Membaca adalah pekerjaan penulis.
Dari pagi, seorang penulis sangat wajib untuk menghabiskan minimal 1 jam untuk membaca. Entah membaca buku, berita, atau dapat digantikan dengan aktivitas menonton tv dengan mencari berita terbaru. Mengapa harus membaca?
Karena, sebagai penulis, membaca adalah pekerjaan wajib bagi penulis selain menulis. Tanpa membaca, seorang penulis akan kesulitan untuk membangun ide dan mengelola idenya menjadi kerangka tulisan. Apalagi langsung menuliskannya. Jadi, membaca itu penting dan sangat disarankan untuk melakukannya di pagi hari.
Segera menulis sebelum ide itu menyublim.
Saat menjelang siang, seorang penulis sudah dapat membangun tulisan. Bahkan jika sudah siap untuk menuliskannya secara utuh, maka aktivitas menulis dapat segera dilakukan. Artinya, aktivitas menulis dapat menyesuaikan pada tingkat kesiapan dari penulis terhadap ide yang sudah dia dapatkan saat pagi tadi.
Di siang hari, idealnya menulis sudah dapat dilakukan. Selain untuk melawan rasa kantuk, menulis di siang hari juga untuk memanfaatkan energi yang dimiliki pasca makan siang. Selain itu, semakin awal kita menulis, maka akan lebih cepat pula rentang waktu yang diperlukan untuk mengunggah hasil tulisan tersebut -bagi penulis online.
Meluangkan waktu untuk berinteraksi dan beristirahat.
Di sore hari, aktivitas seorang penulis dapat diisi dengan mengunggah hasil tulisan serta menjadikan momen pasca publikasi adalah untuk waktu bersantai. Sehingga, pasca mengunggah hasil tulisan, biasanya seorang penulis akan meluangkan waktunya sejenak untuk berinteraksi dengan rekan sesama penulis maupun dengan pembacanya. Interaksi sangat penting bagi seorang penulis. Sehingga, penulis pasti akan memasukkan aktivitas berinteraksi ke dalam rutinitasnya sehari-hari.
Di malam hari, seorang penulis juga dapat mengunggah tulisan, mencari bahan tulisan, dan juga berinteraksi dengan rekan-rekan. Selain itu, waktu malam hari memang sangat tepat untuk bersantai meski harus tetap menjaga ritme dalam menulis. Biasanya, ketika sudah menghasilkan tulisan, seorang penulis pasti akan meluangkan waktunya untuk bersantai. Karena, tidak mungkin terus-menerus memeras otak untuk menghasilkan tulisan secara terus-menerus. Istirahat itu penting juga bagi seorang penulis.
Selain itu, adanya waktu berinteraksi di malam hari akan muncul kemungkinan adanya informasi baru dan pembangunan ide. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi penulis tersebut untuk mencari ide yang dapat dituliskan keesokan harinya.
Semakin cepat dan banyak ide yang didapatkan, akan mempengaruhi jumlah tulisan yang akan dihasilkan keesokan hari. Jadi, tidak harus selalu mengandalkan pagi hari dalam mencari ide, namun mencari ide di malam hari juga tidak masalah. Asalkan ide itu sudah masuk ke dalam draft. Sehingga, tidak hilang ditelan mimpi saat tidur (hehehe).
Namun, apakah semua penulis dapat memanfaatkan 4 waktu itu dalam 24 jam?
Mungkin iya dan mungkin tidak. Karena, ini akan tergantung pada status penulisnya dan jenis karya tulis yang dihasilkannya. Jika statusnya sebagai penulis profesional, maka, dia akan memiliki rutinitas yang lebih formal dan terstruktur dibandingkan status penulis yang mengatasnamakan kegemaran ataupun penulis sampingan.Â
Jika penulisnya berkedok gemar menulis, maka hampir di seluruh waktu yang dimiliki akan berkaitan erat dengan aktivitas menulis. Hampir mirip dengan penulis profesional, namun mereka lebih fleksibel.Â