Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prediksi Final UEFA Europa League 2019, Siapakah yang Juara?

29 Mei 2019   17:14 Diperbarui: 29 Mei 2019   17:36 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Final UEFA Europa League 2019, Chelsea vs Arsenal. (Sports.desktopnexus.com)

Berbagai macam prediksi hadir mengiringi perjalanan kedua klub asal London tersebut ke final yang akan digelar di Baku, Olympic Stadium pada Kamis dini hari nanti (30/5). Chelsea tiba sebagai mantan jawara kompetisi kasta kedua Eropa beberapa waktu lalu. Sedangkan, Arsenal datang dengan mantan pelatih yang pernah merasakan hattrick juara Liga 'Malam Jumat' tersebut.

Di musim ini, Chelsea juga sudah memastikan diri akan ke Liga Champions musim depan dengan menempati posisi tiga besar. Sedangkan Arsenal harus berjuang sampai final Liga Eropa untuk memastikan tiket kelima Liga Champions untuk wakil Inggris. Itupun dengan syarat harus juara.

Lalu, apakah Arsenal mampu menjuarai Liga Eropa dan lolos ke Liga Champions musim depan?
Atau justru Chelsea yang akan meraih juara untuk kedua kalinya?

Pertanyaan ini akan dijawab dengan serangkaian ulasan yang dapat disebut prediksi permainan secara menyeluruh maupun di masing-masing klub tersebut. Dimulai dari Chelsea yang musim ini tergolong kurang stabil dan mulai mengendur di akhir musim khususnya di dua laga terakhir Liga Eropa, maka, peluang Chelsea untuk menang di final tidak terlalu besar.

Memang, Chelsea dapat finish cukup baik di Liga Inggris, namun, mereka tidak memiliki daya saing yang tinggi dengan klub-klub lain, khususnya dengan 'the big six'. Hal ini dapat disebabkan karena minimnya variasi taktik yang diperagakan oleh Chelsea. Sehingga, permainan Chelsea mudah ditebak oleh lawan.

Dari beberapa pertandingan di berbagai kompetisi, Chelsea hanya memainkan rotasi pemain, bukan dengan perubahan formasi apalagi cara bermain. Bersama pelatih barunya, Maurizio Sarri, Chelsea terlanjur memainkan satu pola yang sudah permanen untuk dilakukan oleh Eden Hazard dkk. Yaitu, mengandalkan ball possession sebagai kunci segalanya untuk menang.

Memang, awalnya ada perubahan taktik ketika Sarri pertama kali hadir di Stamford Bridge. Yaitu memainkan Kante lebih ke depan dan mengutamakan Jorginho untuk berada di poros tengah. Situasi ini memang membuat permainan Chelsea menjadi sedikit berbeda. Namun, perubahan posisi dan keberadaan pemain baru, nyatanya justru membuat peran Hazard menjadi semakin besar untuk Chelsea.

Karena, ketika Kante berada di posisi dan peran yang tak biasa, membuat Kante harus beradaptasi. Sehingga, performanya menjadi kurang terlihat kecuali pada peningkatan kualitas menyerang yang ternyata cukup bagus. Namun, dengan keberadaan Kante yang sedikit di depan, membuat Chelsea harus terbiasa bermain dengan pemain yang hanya bisa membagi bola, bukan untuk melakukan spekulasi mengeksekusi peluang.

Hal ini dapat dilihat dari beberapa momen dalam pertandingan, khususnya di Liga Eropa yang mana memperlihatkan ketidakegoisan Kante saat berada di kotak penalti membuat peluang Chelsea untuk langsung mengejutkan pertahanan lawan menjadi tidak maksimal. Ketika, bola yang seharusnya langsung di-shot oleh Kante, justru bola itu dialihkan ke pemain lain, seperti Hazard, Willian, ataupun lainnya untuk mengeksekusi tersebut. Di sini, kita mulai tahu bahwa permasalahan Chelsea ada pada pemanfaatan momentum.

Persoalan tentang momentum ataupun penguasaan bola yang terlalu banyak namun minim tendangan ke gawang lawan, kemudian menjadi stereotip bagi Chelsea di musim ini. Inilah yang membuat pemain yang seperti Hazard merasakan tekanan pada tanggung jawab yang berlebih. Imbasnya adalah seringnya Hazard membawa bola terlalu lama, karena dia seperti harus berpikir sendirian tentang bagaimana caranya bola itu dapat menjadi peluang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun