunik.com), dan Ketergantungan media sosial. (Bbc.com).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun