Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tidak Mampu Kalahkan Persela, Persija Masih Belum Bangkit

22 Juni 2019   21:38 Diperbarui: 22 Juni 2019   21:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil imbang untuk kedua tim di pekan ke-4 Liga 1 2019. (Twitter.com/@Liga1Match)

Pertandingan besar tergelar di Stadion Surajaya Lamongan, yang mempertemukan tuan rumah Persela dengan si juara bertahan Liga 1 Persija. Laga ini juga menjadi laga pertama Persija bersama pelatih baru pasca perpisahan tim asal ibukota itu dengan pelatih sebelumnya, Ivan Venkov Kolev. Pelatih asal Bulgaria memilih meletakkan jabatannya setelah Persija semakin terlihat sulit menemukan ritme permainan terbaiknya.

Keputusan ini bisa menjadi bagus namun juga bisa menjadi buruk. Karena, tim sudah berada perguliran musim kompetisi. Sehingga, memperbaiki performa Persija di sini murni harus dilakukan dengan cara merubah strategi bermain. Keputusan ini jelas lebih sulit dibandingkan dengan tindakan yang dilakukan rivalnya, Persib yang mengganti pelatihnya sebelum kompetisi digelar.

Meski demikian, dengan skuad yang ada saat ini, seharusnya Persija tidak begitu kesulitan untuk tampil bagus dan minimal berada di papan tengah. Karena, mereka adalah juara bertahan dan mereka masih memiliki komposisi pemain yang tak jauh berbeda dengan musim lalu.

Kendala terbesar bagi Persija di musim ini adalah perubahan taktik. Hal ini terjadi karena pelatih musim lalu, Stefano 'Teco' Cugurra tidak melanjutkan masa baktinya dan digantikan oleh Ivan Kolev. 

Ini yang membuat permainan Persija terlihat sedikit berbeda meski awalnya, Persija masih mampu menunjukkan permainan yang bagus, khususnya saat berlaga di kualifikasi Liga Champions Asia.

Namun, permasalahan Persija mulai terlihat dan semakin parah ketika Persija mulai memasuki lanjutan kompetisi di Piala Indonesia 2018 dan Piala Presiden 2019. Persija limbung dan konon kabarnya penurunan performa itu dikarenakan absennya Marko Simic di lini depan Persija. Alasan ini awalnya cukup diterima oleh penikmat bola Indonesia dan pendukung Persija. Namun ketika Persija sudah bersama Simic, performa tim Macan Kemayoran masih terlihat tak kunjung stabil. Inilah yang membuat mereka saat ini berada di zona papan bawah Liga 1 2019.

Memang, kompetisi masih panjang, apalagi jika berkaca pada situasi di musim lalu, Persija juga mengalami hal yang sama. Namun di musim itu, Persija masih mampu memperlihatkan keseriusan mereka dalam bertanding di setiap laga. Sedangkan di awal musim ini, level permainan mereka sedikit berbeda.

Inilah yang membuat Ivan Kolev akhirnya menyerah dan tampuk kepemimpinan di tim juru racik Persija dialihkan ke Julio Banuelos. Pelatih asal Spanyol ini akhirnya mendapatkan pertandingan pertamanya dan langsung bertandang ke Persela. Meski sama-sama tidak dalam tren yang bagus, Persija dengan pelatih baru tersebut cukup dijagokan untuk lebih unggul dibandingkan tim tuan rumah.

Pada kenyataannya hal itu tidak terjadi. Memang Persija mampu menguasai jalannya pertandingan. Namun, mereka gagal menciptakan banyak peluang on target dibandingkan Persela.

Bahkan, Persela seharusnya bisa menang seandainya Persija tidak diperkuat oleh Andritany Ardhiyasa di bawah mistar. Karena performa kapten tim itu mampu menahan gempuran-gempuran Persela yang tetap terjaga di kedua babak. Berkat reflek ciamik penjaga gawang nomor satu timnas saat ini tersebut, Persija dapat terhindar dari kekalahan.

Hasil imbang memang cukup adil bagi kedua tim. Karena, kedua tim sama-sama memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol. Namun, jika dihitung dari peluang on target yang berbahaya, maka Persela adalah tim yang lebih layak untuk menang meskipun hanya dengan satu gol saja.

Persija di laga ini patut bernafas lega. Karena pertahanan mereka masih cukup kokoh dan Persela juga cenderung kurang beruntung dalam memanfaatkan peluang-peluang terakhir di menit-menit kritis.

Skor 0-0 seolah-olah menjadi penggambaran yang tragis bagi kedua tim, khususnya bagi Persija. Karena, dengan kembalinya Marko Simic, Persija nyatanya tak segera mendapatkan momentum kebangkitan. Pergantian pelatih pun sedikit mempersulit model permainan Persija yang cenderung kurang mampu mengelola tempo permainan.

Begitu pula dalam strategi pergantian pemain yang cenderung sedikit terlambat dalam memasukan Fitra Ridwan ke babak kedua. Hal ini membuat permainan Persija tidak segera padu dalam mengoordinir penyerangan yang sebenarnya mulai terbentuk dengan baik. 

Namun, hasil seri ini patut disyukuri oleh Bambang Pamungkas dkk. Karena, mereka masih mampu memberikan hadiah satu poin untuk ulangtahun kota Jakarta ke-492. Jakarta berpesta, namun urung untuk dirayakan oleh Persija. Karena mereka harus fokus untuk berevaluasi pasca laga ini.

Persija masih harus bekerja keras untuk bangkit, dan laga selanjutnya akan menjadi misi penting bagi Si Oranye untuk mencari tiga poin. Hal ini sangat penting untuk mengawali misi mereka bangkit dan kembali di zona papan atas. Di sanalah mereka seharusnya berada dan kembali membuka asa untuk mempertahankan mahkota juaranya musim lalu.

Ayo, bangkit Persija!

Tulungagung, 22 Juni 2019

Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun