Melakoni lanjutan Liga 1 2019, Persija Jakarta mampu unggul sampai menit terakhir waktu tambahan di babak kedua. Namun, siapa sangka jika serangan terakhir dari Arema FC di menit "bonus", sukses menjadi gol penyeimbang kedudukan dan membuat pertandingan berakhir dengan skor 2-2. Tragis dan itulah yang harus diratapi oleh Persija dan para pendukungnya.
Persija sebagai tim tuan rumah sudah berupaya maksimal untuk mampu mengejar ketertinggalan hingga berbalik unggul atas tamunya. Mereka yang awalnya dikejutkan oleh gol cepat di menit ke-8 dari tim tamu, akhirnya sanggup menyamakan kedudukan melalui sontekan penting Novri Setiawan.
Di babak kedua, skuad "Macan Kemayoran" pun sukses berbalik unggul dengan kerja sama apik di dalam kotak penalti antara Riko Simanjuntak dan Marko Simic. Persija unggul 2-1 dan Arema FC berusaha keras untuk mencari gol penyeimbang. Sebagai tim tamu, jelas mereka tidak ingin pulang tanpa angka, apalagi mereka sebenarnya mampu mengimbangi permainan si tuan rumah.
Adu strategi pun disodorkan oleh kedua pelatih, terkhusus pada Milomir Seslija yang berusaha mencari gol penyeimbang. Maka, keputusannya sangat realistis dengan memainkan banyak pemain bertipikal menyerang seperti Ahmad Nur Hardianto dan Ricky Kayame. Mereka hanya sedikit kurang beruntung dengan kehilangan Sylvano Comvalius yang mengalami cedera dan tak mampu melanjutkan pertandingan.
Namun, keberuntungan sepertinya masih menaungi Arema FC. Karena hingga menit terakhir mereka masih punya kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Dari kegagalan Persija menambah gol saat ada kesempatan counter-attack dan kemudian muncul "hukuman" dari tim tamu pasca terjadi drama duel Riko dengan Aqil Munawar.
Di momen itu Persija bukannya dapat mengamankan kemenangan yang sudah sangat dekat di genggaman, melainkan harus membuang dua poin setelah sontekan Ahmad Nur Hardianto sukses menaklukkan Andritany. Skor pun berubah dan menjadi akhir dari pertandingan tersebut. Duel Macan dan Singo akhirnya tanpa pemenang di laga ini yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Apa yang membuat Persija gagal menang (lagi)?
Jika kembali mengingat beberapa laga sebelumnya, maka, kita bisa melihat bahwa Persija selalu mampu memberikan tekanan besar kepada lawan-lawannya, namun di satu sisi mereka juga mudah untuk diterobos masuk oleh lawan-lawannya. Setelah dihajar oleh Tira-Kabo (5-3), Ismed Sofyan dkk pun harus merelakan hasil imbang 1-1 dengan Persib Bandung.
Di laga melawan Persib itu, Persija memperlihatkan bahwa mereka memiliki permasalahan dalam konsentrasi saat bertahan di menit-menit krisis. Inilah yang membuat Persija urung menang. Mereka terlalu sering terjebak dalam momen drama. Ini yang membuat mereka gagal di laga menjamu Persib yang ironisnya diulangi (bahkan lebih parah) saat menjamu klub asal Malang itu.
Selain itu, mereka juga seringkali menyia-nyiakan peluang emas seperti sontekan Rohit Chand yang gagal menemui sasaran ketika sudut terdekat sudah kosong. Begitu pula dengan akurasi serangan balik yang masih belum akurat meski mereka dapat melahirkan gol kedua dari skema tersebut. Meski demikian, sebenarnya lini depan mereka tidak begitu bermasalah. Toh, mereka selalu mampu mencetak gol dalam 4-5 laga terakhir di semua kompetisi.