Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Joe Taslim Perankan Andalan Kedua "Mortal Kombat"

15 Juli 2019   16:13 Diperbarui: 15 Juli 2019   16:28 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Scorpion dan Sub-Zero. (Jagatplay.com)

Sebenarnya penulis hendak menuliskan judul artikel ini dengan "Joe Taslim Perankan Sub-Zero di Film Mortal Kombat". Namun karena tulisan ini akan didominasi oleh pengalaman penulis dalam memainkan game Mortal Kombat, maka, penulis memilih untuk menuliskan judul sedemikian rupa.

Penulis merasa beruntung pernah menjadi anak nakal yang setelah sekolah langsung pergi ke rental Playstation (PS) dan pulang sore (hehehe). Di saat teman-teman penulis rata-rata harus pergi les ke Primadonnaruma, GOriaria, hingga Himpus demi menambah kepandaiannya dan bisa masuk ke sekolah favorit. Penulis justru banyak menghabiskan waktu bermain di rental PS.

Apalagi saat itu, PS 2 melejit dan menawarkan banyak jenis permainan yang dapat dimainkan baik sendirian maupun bersama teman. Karena, penulis seringkali tidak bersama teman (baca alasannya di artikel sebelumnya), maka penulis memainkan segala macam jenis permainan mayoritas sendirian. Dari jenis sports hingga non-sports, penulis sudah pernah mencobanya dan menikmati masa-masa terindah kala itu.

Memang, sejak beralih dari Nintendo ke PS 1 sampai ke PS 2, game favorit penulis tetaplah sepakbola. Jika di Nintendo hanya dinikmati sebagai cadangan dengan visualnya yang masih alakadarnya. Maka, di PS 1 penulis menyukai adanya game sepakbola versi "shaolin". Di situ, penulis bisa melihat setiap negara (timnasnya) memiliki jurus tendangan dan teknik bertahan yang unik dan didasari oleh identitas (landmark) negara tersebut. Sedangkan di PS 2, penulis mendapatkan pengalaman bermain game sepakbola yang lebih "dewasa" dan menyerupai skema bermain di permainan aslinya.

Dulu tempat PS-annya ada di sekitar daerah ini. Namun sekarang sudah pindah. (Dokpri/DeddyHS_15)
Dulu tempat PS-annya ada di sekitar daerah ini. Namun sekarang sudah pindah. (Dokpri/DeddyHS_15)

Bahkan, karena permainan PS 2 itulah, penulis pernah bercita-cita untuk menjadi pelatih sepakbola di masa depan. Hal ini tidak lepas dari adanya "Master League" (anak PS-an pasti tahu) yang terasa seperti nyata dan mampu menghadirkan adrenalin tersendiri untuk mengikuti perkembangan satu klub dari yang hanya punya pemain seadanya, sampai mampu memiliki pemain-pemain bintang dan menjadi langganan juara di setiap akhir musim.

Namun, sebagai anak-anak, tidak akan seru jika game yang dimainkan hanya satu. Maka, penulis pun mencoba permainan yang lain. Seperti MotoGP, GTA, Guitar Hero, Smackdown, Tekken, dan terakhir adalah Mortal Kombat.

Jika diingat-ingat, permainan jenis fight yang dimainkan terakhir adalah Tekken. Namun, permainan itu penulis mainkan di versi mobile. Sedangkan di versi PS 2 (6-7 tahun lalu), penulis memainkan Mortal Kombat.

Sebenarnya jika mengacu pada adrenalin pertarungan, game Tekken lebih terasa lebih sulit. Karena, masing-masing tokohnya (di game) terasa tidak ada yang sangat menonjol -level kemampuan bertarungnya setiap tokoh hampir seimbang. Berbeda dengan Mortal Kombat. Mortal Kombat lebih dekat pada jenis arcade (petualangan). Sehingga, perlu adanya satu sosok sentral yang dapat menjalankan misi petualangan itu untuk menjadi sebuah kisah yang runtut dan seolah-olah seperti film.

Di Mortal Kombat inilah penulis menemukan sosok yang terlihat sangat dominan dan memiliki karakter dan peran yang kuat dibandingkan tokoh-tokoh yang lain. Sosok itu adalah Liu Kang. Sekilas, sosok ini menggambarkan legenda Bruce Lee. Baik dari gaya bela dirinya dan suaranya yang muncul ketika mengeluarkan jurus maut (Fatality Mode).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun